3.Aku Gugup Di Dekatnya

197 27 0
                                    

Sudah beberapa minggu berlalu, murid baru yang berasal dari Seoul itu benar - benar menggangguku. Duduk di dekatku setiap saat membuatku sedikit tidak nyaman. Rasanya kepercayaan diriku hilang. Apalagi saat berbicara, dia tidak segan - segan menatap mataku dengan senyumnya. Hal ini pun membuatku semakin gugup dan selalu salah dalam berkata - kata.

"Oh iya! Kamu dari Seoul kan? SMA mana?" tanya JB lagi.

"SMA Kirin." balasku singkat.

"Keren! Aku dengar sulit masuk SMA itu."

"Tidak. Biasa saja."

"Tapi aku tidak menyangka kalau murid disana suka menguntit orang."

"Oii!" pekikku kesal.

Lagi - lagi pria ini mengejekku. Dengan tawa puasnya dan membuatku benar - benar malu. Hei Kim Dahyun! Kemana dirimu yang tidak memperdulikan orang lain. Kenapa kau harus terganggu dengan pria itu?

"JB! Kantin yuk!" ajak seorang murid cewek entah siapa namanya.

"Hmm..." jawabnya mengangguk. Bisaku lihat dari curi - curi pandangku.

Bukankah sudah lumrah bagi pria tampan dan gadis cantik untuk pergi bersama. Jangankan pergi bersama, hal - hal lain seperti berkencan, hangout dan lain sebagainya memang mengharuskan pria tampan dan gadis cantik untuk saling berpasangan. Tidak sepertiku yang memang seharusnya mengucilkan diri karena sudah sadar bagaimana kekuranganku.

🍀🍀🍀

"Oii!" panggil seseorang.
Pandanganku yang semula berfokus pada buku komik pun perlahan teralihkan gara - gara teriakan seseorang.

Ternyata yang memanggil tadi itu JB. Aku yang semula duduk tenang menunggu datangnya bus pun menjadi sedikit panik. Sebenarnya ada apa denganku?

"Kenapa?" tanyaku ketika dia sampai dan duduk disampingku sambil menghela napas panjang.

"Kau mau pulang?" tanyanya.

"Bukan urusanmu." balasku tanpa menatapnya.

"Aku ikut!" senyumnya.

"Oii!" pekikku menolak.

"Miss Suzy memberi ini tadi. Kita satu kelompok." senyumnya sambil memperlihatkan sebuah kertas.

Aku tidak bisa berkata - kata.

Akhirnya JB mengikutiku pulang ke rumah. Setelah bus mengantar kami sampai di halte berikutnya, aku mulai berjalan menuju rumah. Entah kenapa, ini pertama kalinya aku merasa canggung dengan seseorang. Berjalan bersama tanpa sepatah kata pun membuatku benar - benar gugup.
Apa karena dia JB?

"Kenapa kau pindah ke Busan?" tanya JB ditengah - tengah heningnya perjalanan kami.

Pertanyaan saat ini adalah pertanyaan yang paling aku ingin hindari. Karena hal itulah, aku tidak ingin dekat dengan seorang pun disini.

"Oii!" ujarku sambil berdiri dihadapannya dan menghentikan langkah JB. "Kita buat tugas kelompok ini besok saja. Di sekolah." ucapku sambil tersenyum.

Aku takut, jika dia mengetahui keadaanku sekarang, mungkin dia akan mengasihaniku. Aku benci dengan perasaan itu.

"Kenapa? Rumahmu sudah dekat kan?" tanyanya bingung.

"Lagi pula tugas itu untuk Minggu depan. Kita bisa membuatnya di sekolah saat istirahat." jelasku.

Maafkan aku, tapi rasanya, JB sudah terlalu dekat denganku hingga batas - batas ini mulai bisa dia lewati.

"Apa kau membenciku?" tanyanya.

"Kenapa aku membencimu...?" gumamku bingung.

"Mereka mengatakan kau sombong. Tapi saat aku bersamamu, aku tidak merasa bahwa kau orang yang seperti itu."

"Tapi sekarang... " dia mulai membelakangiku. "Kau terkesan jahat."

#TBC

Dahyun's DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang