First

38 2 1
                                        

Pagi hari telah tiba, namun sepertinya perempuan yang berada di atas kasurnya masih belum sadar dari tidurnya, dia masih setia berada di mimpinya. Perempuan bernama leya itu akhirnya bangun setelah alarmnya berbunyi sebanyak 3 kali, Leya masih berada di kasur belum mau beranjak dari kasur. Sepertinya, Leya hari ini merasa tidak ingin bangkit dari kasur untuk segera memulai harinya. Dia melirik jam yang berada tepat di samping kasurnya, waktu menunjukan pukul 06.00 masih ada banyak waktu sekolah baru mulai ketika jam 08.00. Dia pun memutuskan untuk bangkit dari kasur dan memutuskan untuk bersiap siap, setelah mandi dia mulai menyiapkan sarapan untuk dirinya tentu saja. Dia tinggal sendiri di rumah itu, karena orang tuanya sudah lama berpisah. Lagipula leya memang mau tinggal jauh dari orangtuanya jadilah dia pindah kesini.

Waktu menunjukan pukul 07.00 Leya sudah sampai disekolahnya, Leya merupakan murid kelas 10 di SMA. Itu berarti hari pertama di sekolah tersebut. Dia pun berjalan kedalam kelas, seperti yang dia duga kelas itu masih kosong dia memilih untuk duduk di barisan paling belakang di dekat jendela lebih tepatnya. Leya memutuskan untuk mendengarkan lagu, dan memejamkan matanya sebentar. Hampir saja ia tertidur saat ada orang yang menepuk bahunya, dia pun mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang telah mengganggunya.

"Hai! Gue boleh duduk di samping lo gk?" tanya perempuan yang menepuk bahunya tadi.

"Oh maaf, tapi saya lebih suka duduk sendiri." Leya yang memang malas untuk bersosialisasi menolak ajakan perempuan itu, jangan menertawakan leya yang masih menggunakan kalimat baku.

"Duduk berdua lebih seru loh, lo kan jadi ada orang untuk diajak ngobrol" perempuan itu rupanya masih belum putus asa.

"Maaf tapi saya memang lebih nyaman duduk sendiri, lalu saya juga memang tidak ingin berbicara dengan siapapun." Jawab leya

"Ya udah kalo gitu, males juga gue ngomong sama lo." Perempuan itu memutar matanya malas, dan pergi meninggalkan leya seorang diri. Perempuan itu duduk mendekati kumpulan perempuan, dan mulai membicarkan sikap leya tadi.

Leya yang mengatahui dirinya dibicarakan memilih untuk melanjutkan tidurnya. Dia tidak peduli jika dirinya dibicarakan, dia juga tidak peduli jika dia kucilkan dikelas. Toh bukannya leya memang tidak ingin berteman dengan siapa pun.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di lain sisi laki laki yang tengah sibuk memakai seragamnya, kini kewalahan karena roti yang dia panggang mulai gosong. Akhirnya laki itu pun memutuskan untuk membuang roti gosong itu kedalam tempat sampah, dia segara menyambar tas dan kunci motornya lalu segera pergi menuju garasi rumahnya untuk mengenderai motornya menuju sekolah. Rambut merah terang lelaki itu ditempa sinar matahari, dia melihat jamnya sekilas waktu telah menunjukan pukul 07.50

"Sial" dia mengumpat dan segera mempertambah kecepatannya motornya

Telat di hari pertama tentu bukanlah hal yang dinginkan oleh seluruh murid di dunia, begitu juga dengan lelaki bernama Haechan ini. Walaupun dia sudah berusaha untuk bangun pagi dan memacu motornya secepat mungkin, tetap saja dia sampai terlambat ke sekolah.

Anaesthetic | Haechan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang