Sakit

9.8K 482 68
                                    

"Baek... Sayang, hey! Ayo bangun. Kita sudah sampai" Chanyeol berusaha membangunkan Baekhyun yang tertidur sejak benerapa jam yang lalu. Namja tinggi itu memilih untuk tidak memejamkan matanya karena merasa tidak mengantuk sama sekali. Mereka telah sampai di stasiun penurunan, dan tujuan mereka adalah berkunjung -lebih tepatnya memenuhi keinginan Baekhyun- ke rumah peninggalan orang tua dari ayah dan ibu Chanyeol.

Baekhyun melenguh pelan dan kemudian menggeliat seperti ulat bulu. Kedua mata sabitnya perlahan terbuka dengan bola mata yang masih nampak memerah. Ia menguap kecil, menolehkan kepalanya kesamping dimana sang suami tampan duduk sambil memangku Jackson. Ia tersenyum manis dan berujar "Kau tampan" membuat si empu terkekeh gemas akan kejujuran Baekhyun.

Mereka segera keluar dari dalam kereta dan berjalan menuju parkiran di stasiun itu. "Chanyeollie, apakah kau sudah menghubungi Jung ahjumma?" Baekhyun berdiri di samping Chanyeol dengan koper kecil di tangan kirinya, sedangkan koper besar berisi perlengkapan miliknya juga Chanyeol berada di genggaman tangan kiri milik suaminya, dengan tangan kanan yang menopang berat tubuh Jackson yang masih asik terlelap. (Jung ahjumma is bibi jung)

"Tentu saja Baek. Jung ahjumma bilang mobil yang akan menjemput kita akan tiba 5 menit lagi" dan setelah berkata seperti itu, sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti di depan mereka bertiga. Dari dalam mobil itu keluar sang supir yang kemudian membungkuk kepada Chanyeol juga Baekhyun. Supir yang sudah lumayan berumur itu segera membukakan pintu mobil untuk tuannya.

Chanyeol menidurkan tubuh kecil Jackson di jok belakang, dengan kepalanya yang ia baringkan di paha Baekhyun. Selama perjalanan, tidak ada seorangpun yang berbicara, suasana mobil nampak begitu sunyi. Chanyeol masih setia membuka matanya begitupun dengan Baekhyun. Ia terus mengelus rambut Jackson dengan lembut, sampai dahinya tiba tiba mengernyit karena merasakan sesuatu yang ganjal. Dahi putranya itu terasa agak hangat. Baekhyun merunduk dan mengamati dengan seksama wajah anaknya. Ia meletakkan punggung tangannya di dahi sang anak, dan benar saja dahi Jackson memang terasa agak hangat.

"Chayeol, sepertinya uri Njack sakit" adu Baekhyun kepada suaminya dengan nada khawatir. Chanyeol langsung menoleh kebelakang. Ia memandang Baekhyun kemudian Jackson. Chanyeol mengulurkan tangan panjangnya untuk memeriksa suhu badan Jackson. Dan ia juga merasakan bahwa dahi Jackson agak hangat.

"Apakah kita perlu membeli sirup sebentar?" Chanyeol memastika dan kemudian Baekhyun mengangguk dengan ekspresi khawatirnya. Ia memang tidak bisa melihat Jackson ataupun suaminya terbaring lemah karena sakit. Ia pasti merasa begitu sedih dan khawatir. "Ahhh, pak supir. Bisakah kita berhenti di toko apotek?" Chanyeol beralih menatap sang supir dan bertanya. "Tentu tuan muda".

Mobil yang mereka tumpangi berhenti di depan sebuah apotek. Namja tinggi itu segera keluar dan menuju ke meja kasir untuk membeli obat. Sedangkan di dalam mobil, Baekhyun terlihat masih begitu khawatir akan keadaan Jacksonnya. Ia terus mengelap keringat dingin yang mulai membanjiri dahi si kecil. Jackson juga nampak tidak tenang di dalam tidurnya. Devil kecil itu terus saja merengek dan sesekali bergerak gusar.

"Sshhhttttt, Jacksonnie tenanglah. Mommy ada di sini"

"Mommy... Hiks.. Hiks.. "

"Shhttt, sayang tenanglah"

"Mom... Hiks.. "

Baekhyun segera membawa tubuh kecil Jackson kedalam rengkuhannya. Melupakan atas larangan Chanyeol yang mengatakan untuk tidak memangku ataupun menggendong Jackson. Tapi, naluri ke ibuannya merasa sangat iba. Baekhyun menepuk nepuk punggung Jackson bertujuan untuk menenangkan devil kecil itu.

"Mommy... Hiks.. Kepala Njack sakit... Huhuhu... "

Jackson mengeluh dengan lucunya tentang kepalanya yang sakit. Membuat Baekhyun merasa ingin tertawa dan juga kasihan. Ia dengan cekatan segera memijit mijit kecil kepala Jackson. Ia juga mengecupinya agar Jackson bisa tenang. Tidak lama kemudian sang daddy kembali dengan kantung plastik berisi sirup dan juga pil di dalamnya. Mobil pun kembali melaju.

"Baek! Sudah kubilang jangan memangku Jackson!" bentak Chanyeol agak keras. Ia menatap sinis Baekhyun yang sedang memangku anaknya. "Tapi Njack menangis karena sakit kepala Yeollie. Dan aku berinisiatif untuk menenangkannya. Gwenchana... " ucap Baekhyun lembut. Netra matanya menatap sepasang bola mata bulat di depannya meyakinkan.

Chanyeol menghela nafas sabar. Ia bawa badan besarnya untuk berpindah ke jok belakang, duduk disamping Baekhyun yang terus berusaha menenangkan Jackson. Kedua lengan kekarnya mengangkat tubuh ringan Jackson ke dalam dekapannya. Dan juga berusaha menenangkan Jackson dengan membisikkan kata kata penenang seperti yang Baekhyun lakukan tadi.

"Hiks... Hiks.. Daddy--hiks... "

"Shuhsss, tenanglah jagoan. Sebentar lagi kita akan sampai"

"Njack tidak mau sakit--hiks.. "

"Iya, iya. Daddy mengerti. Oleh karena itu tenanglah, jika Njack bisa tenang pasti rasa sakit di kepala Njack akan berkurang"

"Arrayo daddy--hiks.. Hiks.. "

"Anak pintar... Sekarang pejamkan mata Njack, tidurlah. Daddy akan menyayikan sebuah lagu indah untuk Njack"

"Hu'um--hiks... "

Chanyeol mulai menyayikan lagu pengantar tidur untuk Jackson. Telapak tangan besarnya menghapus lelehan air mata yang mengalir tadi di sekitar mata dan pipi Jackson. Baekhyun juga membantu menidurkan Jackson dengan mengusap usap punggung kecilnya juga menciumi kening Jackson.

.
.
.

TBC
.
.
.
EHE 😆
Aneh bett 😅

#SalamTaretanMadura😎
#Mphi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Daddy And Park JacksonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang