"Maaf"
Hyunjin melepas pegangannya pada gagang pintu kamar Seungmin yang sudah tertutup, dengan langkah berat kakinya ia tuntun untuk pergi dari kediaman Kim, meninggalkan semua rasa sakit didadanya karena mau bagaimanapun semestinya Hyunjin memang tak harus lagi berharap.
ㅡ
Besoknya disekolah.
Bel pulang udah berbunyi dari 10 menit yang lalu, tapi Seungmin belum juga pulang. Pasalnya hari ini dia dipaksa oleh Felix untuk pulang bersama, tetapi setelah Seungmin setuju dan memutuskan untuk menunggu anak itu, ternyata Felix sedang ada latihan dance tambahan buat acara pensi buat minggu depan. Seungmin kesel, mau marah karena merasa seperti orang bodoh yang berdiri disudut ruangan dance sendirian. Sebenarnya Seungmin ingin menolak tadi dan nyuruh Felix pulang sama pacarnya saja. Tapi Felix tetap ngotot mau pulang bareng Seungmin, jadilah ia harus menunggu Felix selesai latihan sebagai sahabat yang baik.
Seungmin lelah terus berdiri disudut ruangan, lalu dia memutuskan untuk duduk didekat aula tak jauh dari tempat Felix latihan. Seungmin duduk didekat sudut aula, menyumbat telinganya dengan earphone mengusir jenuh karena harus menunggu Felix. Ada sekitar setengah jam kemudian Felix datang menghampiri Seungmin yang hampir saja tertidur karena kelamaan menunggu. "Min, sorry ya.. Gue lupa kalau ada latihan" senyumnya dengan tampang tanpa dosanya.
"Lo mah kebiasaanㅡ"
"Kak Hyunjin, capek ya? Ini minum dulu"
Omelan Seungmin terhenti karena mendengar suara yang tak asing ditelinga, tak jauh dari mereka yang berasal dari dua anak manusia yang sedang duduk lesehan didepan mereka.
"Duh ini keringetnya, sini aku elapin" katanya lagi sambil ngelapin wajah Hyunjin pake handuk kecil.
"Makasih yaa Ryu" Hyunjin senyum manis banget.
Seungmin dan Felix melihat adegan drama picisan itu tanpa berkedip, speechless sekaligus cringe. Seungmin mengalihkan pandangannya saat sosok disana melirik kearahnya, Felix menatap Seungmin dengan tatapan sendunya. "Min, sini lihatin gue aja, gue lebih enak dilihatin daripada duo jurig itu"
"Jijik Fel" Seungmin langsung nutupin muka Felix dengan handuk kecil yang ada dipundak Felix.
"Astagfirullah apa salah incess" Felix memekik tidak terima, dan langsung menyiapkan barang barangnya lalu pergi menyusul Seungmin yang sudah pergi mendahuluinya.
Dan lagi lagi Felix sama Seungmin harus menunggu seperti orang bodoh didepan halte, karena ini sudah sore dan bus akan datang dengan waktu yang cukup lama.
"Ini semua gara gara lu sih, coba aja lu tadi pulangnya minta dijemput Changbin, kan gue gak terlantar begini. Pacar lu itu si Changbin bukan gue elah"
"Sensi banget, ya mana gue tau bakalan lama" rengut Felix lucu.
"Lix~ gue ngantuk" Seungmin menghentak hentakkan kakinya random, membuat orang gang melihatnya akan memekik gemas.
"Ya lu pikir gue gak ngantuk? Tuh tuh ada Hyunjin! Pulang aja sana sama dia!" Felix menunjuk kearah gerbang sekolah mereka dimana ada Hyunjin dan motor sportnya disana.
"Dih ogah" Dengusnya.
"Gue kasih saran malah ngambek, katanya ngantuk, taudah sana pulang sama mantan"
"Fel! Ih gak lucu!"
"Yaudahh, ehh tuh tuh lihat ada si minkyu adekel kita"
Mata Seungmin menyipit melihat kearah adek kelasnya yang sibuk memasang helmnya. Mumpung si adekel gak ada boncengan Seungmin langsung memanfaatkan moment moment tersebut, terlebih si Kim Minkyu ini satu eskul juga dengan dia.
"Yaudah. Dah sayang kuu" Seungmin langsung berlari kecil kearah Minkyu.
Minkyu yang ternyata baru aja selesai dari rapat osis buat persiapan pensi minggu depan dikagetkan oleh kakak kelas sekaligus ketua eskul padusnya yang terlihat berlari kecil sambil meneriaki namanya.
"Minkyu!!!! Tungguin" Minkyu panik melihat kakak kelasnya yang terlihat ngos ngosan sambil menopang diri dengan kedua tangannya dilutut.
"Eh kak Seungmin, kenapa?" tanyanya.
Seungmin nyengir lucu, gemas sekali "Ehehe, kakak boleh nebeng ga dek? Gada bus dari tadi padahal kakak lagi buru buru" alasannya.
"Boleh dong kak! Yuk, nih pake helmnya" Minkyu menyerahkan sebuah helm kepada Seungmin, setelah itu Seungmin naik kejok belakang motor Minkyu.
"Yuk dek!"
"Ekhm!! Ngelihatin mantannya biasa aja dong" Felix bertiak dari halte dengan santainya, tangannya ia lipat didada sambil memasang wajah jahilnya.
Yang merasa disindir gelalapan segera memutus pandangannya kedua anak manusia yang kini sudah perlahan menjauh dari aera sekolah.
"Anying, terus nasib gue gimana!!!" Felix menggerutu kecil karena telah ditinggal sendirian, akhirnya mau tidak mah dia harus menelfon sang pacar untuk menjemputnya disekolah.
ㅡ
Sesampainya Seungmin dirumah, ia langsung diintrogasi oleh sang mama bahkan dia baru saja masuk kedalam rumah. "Loh kok gak pulang bareng Hyunjin? Tadi itu siapa?" tanya mama
Seungmin mendecak malas. "Ma, aku udah sering bilang kalau Hyunjin itu sekarang sibuk. Dan yang tadi itu cuma adek kelas, aku nebeng sama dia" tetapi ditatap mamanya dengan tatapan curiga.
"Hyunjinnya yang sibuk atau kamu yang memang gak mau pulang sama dia? Terus milih pulang bareng adek kelas?" Seungmin yang lagi buka sepatunya mendesah kecil, bingung harus berkata apa lagi.
"Hyunjin sibuk ma.." Seungmin segera pergi kekamarnya sebelum mamanya kembali bertanya.
"Mama gak mau ya kalau kamu selingkuh selingkuh. Mama gak pernah ngajarin gitu kekamu"
"Ma aku gak selingkuh. Yang tadi itu beneran adek kelas, jangan mikir yang macem macem deh"
"Ya habisnya kamu cuek gitu sama Hyunjin. Kamu lagi berantem kan?? Ngaku aja"
"Gak tau ahh, mau tidur"
Akhirnya seungmin benar benar ninggalin mamanya dan masuk kekamarnya.Dikamar Seungmin segera merebahkan dirinya diatas kasur, menghela nafasnya panjang. Jujur dia sedih kalau mamanya terus kayak gini, menganggap semuanya masih kayak dulu. "Gue tau ini salah, cuma Hyunjin bener. Mama bahagia banget ngelihat hubungan gue sama Hyunjin"
_______________
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan ◎ Seungjin [Republish]
FanfictionStatus sih "mantan" tapi kok perhatian?? 승민 ✘ 현진 ©jeogionuna