Halo. Namaku Fildzah, Fildzah Syahfira. Anak 11 IPA-1 di salah satu SMA di Surabaya. Sebenarnya keluargaku berasal dari Jakarta. Ayahku asli Betawi, Ibuku orang Padang. Kami pindah ke Surabaya karena urusan pekerjaan ayahku yang mengharuskan kami untuk pindah. Ibuku sendiri adalah mantan pengacara yang sekarang lebih fokus untuk menjadi Ibu rumah tangga yang baik. Oh ya, aku memiliki kakak bernama Yoshie. Dia sekarang yang sudah duduk di bangku perkuliahan harus tinggal di asrama karena letak kampus yang jauh dari rumah. Tapi terkadang dia tetap berkunjung ke rumah. Kemudian ada adikku yang bernama Mutiara. Dia masih SD kelas 5. Ya, dialah anak terpolos yang bahkan bisa bikin aku yang awalnya badmood bisa kembali goodmood.
Hari ini seperti biasa, aku berangkat ke sekolah menaiki bis. Sebenarnya aku bisa naik motor sendiri, tapi ibuku tidak mengijinkan. Alasannya karena jalan yang ramai. Padahal dimana-mana jalan kalau pagi pasti ramai. Benar bukan?
Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya bisku sampai. Akupun segera masuk kedalamnya. Disana sudah ada Enjel dan Dian. Mereka berdua adalah teman-temanku.
"Oi Fil, sini duduk disampingku." Panggil Enjel
"Buruan, keburu ada yang nempati." Tambah Dian.
"Iya iya sabar. Ini juga lagi jalan." Kataku.
Bis melanjutkan perjalanannya. Kami bertiga mengobrol bersama seperti biasa. Sampai ada salah satu orang yang masuk kedalam bis yang mengalihkan perhatian kami.
"Eh itukan bet sekolah kita?" Tanya Enjel sambil menunjukkan bet seragam yang dikenakan orang tadi.
"Wah iya bener. Kok aku gak pernah liat dia di bis ini."
Aku pun juga bertanya-tanya. Pasalnya aku adalah penumpang tetap bis ini. Walaupun tidak pergi kesekolah, bis warna hijau ini selalu menjadi angkutan favoritku."Anak baru mungkin." Jawab Dian
"Hmm." Kami berdua hanya bisa bergumam.
Bis berhenti tepat di depan gerbang sekolah. Karena tidak mungkin bus itu masuk ke halaman sekolah.
"Dah jangan lupa nanti istirahat ketemuan di kantin oke!" Seru Dian kepada kami.
"Oke." Aku dan Enjel mengancungkan jempol.
Kelas kami memang berbeda. Aku dan Dian yang berada di kelas IPA harus naik ke lantai 3 sedangkan kelas Enjel yaitu kelas IPS berada di lantai 1 dekat UKS. Tetapi, walaupun aku dan Dian satu jurusan kelas kami berbeda.
"Bye!"
"Bye!" Kami berdua berpisah.
Aku langsung masuk kedalam kelas yang sudah ramai seperti pasar ikan. Kulempar tasku keatas meja lalu aku duduk di bangkuku yang memang duduk sendiri
KRING KRING KRING
Selang beberapa menit, bel sekolah pun berbunyi dengan kerasnya. Pertanda pelajaran akan segera dimulai.
Pak Angga yang merupakan guru Matematika tergalak sesekolah sekaligus wali kelasku masuk kedalam kelas. Tunggu.....
Dia tidak masuk sendiri. Di belakangnya ada seseorang yang juga masuk.
Ahhh dia adalah anak yang tadi di bis. Rupanya memang benar dia adalah anak baru.
"Selamat pagi anak-anak." Sapa Pak Angga.
"Selamat pagi pak." Balas anak-anak.
"Anak-anak, hari ini kalian akan mendapatkan teman baru. Dia berasal dari Jakarta." Ucap Pak Angga.
"Selamat pagi semua. Kenalkan namaku Wisnu Wardhana. Kalian bisa memanggilku Wisnu." Ucapnya memperkenalkan diri.
"Hai Wisnu." Seru satu kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who's My Past? ; Wisnu
Teen FictionDia datang Dia kembali Dia yang dulu bersama sahabatku Dia yang kini 'ingin' bersamaku Dia yang masih sama Dia yang pernah dekat dengan sahabatku Dia yang kini ada dihadapanku Dia yang mengatakan "Kini dia yang kau katakan adalah milikmu. Milikmu se...