Dia cinta pertama, yang selalu membuat hatiku berbunga-bunga. Dia pun cinta terakhir, kasih sayang terbaik yang selalu membuatku berpikir. Ya, berpikir betapa baiknya Allah telah menciptakan dia untukku, dalam ketidaksempurnaan menjadi kami yang sempurna dalam kacamataku sebagai manusia.
Dia tak hanya mimpi, tapi nyata yang ingin aku bahagiakan setiap harinya, hingga raga ini tak berdaya dan menutup mata, sampai nanti kembali bersua di surgaNya. Dia hanya satu dan teristimewa, tak ada duanya, meski tak ada manusia yang sempurna, namun dia adalah sosok tauladan bagi istri dan anak-anaknya.
Dia, pasanganku.