Setelah kejadian yang memalukan tadi siang, mereka hanya diam dan tak ada yang berbicara setelah sampai kelas. Mungkin karena mereka-yang perempuan-agak telat saat masuk kelas. Padahal hari ini mereka akan ulangan Matematika.
Kalau ditanya, mereka pasti nyesel. Karena yang telat masuk gak boleh masuk kelas selama ulangan berlangsung.
Mereka dihukum juga, karena telat masuk kelas. Yaitu berdiri di luar kelas sambil menjewer kedua telinga mereka dengan tangan.
"Njir! Gara-gara lo sih, gue jadi sial benget hari ini. Coba aja kalo hari ini gue gak dikasih kalian dare mungkin aja kita gak bakal telat. Dan kalo kita gak telat, kita gak bakal ngelewatin ulangan Matematika dan, kita gak bakal di luar kek gini!" Keluh Dara yang mulai menjadi-jadi
"Sabar Dar, kita ngelakuin ini semua demi lo," Ucap Enra
"Apanya yang demi gue?" Ucap Dara bingung
"Ya...biar lo pernah ngerasain pacaran gitu," Ucap Sani
"Hoo, bener tuh kata Sani, menurut gue, orang kaya lo itu belum pernah ngerasain yang namanya cinta." Ucap Vira
"Hah?" Ucap Dara dengan muka anehnya itu
"Oke, gue ulangi. Menurut gue, lo belum pernah ngerasain cinta. Yak, cinta C-I-N-T-A," Ucap Vira
"Serah lo pada deh!" Ucap Dara sambil memutar bola matanya
"Yoi, kita emang selalu menang kan Vir?" Ucap Sani sambil mengajukan tangannya tanda 'tos'
"Oia, btw kalian minta gue ngelakuin darenya kapan?" Tanya Dara
"Pulsek aja udah!" Ucap Sani
"Yeu si anju, cepet bener!" Ucap Dara
"Gak papa lah, kali-kali nyiksa lo gitu," Ucap Sani
"Kali-kali apanya elah! Kalian mah sering bikin gue tersiksa plus sengsara!" Ucap Dara
"Tapi kita terlalu kuker buat mikirin itu." Ucap Sani
"Hm." Jawab Dara dengan datar
Pulang Sekolah
Karena bel pulang sekolah disekolah sudah terdengar dengan jelas, dan pastinya tidak samar, mereka dengan berhamburan keluar kelas untuk kembali kerumah induknya masing-masing, kecuali memang ada yang hobi nongkrong terlebih dahulu.
Berbeda dengan Dara yang dari tadi diam sambil berpikir di tempat duduknya
"Dar, lu sehat?" Tanya Sani
"Gak, gue pusing, ganti besok aja ya gue mulainya, gue pusing sumpah!" Ucap Dara sambil berakting sangat alay
"Ehehehe, lu kalo mau akting yang bagus dikit napa, jangan ancur-ancur bat lah kaya sekarang ini," Ucap Vira
"Plis dong, untuk kali ini aja, yaaa?" Ucap Dara sambil mengeluarkan aegyo nya
"Gak nerima pembantahan sih gue, jadi ya tetep gak peduli gue." Ucap Enra
"Hadehhh! Yaudah iya, gue ngelakuin!" Ucap Dara sambil memasang wajah datar
"Okeee!" Jawab Sani lalu Sani, Enra, dan Vira keluar untuk memperhatikan dari luar kelas.
Dara lalu berdiri sambil memasang muka gugup dan takut menjadi satu, dan langsung berjalan ke arah targetnya. cih, bahasanya.
"Heh!" Ucap Dara
"Hm?" Jawab lelaki itu sambil memalingkan wajah dingin dan datarnya itu
"Kan ada peribahasa tuh, tak kenal maka tak sayang, jadi kita kenalan dulu, siapa tau bisa sayang kan?" Ucap Dara sambil menampakkan senyum canggungnya
Njerrr! Ngomong apaan lagi gue! Tobat udahlah gue.-Dara
"Oh," Jawab lelaki itu
Cuma oh doang, untung ganteng...eh, maksudnya untung gue sabar-Dara
"Kenalin, gue Dara!" Ucap Dara bersemangat dan mengulurkan tangan kanannya
"Gue Dariel." Ucap lelaki bernama Dariel itu tanpa membalas uluran tangan Dara
"Btw, rumah lo kearah mana?" Tanya Dara
"Jalan abis lampu merah, terus belok kanan, di daerah perumahan Indah Asri itu," Ucap Dariel
"Wahh, sejalan, boleh bareng gak?" Tanya Dara
Asal ceplos aja sih gue! Jadinya kek gini. Ngapain juga gue harus nanya, padahal jawabannya GAK!-Dara
"Boleh," Jawab Dariel dengan santainya.
Saya cukupkan sampai disini,
Bila ada typo dan kata-kata yang tidak berkenan mohon maaf
Saya akhiri, byee byeee
KAMU SEDANG MEMBACA
he.he.he
Short StoryHighsrank: #330 in shortstory [23/05/18 - 05/06/18] "Kurbel ntar lu, kelamaan jomblo" "Banyak bacot nying" "Udah lah, kita kasih tantangan ae lu" "Apaan?" "Bikin baper cowok udah, kita kasih waktu satu setengah bulan, kalo lu nyerah, SB menunggu" "X...