12.2

44 4 0
                                    

Kini pria tersebut dan dua orang tadi duduk beralaskan karpet seperti kemarin malam saat mereka makan malam, sang adik mempersiapkan beberapa makanan yang mereka bawa tadi.
Mereka mulai menyantap makanan masing - masing, terkadang dengan pembicaraan ringan yang membuat suasana makan kini tidak terlalu sunyi, walaupun yang meramaikan adalah adik serta sahabat pria tersebut, sedangkan dia hanya menimpali sesekali pembicaraan itu.

Ia sempat mengulas senyumnya tak kala melihat kemesraan adik serta sahabatnya, ia berfikir bahwa ia pernah diposisi seperti itu juga, dan ia merindukan posisi itu lagi. Ia hanya bisa berharap gadis nya dapat kembali lagi padanya.

"Kakak, apa besok lusa kau mau ikut dengan kami? Kami akan pergi ke suatu tempat." Ajak sang adik

"Kami tak menerima penolakan Niel, aku akan memaksa mu untuk ikut dengan kami besok lusa, aku akan menjemput mu lusa." Ujar sahabatnya

Kata ajakan yang mereka lontarkan, entah mengapa tak bisa pria itu tolak. Biasanya apa pun ajakan mereka pasti akan ia tolak, bahkan dengan ancaman yang berulang - ulang sahabatnya katakan akan ia tolak, hanya saja kali ini berbeda, ia tak bisa menolak ajakan itu.

"Baiklah." Jawaban singkat si pria mampu mebuat adik serta sahabatnya mengulas senyum bahagia di wajah mereka. Mereka senang bahwa ajakan mereka kali ini tidak pria itu tolak.

Days With(out) You || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang