1. Temu

41 3 0
                                    

Pagi-pagi sekali aku sudah sampai di depan gerbang yang menjulang tinggi. Tak berbeda jauh dengan tampilan depan rumah didalam rumah pun tak kalah mewah isinya. Meskipun mansion keluargaku jauh lebih mewah. Maaf bukanya sombong ya hehehe. Kembali ke topik.

Sekarang aku sudah duduk manis dimeja makan untuk sarapan bersama calon mertua ku dan tentu saja dengan tunanganku. Yaa benar sekarang aku sedang berada di mansion keluarga Jill.

" Haii rajin banget pagi-pagi udah sampai aja mau nyamperin adek gue? " Ucap Andrew kakak laki-laki Putri
" Ya udah lah Drew terserah Daffa mau nyamperin Putri kapan aja toh dia cuman mau nyamperin tunangannya juga. Gak kaya kamu udah segede ini gak ada calon-calonnya " ucap tuan Galih Jill ayahanda Putri
" Yahh mulai deh bahas calon." Drew mulai kesal jika sang ayah mulai membahas calon.

"Pagii.... Dad, Mom, Drew, and honeyyy..." Akhirnya orang yang kutunggu-tunggu datang juga. Yaa Putri tunanganku entah kenapa setiap melihatnya aku selalu ingin tersenyum. Dia selalu bisa membuat semuanya bahagia.
" Pagi juga honeyyy..." Balasku sambil membalas kecupan di pipinya .
" Sudah-sudah ayo sarapan nanti kalian telat loh" ucapan mom membuat aku tersadar.

Setelah sarapan dan berpamitan kepada seluruh anggota keluarga yang ada di meja makan. Kami pun pergi menuju ke sekolah.

-----------

Handphone ku bergetar menandakan adanya pesan yang masuk.
" Kenapa? Honeyyy..? Hey"
Ucapan putri membuatku tersadar.
" Ohh sorry honey aku gak bisa anterin kamu sampai kekelas gak papa kan? "
" Ada apa emangnya? " Putri bingung karena melihat wajah sang pacar yang terlihat panik.

" Heyy.... Iya lo sini cepett!!" Bukannya menjawab pertanyaan Putri Daffa justru meneriaki seorang siswi yang kebetulan lewat.
" Saya kak? Ada apa? "
" Nihh buat Lo. Gue kasih uang gak cuma-cuma gue minta lo anterin putri dengan selamat sampai ke depan kelasnya. Ngerti?!"

" Iya ngerti kak"
" Daffa.. ayolah kamu gak perlu berlebihan. Lagian kamu ada urusan apa sihh?"
" Putri sayang ini itu gak berlebihan sama sekali, oke. Masalah aku ada urusan apa nanti aku pasti cerita oke. Istirahat di tempat biasa ya nanti aku suruh temen-temen buat nemenin kamu yaa"
" Oke bye sayang.." Daffa pun berlari menjauh setelah kecupan di dahi Putri tadi.

" Maaf yaa Daffa emang suka gitu. Jangan diambil hati yaa, ngomong-ngomong nama kau siapa?" Putri mengulurkan tangannya.
" Iya gak papa kok..."
" Putri panggil aja Putri okee"
" Iya putri aku Fara " sambil berjabat tangan. Putri merespon dengan senyuman yang manis.

---------
" Oii tumben banget jam segini baru sampai kelas "
" Iya tadi ke gedung sebelah dulu" ucapku lesu
" Ngapain ke sana? Kamu punya masalah sama siapa?"
" Aku nggak punya masalah sama siapa-siapa masa sih aku bikin masalah "
" Iya juga sih, terus ngapain kamu ke gedung orang-orang itu?"
Tak ingin menanggapi sahabatnya karena ia tau jika ditanggapi tidak akan ada habisnya, aku lebih memilih melamun dan berkutat dengan pikiran ku.

" Kayaknya nggak akan mungkin aku bisa ada di hatinya melihat semua yang dilakukan dia untuk Putri tadi "

------------
Yang udah baca komen yaaa yang kurang di bagian mana. Jujur aku butuh saran kalian banget. Please

Terimakasih ❤

     19 Februari 2018

Beautiful Color'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang