1. Tukar peran.

11 3 0
                                    


Seorang remaja berdiri didepan cermin besar miliknya, ia tersenyum bangga menatap pantulan dirinya di depan cermin.

“Perfect.” ucapnya.

Ia menuruni tangga, disana terdapat beberapa maid yang sedang menyiapkan sarapan.
“Morning.” sapanya pada adiknya.

Lexa melongo.
“Lo siapa?”

Alex menggeplak kepala Lexa kasar membuat gadis itu meringis.
“Kurang ajar lo, gue kakak lo yang paling ganteng didunia. ”

Lexa rasanya ingin muntah mendengar ucapan kakaknya, sementara Aldi hanya terkekeh kecil.

Alex menatap Aldi tajam, membuat anak itu menunduk. “Maaf.” lirih Aldi.

“Ih kak Alex jahat, tu liat kak Aldi udah takut.”

Lexa memang terbiasa memanggil Aldi dengan embel-embel kakak, Alex hanya mengangguk -ngangguk tidak jelas.

“Hm, duduk.” perintahnya pada Aldi.

“Hah?”

Aldi membuka mulut lebar. “Duduk.” Aldi menurut mendudukan diri disamping Alex.

“Kak Alex ngapain sih dandan kayak gini.” Lexa menatap jijik kakaknya.

Bagaimana tidak, rambut yang dibagi dua, tompel yang terpampang di pipi kirinya dan jangan lupakan seragamnya yang kebesaran dan kacamata bulat yang bertengger menghiasi matanya.

“Mau aja, kenapa? Masalah?” Lexa mengangguk mantap.

“Lo jelek banget anjirr, geli tau nggak liat dandanan lo kayak gini.” komennya sambil menunjuk-nunjuk wajah kakaknya.

“Ck, diem deh lo anak kecil, lo nggak tau seni. Aldi mulai hari ini lo ikut sekolah sama gue”

Lexa yang mulanya cemberut karena dianggap masih kecil, tersenyum lebar saat mendengar Aldi pengawal kakaknya itu akan sekolah di sekolahnya. “Yeeaayy kak aldi ikut sekolah.”

Aldi tersenyum kikuk, lalu berdiri mengganti seragamnya dengan seragam sekolah yang sama seperti Alex dan Lexa.

“Bukannya kakak disini Cuma seminggu ya?”

Axel menggelengkan kepala membuat gadis manis itu mengerutkan keningnya bingung. “Gue disini sampe selesai sekolah.”

Lexa menghambur kepelukan kakaknya, dia senang pasalnya dia tidak lagi kesepian saat orang tuanya akan pergi meeting ke negara-negara lain dengan jangka waktu yang panjang.

***

“Eh denger-denger hari ini ada murid baru ya Nis?” Anisa hanya mengangkat bahunya acuh.
Erika mencibir, mulutnya berkomat kamit tak jelas.

“Eh Ka bukannya hari ini murid barunya itu, kakaknya Lexa.” Mata Erika berbinar.

“Iya, Alex kan namanya?, aaa nggak sabar pengen liat, pasti ganteng.” anisa menggeleng heran, mengapa sahabatnya ini maniak cowok ganteng.

“Hai” seorang cowok menyapa Erika sambil mengedipkan sebelah  matanya. Entah bukannya senang Erika justru berteriak kesal.

“OMG berani-beraninya lo ngedipin gue!!”  teriakan Erika menggema membuat beberapa murid-murid disana menatap mereka heran.

“Ih cantik-cantik judes.” celutuknya. Erika melotot .
“APA LOO BILANGG!!!”

Reza terkekeh, menatap lucu gadis cantik yang dihadapannya itu.

“Udah Za, mending kita cari Alex.”

“Alex?,yang anak baru itu gue ikut ya.” Tanya Erika semangat. Anisa menggelengkan kepala melihat tingkah sahabatnya.

“Yaudah yuk baby.” Reza menggandeng tangan Erika namun segera ditepis.

“Jangan pegang-pegang, yuk Nis.” Menggandeng Anisa oh tidak lebih tepatnya menyeret Anisa menuju kerumunan murid yang sedang menunggu Alex.

***

Semua anak-anak saling dorong mendorong hanya untuk bisa melihat seorang ALEXANDER BRAVO AREGA.

“Wow ganteng”

“Ihh cute”

“Astaga, ternyata dia lebih ganteng dari yang gue bayangin.”
Berbagai macam ungkapan dari murid – murid itu untuk seorang Alex, oh tidak. Lebih tepatnya untuk seorang Aldi.

“Loh tu yang tompel siapa?, kok dia bisa satu mobil sama Alex sama Lexa.” tanya Erika melihat seseorang turun dari mobil dengan dandanan yang euh.

Norak.

“Di-dia Aldi pengawal gue.” mereka hanya beroh ria saat Aldi memperkenalkan Alex sebagai pengawalnya, Gio dan Reza menerobos kerumunan .

“Aldi lo?” Gio menatap tak percaya apa yang ada dihadapannya begitupun Reza yang melongo. Mulutnya tak bisa berkata – kata melihat kejadian yang ada di hadapannya bagai film drama yang sering di tontonnya di Televisi.

“Iya tuan Gio.” dalam hati Alex menyumpah - nyerapahi sahabatnya itu datang disaat yang tidak tepat.

“Udah mending kita masuk yuk kak.” Aldi mengangguk patuh, jadi begini rasanya menjadi tuan Alex’ batinya.

“Ah yuk.”

kerumunan itu pun bubar menyisakan tiga raga yang masih terdiam tak tahu harus bersikap bagaimana.

“Ikutin gue.” Gio menatap tajam Alex yang berubah jadi nerd, sedangkan Reza masih saja melongo.

***

“Hai.” sapa Lexa.

Mata Erika berbinar. “Ini kakak lo Lex cute.” Tangannya dengan cekatan mencubit gemas pipi Aldi.

“Ah iya kenalin ini kak Ald eh Alex.” Lexa merutuki dirinya yang hampir menyebut nama asli cowok di sampingnya ini.

“Hai nama gue Erika.”  Erika menyodorkan tangannya tidak sabaran.

“Anisa.”

Ia hanya tersenyum, ia akui cowok yang dihadapannya ini benar-benar tampan.

“Udah yuk kak, gue anterin ke kelas lo.” Lexa menggandeng Alex a.k.a Aldi menujuk kelas yang akan ditempati oleh Aldi.

***

“Lo gila?, Astaga bahkan gue hampir nggak ngenalin lo.”

Ia berdecak mendengar ucapan Gio yang terlalu lebay ‘menurutnya’.

“Biarin aja Gi yang penting dia nyaman dan Gue akan jadi paling ganteng diantara kita yaiyalah manurios.”

Gio melototi Reza. “Bisa serius nggak sekali aja.”

“Apa salahnya sih, gue Cuma pengen bebas. Cuma ini caranya Gi biarin Aldi gantiin gue sementara.” ucapan bulat dari mulut Alex.

“Oke kalo itu yang lo mau.” Gio berjalan meninggalkan mereka yang masih terdiam. “Gue kekelas duluan” lanjutnya.

Entahlah dia merasa tak setuju dengan perubahan drastis sahabatnya itu.

                  

Tbc

Don't judge by coverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang