The Boss 07

55.7K 2.9K 210
                                    

"Tall makan yuk?" Suzy nyamperin ke meja gue.

"Nggak ah males," Tolak gue.

"Lo kenapa sih akir-akhir ini nggak nabsu makan nanti tambah kurus loh."

Gue angkat bahu, "Nggak tahu nggak nabsu aja."

"Tadi pagi lo sarapan nggak?"

"Gue makan pisang kok buat sarapan."

"Pisang doang? Lo mau diet? Duh jangan sekarang deh kerjaan kita banyak ini. Nanti lo bisa sakit." Suzy nasehatin ala emak-emak as like her.

"Gue nggak diet, gue cuma nggak nabsu, mual gue kalo makan." Keluh gue. Udah semingguan ini perut gue aneh banget nggak bisa nerima makanan. Mana sering nggak enak rasanya. Penciuman gue juga sensitif bikin gue tambah males makan.

"Asam lambung lo naik pasti. Kita ke dokter aja yuk? Gue nggak mau lo sakit gara-gara nggak makan."

"Nggak ah ngapain."

"Ya udah kalau gitu makan aja, ayok." Suzy narik tangan gue dengan sangat terpaksa gue nurutin dia.

Gue ngedengus, "Bentar ambil hape sama dompet dulu," Gue ngerogoh tas gue, ambil dompet Marc Jacobs item gue sama iPhone di meja.

Kita duduk di ruang tunggu lobi nungguin Egi yang baru mau turun, Sulli nggak bisa ikut, dia ada kerjaan di luar. Orang marketing emang sering keluar.

Ini kita mau makan di ayam geprek deket kantor jadi kita mau jalan aja. Nggak mau jauh-jauh di luar mendung, takut ujan terus banjir terus kejebak macet.

Setelah nunggu nggak nyampe lima menit, Egi mucul dari lift, dia nyamperin kita.

"Ikut lo, Tall? Katanya tadi nggak mau?" Tanya Egi ke gue.

"Dipaksa sama Suzy gue."

"Elo dari kemaren-kemaren susah makan. Gue cuma nggak mau lo sakit." Suzy nyahut.

"Makasih Bunda udah dikhawatirin," gue peluk Suzy. Kita bertiga terus ketawa sambil jalan ke luar.

"Kalo tau lo ikut gue ngajak Miron tadi. Ngebet banget dia mau ketemu elo. Katanya lo sibuk akhir-akhir ini."

"Iya gue sibuk banget, pulang malem terus kita. Iya kan Zy?" Suzy nangguk setuju, program seminar kita lagi dijalan. Jadi kita sibuk banget sebulanan ini.

"Gi, besok sabtu giliran devisi lo seminarnya," Suzy ngingetin.

"Kurang dong jatah libur gue," protes Egi.

"Nggak usah ngeluh deh. Kita udah sebulan ini sabtu masuk terus." Sewot gue. Gara-gara ini kita jadi jarang kumpul, paling cuma pas makan siang doang. Gue sama Suzy sibuk maks jadi pulang kerja udah tepar. Ngegym aja udah nggak sempet apalagi mampir-mampir ke XS atau sejenisnya.

Kita ngobrol keasikan nggak sempet liat kalau dari jalan masuk ada mobil. Pas kita di depan pintu besar lobi mau nyebrang, Range Rover Velar abu-abu berhenti di depan kita tiba-tiba.

"ANJING!" Gue ngumpat kaget.

Untung kita belum nyebarang kalau nggak kita pasti udah keserempet ini. Siapa sih yang nyetir goblok banget.

The BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang