2.Aku Tidak Mengerti Takdir

245 27 0
                                    

Aku masih tidak bisa melupakan kejadian pagi ini. Aku benar - benar malu kedapatan memperhatikan orang sedekat itu. Semoga saja dia tidak mengingat wajah jelekku ini.

Tapi seragam sekolah pria itu adalah seragam sekolah yang sama denganku. Apa mungkin dia salah satu murid di sekolah ini? Baru satu minggu menjadi murid baru tidak mengharuskanku untuk mengenal seluruh siswa di sekolah ini bukan? Jangankan siswa di sekolah, satu siswa di kelas saja tidak ada yang aku kenali.

"Selamat pagi anak - anak!" ujar seorang guru muda berparas cantik datang ke kelasku.

"Pekerjaan rumah untuk hari ini sudah siap bukan?" tanya Miss Suzy.

Tunggu dulu, pekerjaan rumah? Maksudnya PR? Astaga, aku tidak tahu kalau ada PR untuk hari ini. Kenapa tidak ada yang memberitahuku? Seharusnya ketua kelas disini memberitahuku jika ada PR. Kalau jadi seperti ini, siapa yang bertanggung jawab. Menyebalkan!

"Sebelum itu, Miss akan memperkenalkan murid baru! Hebat banget ya kelas ini. Belum juga sebulan, sudah 2 murid baru yang mendatangi kelas kalian." senyum Miss Suzy dibarengi dengan tawa kecil anak - anak.

"Silahkan masuk!" suruh Miss Suzy.

Sementara pikiranku tercampur aduk dengan PR, pandanganku pun berusaha untuk fokus ke depan. Memperhatikan segala hal yang disampaikan oleh Miss Suzy.

Murid baru yang beliau maksud pun berjalan dari luar kelas. Dia muncul dari balik pintu dengan badan tegap dan berjalan bak model. Aku yang melihat dari samping pun terpana akan hal itu. Semua pikiran kacau tentang PR pun sirna begitu saja.

Namun ketika pria itu sampai di depan kelas, pikiranku pun kembali kacau. Pria itu kini berdiri tegap menghadap ke anak - anak termasuk diriku. Sejak dia melakukan itu, waktu seolah - olah berhenti.

Mataku yang semula kalem pun berdelik seketika. Jantungku yang semula tenang juga nampaknya bereaksi. Entah kenapa aku merasa bahwa jantungku kini berdetak terlalu cepat, lebih cepat dari saat aku lomba lari 2 tahun lalu.

"Perkenalkan. Dia JB. Murid pindahan dari Seoul. Ganteng kan..." seru Miss Suzy.

Semua anak pun membalas dengan bersorak. Sementara itu, aku terus menyembunyikan wajahku agar tidak dilihat oleh orang itu. Mengapa demikian? Karena pria itu ternyata adalah pria tampan yang aku temui di bus pagi ini.

"JB! Ada yang ingin kamu sampaikan?" tanya Miss Suzy. "Oh iya! Kamu ada teman dari Seoul juga!" pekiknya. "Murid baru kemarin, Kim Dahyun! Dimana ya dia duduk...?"
Sepertinya Miss Suzy sedang mencari keberadaanku saat ini.

"Ohh itu!"

Mengapa Miss Suzy harus mengingat namaku? Aku benar - benar menyesalkan hal ini. Haruskah aku menoleh dan tersenyum. Tapi jika tidak, bukankah tidak baik mengabaikan seorang guru. Aku pun hanya menundukkan kepalaku tanpa menoleh sedikit pun.

"Yasudah JB! Sekarang kamu boleh duduk ya!" ucap miss Suzy. "Kamu bisa duduk di belakang dengan Jackson!" ujarnya.

Aku tahu, tidak mungkin Miss Suzy akan menawarkan tempat duduk cewek dengan JB. Jika itu terjadi, matilah aku. Kenapa? Karena diantara semua cewek yang ada di kelas, hanya dirikulah yang duduk sendiri.

"Ehh?! JB malah reunian sama teman Seoul... Yaudah enggak apa - apa. Kita lanjut ke halaman berikutnya! Masalah PR tadi, Miss hanya berbohong sedikit." tawa Miss Suzy yang membuatku jengkel.

Tapi tunggu sebentar, JB duduk dimana?

"Hai penguntit! Kita ketemu lagi!"

#TBC

Dahyun's DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang