Dia siapa? Aku tidak mengenalnya,aku sedikit terdiam dan tercengang karena kecantikan dan kemanisan dirinya itu. Tapi bomatlah yang penting tolong dululah ya. Pertama aku dan beberapa abang yang datang membantu mengangkat motornya karna kaki si "Dia" terhimpit oleh badan motornya. Setelah itu kamipun langsung menggendong "Dia" ke tepian jalan dibawah pohon yang teduh.
"Dekk.. ada yang sakit trasaa? Dimananya kalau adaa? Biar kami bisa memberi pertolongan sedikit.." kata salah satu abang yang membantu menolong.
"Ehhh gpp kok bang cuman di bagian kaki aja agak nyeri gitu soalnya kehimpit tadi." Balasan si "Dia" dengan nafas yang tidak teratur dan mengeluarkan ekspresi yang hampir nangis. Untungnya aku dan warga sekitar cepat menolong sehingga polisi tidak datang.
"Emang masalahnya apa nih kak? Kok bisa kecelakaan gitu??" Tanya ku kepo berat dan aku memanggil kakak karna tidak tau dia seumuran atau udah tua dari aku,yang terpenting "Dia" cantik dan manis.
"Ehhh,masalahnya cuman karna kaget ada kucing nyebrang tiba tiba gitu,jadi refleknya aku mencet kedua rem depan dan belakang,jadinya gini deh..hehehe.." jawabnya dengan nada yang lembut sambil ketawa dan nahan sakit.
Karna hanya aku yang bajunya sama dengan si "Dia" dan hanya aku seorang pengendara motor yang berhenti ketika dia kecelakaan,jadinya aku ngantarin dia deh pergi ber urut ke rumah Tek Yam dekat rumah ku. Motor dia diletakkan di bengkel dekat situ dan dianya digendong untuk duduk di blakangku di atas motor.
Kami pun langsung caw menuju tempat berurut Tek Yam dan diatas motor kami tidak mengeluarkan sepatah kata sedikit pun. Cuman si "Dia" kayak kecapekan gitu dan bersandar ke pundakku. Rasanya kayak aduh aduh gimana gitu. Tidak lama di perjalanan kamipun sampai di tempat Tek Yam. Masalahnya dia masih nyandar ke pundakku padahal aku sudah berhenti.
"Ehhh kakk,kita usah sampai di tempat urutnya.."
"Ehh oke bang.." sautnya kaget gitu ntah dia ketiduran di atas motor ntah kenapa gk tau.
Akupun turun lalu berifikir..
"Lahh trus cara mindahin "Dia" ke dalam tumah Tek Yam gimana?? Astagaaa..."."Kakk.. kakak kan kakinya sakit nih,aku gendong kedalan rumah Tek Yam gpp ya? Daripada jalan itu masih sakit.." tanya ku dengan hati yang grogi. Takut dia bilang aku Modus,takut ntar dianya marah.
"Ehh iya bang gpp asal hati hati aja bang,ini badan juga agak pegel bang.." balasan "Dia" sambil tersenyum manis. Aduh rasanya gimana ya,jadi bruntung ketemu si "Dia" hari ini. Rasa pengen bilang ke dia gini..
"Kak tau gk kenapa susu beruang kaleng(bblac) itu ambar dan gk ada manisnya? Karna manisnya ada pada senyuman kakak"
Akupun menggendong dan langsung memanggil Tek Yam dan Tek Yam pun menyuruh langsung masuk aja karna dia juga lagi mengurut seorang pasiennya. Degan gaya gendongku,aku pun berhati hati menggendong si "Dia" masuk kerumah Tek Yam.
*Kira kira feelnya kayak gini,hehehe*
Sesampai di dalan rumah Tek Yam,kamipun menunggul sedikit lama untuk giliaran si "Dia" ber urut. Aku pun memulai pembicaraan.
"Kakk,kita kan pakai seragam sekolah yang sama nih,kakak kelas berapa emangnya di SMA kita.." tanyaku untuk memecahkan suasana yang hening karna yang ngantri ya cuma kamiii..
"Kelas 2 SMA bang dan ini hari pertama kesekolah sih,soalnya baru pindah rumah dan pindah sekolah.."
Waduhh ternyata samaan sama aku hahahaha. Rasanya seneng banget dalam hati bisa bisa seumuran kan..
"Ohh kalau gitu perkenalkan nama ku Bruno,nama kakak siapa??" Aku berharap tau namanya pada saat ini juga...
"Ohh nama saya..........."
CONTINUED....
Hai temann...
Thanks ya udah baca sampai habis,kasih bintang jika bagus. Tambah kan ke daftar kalian dan ikutin terus sampai habis yaa..~paypay
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in The Banyan
Teen FictionKisah Cinta seorang remaja bernama Bruno Ahmad Setiawan Bachril yang menjalankan kisah sehari hari dan memilih cintanya.