prolog

7 2 0
                                    

Para pengawal berjejer rapi memberikan jalan pada tuan mudanya, ALEXANDER BRAVO AREGA. Remaja tampan penuh karisma banyak digandrungi kaum hawa. Badan tinggi menjulang,tatapannya seperti elang tajam, bicaranya yang setitik dan jangan lupakkan wajahnya yang selalu datar, siapa yang tak mengenalnya anak sulung dari GEORGINO AREGA dan MAIRA RAINATA pengusaha sukses dibidang bisnis

“dimana papa dan mama?”
tanyanya pada pengawal pribadinya yang sudah dia anggap saudara yang berdiri tegak

“tuan dan nyonya sedang berada di jepang tuan muda”  ALDI ANGARA pengawal setia Alex selama 6 tahun belakangan ini, dia direkrut mejadi pengawal ALEX saat usianya 12 tahun. Aldi lebih tua satu tahun dari Alex, maka tak heran Aldi terkadang akan terlihat sebagai kakak bagi Alex

Alex hanya mengangguk melangkahkan kaki menuju kamarnya yang terletak dilantai 3

...
LEXA AMELIA AREGA gadis manis murah tersenyum, adik dari seorang ALEXANDAER yang di kenal dengan sifat manjanya yang terkesan lucu dimata orang orang

“kak, tau nggak hari ini aku seneeeng banget”
Alex terkejut saat Lexa tiba-tiba menghambur memeluknya kencang sambil tersenyum menceritakan kejadian-kejadian yang entah kenapa tak ingin Axel dengar

“hm” Lexa mengerjab lucu, menyebalkan batinnya. Kakaknya selalu saja seperti itu saat dia ingin menceritakan kejadian disekolahnya, ia mengerucut.

“kak Alex bisa nggak sih dengerin aku ngomong sekali aja, aku mau cerita. Jarang-jarang kakak kesini, bukannya dengerin curhat adeknya ini malah pacaran sama handphone”
Lexa mencibir
Namun Alex tak mengubris, ia berjalan mengambil jaket di lemarinya. berjalan meninggalkan Lexa yang semakin kesal padanya

“isshh”

...
“gimana dia mau nggak?” tanya Reza antusias

Gio hanya mengangkat bahu pertanda tidak tahu, jelas-jelas dia chatan dengan Alex bagaimana bisa tidak tahu.

“jangan natap gue kayak gitu, jijik!!”
entahlah bukannya takut Gio malah jijik melihat tatapan death glare dari Reza, namun berbeda lagi dengan tatapan Alex ia pasti akan merinding. Ia tidak tau mengapa diantara mereka bertiga hanya Alex yang memiliki kadar serius dan datar 99% dan 1% hanya tersenyum disertai seringaian, miris.

“mungkin Cuma gue yang paling normal disini” lirihnya pelan, mengingat Reza yang memiliki kadar kepedean yang tinggi, selalu menyama-nyamakan dirinya dengan aktor dalam maupun luar negeri yang menurutnya tampan

...
Reza benar-benar kesal pada Alex, pasalnya sudah 1 jan dia menunggu bersama gio namun tidak ada tanda-tanda
kedatangan wajah triplek itu. Ia lapar, namun dia tak diizinkan memesan makanan oleh gio sebelum sang Alex datang

“gi lo serius nggak sih dia mau dateng?”

lagi-lai Gio hanya menangkat bahu, ingin rasanya Reza melempar pas bunga yang dihadapannya ini tapat ke wajah cowok yang selalu bersikap acuh tersebut

“sorry telat”
suara datar nan singkat, Reza hanya memutar bola matanya malas sementara Gio hanya menganggukkan kepala
...
“sial banget sih gue hari ini, tadi pagi telat terus dihukum segala, terus novel idaman gue habis kejual nggak tau apa gue berbulan-bulan setia buat nunggu tu novel terbit dan tadi pas jalan kesini gue pake acara ditabrak lagi sama cowok yang nggak bertanggung jawab, mana tu cowok nggak minta maaf, wajahnya datar kayak tembok” Lexa hanya cekikikan tidak jelas mendengar ocehan Anisa

“Nis cowok yang tadi itu ganteng ya?” Erika senyum-senyum sendiri membayangkan wajah laki-laki yang disebut wajah tembok oleh Aisa

“Ganteng dari mana?” tanya Anisa sedikit kesal

“udah ah gue balik” lanjutnya melangkahkan kaki meninggalkan kedua sahabatnya itu






Don't judge by coverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang