Sweet Day!!

583 83 8
                                    

[Author]
Keesokan harinya di kediaman Violin. Beam sedang tidur seranjang dengan gadis itu. Beam mengenakan pakiannya, sedangkan gadis itu sama sekali tidak mengenakan apapun dan tidur memeluk Beam dengan lengan Beam sebagai bantalnya.

Nampak gadis itu sangat nyenyak sekali tidurnya, pulas sekali.

Ataukah Beam sudah bercumbu mesra semalam dengan Violin?

Tak lama Beam terbangun dari tidurnya karena sinar matahari menusuk tajam kearah matanya. Lalu ia menggeram dan sedikit bergerak, tetapi Violin semakin memeluknya erat dan merasakan kenyaman yang berlebih.

Lalu ketika ia tak sengaja melihat punggung Violin, ia baru sadar bahwa gadis ini tidak memakai pakaiannya.

Lalu ia coba mengingat-ingat kembali kejadian apa yang terjadi semalam. Tapi sepertinya Beam tidak mengingatnyan hanya mengingat ia datang dan setelah itu makan malam dengan Violin dan tidak lebih, tetapi mengapa sekarang Violin dalam keadaan tak berpakaian sama sekali?

"Violin."

Beam mencoba membangunkan Violin, tetapi gadis ini tak terbangun juga.

"Violin bangun."

Beam kembali membangunkannya dan akhirnya gadis ini bangun dan menatap pada Beam.

"Ada apa, Beam?" Tanyanya si Violin.

"Mengapa kau tidak memakai pakaianmu?" Tanyanya Beam.

"Ow, bukankah semalam kau yang memintanya??" Jawab Violin.

"Hah?" Beam bingung.

Lalu si Violin duduk sembari menarik selimutnya untuk menutupi bagian dadanya itu.

"Apa kau tidak ingat sama sekali?" Tanyanya si Violin.

Beam berusaha mencoba mengingatnya, tapi ia tidak mengingat apapun sama sekali.

Kemudian tangan Violin mulai merabah kedalam selimut diatas paha Beam, perlahan hingga membuat Beam melihati tangannya itu.

Setelah itu pandangannya dialihkan menatap mata Violin, dan tangan si gadis cantik ini sudah tepat diatas "miliknya" Beam yang kala itu Beam sendiri mengenakan celana kain pendek (hotpants).

Tak hanya itu, gadis cantik ini perlahan memajukan kepalanya. Semakin perlahan dan perlahan hingga mendarat di bibir Beam yang membuat Beam terpejamkan mata karena ia mulai terhipnotis akan tingkah Violin itu.

Ciuman pun terjadi dan selimut dimana menutupi kelamin Beam itu terlihat berkembang kempis karena tangan Violin bergerak naik dan turun.

Beam mulai tak sadarkan diri, tetapi ia masih berada dalam kondisi sadarnya .. Ia jauhkan sedikit Violin dan berhenti melakukan ciumannya itu.

"Violin .."

Beam masih tak bisa berkata, karena ia masih merasa kenikmatan dengan tangan Violin itu.

"Kenapa Beam?" Tanyanya Violin.

Lalu Beam ambil tangan Violin dan mengeliarkannya dari "miliknya" yang sudah dimainkan oleh Violin itu.

"Tidak Violin." Ujar Beam.
"Aku tidak mau." Sambung Beam.

Tapi Violin melakukan segala cara agar Beam mau bercumbu dengannya sekali saja, termasuk dengan membuka selimut yang menutupi dadanya itu dan mengeluarkan benjolan besar.

*Benjolan maut itu. Wkwkwk 😂😂*

Beam justru melihat payudara Violin yang berukuran sedang dengan punting merah mudahnya.

Violin layangkan tangannya melingkat ke leher Beam dan mulai mendekatinya lagi.

Beam hanya terdiam saja dan menatapi bibir cantik Violin yang semakin mendekatinya. Dan ketika hendak menempel untuk kedua kalinya, Beam dorong Violin dengan keras dan ia terlepas dari nafsu bejat teman perempuannya.

Love 2 : Memorials [Thuesday]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang