Part TWO

37 10 0
                                    

Maaf ya kalau ceritanya membosankan, aneh, nggk jelas.

Soalnya baru pemula, belum ahli beginian.

Sekali lagi mohon maaf

Part Two

Flashback on

"Ibu! Ibu! Besok sekolah Ann mau mengadakan tes kekuatan masing-masing murid di gunung Lance, ini surat persetujuannya!" Ucap Ann kecil dengan senyum lebarnya.

"Hmm, kira-kira apa saja yang perlu Ann bawa ya??"Dengan senyum yang tak lepas dari wajahnya Ann sibuk memikirkan barang uang akan dibawanya.

"Ann, kau tidak akan mengikuti tes itu dan tidak akan pergi kesana" Kalimat dengan dua belas suku kata itu sukses membuat senyum Ann meluntur.

"Tapi kenapa Bu??" Ann merasakan bahwa dirinya sangat kecewa, dia sudah sangat menantikan ini, tetapi Ibunya dengan mudah menghancurkan kebahagiannya begitu saja.

"..." Sang Ibu hanya menatap wajah Ann dengan sedih, Sang Ibu tahu kalau hal ini akan terjadi, karena itu Sang Ibu sudah benar-benar memantapkan hatinya untuk tetap pada keputusannya itu.

"Ini demi kepentinganmu Ann" Tanpa menoleh sedikit pun Sang Ibu berbalik dan pergi begitu saja ke kamarnya.

"Tapi... kenapa Bu?? Ann sudah sangat menantikan ini....Ini sangat tidak masuk akal." Ann sudah tidak kuat lagi menahan tangis dan amarahnya. Air matanya meluncur begitu saja dari pelupuk matanya.

"Padahal selama ini Ann sudah bersabar, Ann sudah menurut pada Ibu, Ann tidak pernah bergaul dengan teman-teman lagi, Ann tidak pernah keluar rumah hanya untuk melihat pemandangan, Ann tidak pernah melawan perintah Ibu. Tapi kenapa?? Ann kira Ann sudah boleh mengikuti tes ini, Ann sudah besar..." Segala hal yang dipendamnya keluar, dia tidak tahan lagi dengan semua perlakuan Ibunya.

"Hiks... Hiks.. Ann benci ini... ANN BENCI IBU!!!"

BRAAAKK

Ann membuka pintu rumah yang menghubungkannya ke dunia luar dengan kasar. Ann berlari keluar rumah dengan membabi buta, pikirannya kacau, Ann tidak peduli orang-orang yang melihatnya dengan aneh, tidak peduli dengan udara dingin yang diterobosnya, Ann tidak peduli dengan semua hal itu. Yang ia perlukan hanya lepas dari semua itu.

"ANN!!!" Sang Ibu langsung berlari mengejar Ann, dia sangat mencemaskan anak satu-satunya itu. Dia tahu kalau yang dia lakukan itu sudah keterlaluan, tapi itu semua untuk kebaikan Ann sendiri, dia percaya kalau Ann pasti kuat akan semua itu, dia tidak menyangka kalau Ann nekat melakukan hal seperti ini.

Ann berlari tanpa tahu arah yang ditujunya hingga tanpa sadar ia memasuki hutan lebat yang sangat dilarang Ibunya. Ann tersesat di hutan itu, ia merasa ketakutan, udara dingin yang diterobosnya tadi mulai terasa menusuk tulang, ditambah kakinya yang lecet terkena ranting-ranting pohon yang berguguran di tanah.

Sang Ibu semakin cemas ketika ia mengetahui kalau Ann memasuki hutan terlarang, Sang Ibu sekuat mungkin menepis pikiran buruk tentang apa yang akan terjadi terhadap Ann. Tanpa ragu ia mengikuti jejak Ann dan masuk ke dalam hutan itu.

"Hiks, Ibu... Aku takut bu... Hiks." Isak Ann. Matanya sembab karena terus menangis sepanjang jalan, hari yang mulai gelap semakin gelap karena keadaannya yang sekarang berada di tengah hutan.

"AAAUUUUUU" Aungan serigala menggelegar di seluruh hutan.

"A-apa itu?? I-ibu?? Ibu... Huaaaa" Tangis Ann semakin kencang, layaknya berharap agar suatu saat ada yang mendengar dan menolongnya.

"ANN?? ANN?? KAU DIMANA NAK??" Tanpa rasa lelah sang Ibu terus meneriakan nama Ann.

Srek srek...

"A-a-apa i-itu?? I-Ibu?? I-i-bu??" Semak-semak di dekat Ann bergerak, Ann hanya terdiam dan berharapa bahwa Ibunya lah yang akan keluar dari situ.

"Grrr..." Suara geraman terdengar, cukup memperjelas bahwa yang akan keluar dari situ bukanlah Ibunya. Dengan kakinya yang bergetar, Ann mundur secara teratur.

"AAUUUU" Sosok Ann tertangkap di mata serigala dan menjadi sasaran empuk untuk dimakan. Serigala itu berlari mengincar Ann.

Segera Ann berlari dan berteriak tolong. Kaki Ann tersandung akar pohon yang besar sampai terjatuh, darah keluar dari lutut Ann membuat Ann tak dapat berdiri. Keringat mengucur dari seluruh tubuh Ann.

Serigala itu lompat dan menerjang Ann, Ann tak berani melihat apa yang akan terjadi, ia menutup matanya dengan jantung yang berdegup kencang.

"GRRR... AAUUU" Serigala itu meraung-raung kesakitan, tubuhnya terbakar oleh api hitam yang menyelimutinya.

Ann membuka matanya dan terkejut dengan apa yang dilihatnya. Ann mengedarkan pandangan ke sekelilingnya, ia yakin kalau api itu adalah api dari ras iblis. Ann bergidik ketakutan jika apa yang ia pikirkan benar, maka ras iblis ada di sekitarnya.

"Ann!! Kau baik-baik saja??" Lega. Itulah yang dirasakan Ann saat ini. Ann langsung memeluk Ibunya tanpa memedulikan kakinya yang berdenyut kesakitan.

"Ibu... Ibu... Maafkan aku Buu... Ann, Ann sudah salah Bu..." Ann mengatakan hal itu dengan penuh rasa menyesal.

"Sudah, sekarang jangan menangis lagi, ayo kita cari jalan pulang" Dengan senyum menenangkan sang Ibu mengusapkan ibu jarinya ke wajah Ann, mengukir senyuman di wajah Ann.

"Iya I-"

-BRUK

Tubuh sang Ibu ambruk, darah yang terus mengucur deras dari tubuh sang Ibu mengenai tubuh serta kedua tangan Ann, mata Ann membulat seiring senyumnya yang meluntur dari wajahnya. Ann tidak sadar bahwa disekujur tubuh Ibunya penuh akan luka parah, yang dia tidak tahu apa penyebabnya.

"I-Ibu... A-A-AAAAAA"

"AAAAAA"

"AAAAAA"

"AAAAAA"

Ann berjongkok dengan kepala tertunduk seraya menutupi telinganya dengan kedua tangan mungilnya. Ann terus berteriak hingga ia kehilangan kesadarannya.

Flashback Off

To Be Continued

The World Of AxcellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang