Aera Andromeda

11 3 0
                                    

Aera mendengus kesal. Dia membuka lokernya dan mengambil sepatu nike airmaxnya. Kemudian menutup pintu lokernya kembali. Dengan raut wajah yang suram dia memakai sepatu itu.

Dengan cepat ia menuju kelas kemudian terduduk lesu di bangkunya. Pandangan Senar, Nana, dan Shiena pun menuju ke arahnya. Aera mendengus kesal.

"Kenapa? Arkan lagi?" tanya Shiena. Aera menatap teman-temannya.

"Sepatu converse gue dibuang sama Arkan di got deket lapangan." ujar Aera dengan wajah suram dan mata yang memerah. "Bang Jello yang beliin, dia bilang itu mahal anjir." lanjutnya.

Dia mendial nomer handphone Jello di handphonenya. Kemudian mengarahkannya pada telinga.

"Haloo" sapa seseorang di seberang sana.

"Bang Jello, converse yang lo beliin dibuang sama Arkan di got. Rese banget si Arkan."

"Iyaa ntar abang beliin lagi."

"Kok respon lo selo banget sih, itu kan mahal. Lo sendiri yang bilang, eh itu mahal awas aja rusak bla bla bla."

"Gak sih, itu sebenernya seratus rebuan di pasar."

Wajah Aera pias begitu mendengar perkataan Jello. Terdengar suara tawa Jello di seberang sana. Aera mendengus kesal. Wajahnya memerah menahan kesal. Dia langsung mematikan panggilannya dengan Jello. Dia kesal. Sangat kesal.

"Yahh seratus rebuan." ejek Nana, kemudian tertawa.

"Diem lo!" ketus Aera, kemudian menelungkupkan wajahnya di atas meja.

"Gausah sebel Ra, ntar gue beliin seratus pasang converse buat lo." ujar Senar yang mencoba menghibur Aera. Tapi bukannya terhibur Aera malah tambah kesal.

Aera kemudian menaikkan wajahnya. Ditatapnya teman-temannya. Teman-temannya berbalik menatapnya.

"Liat aja nih ya, ntar gue kerjain balik." ujar Aera dengan wajah bersunguh-sungguh. Wajah teman-temannya langsung mengeluarkan ekspresi datar.

"Basi." ujar mereka serempak dengan wajah yang datar. Seketika Aera mendengus dengan kesal dan kembali menelungkupkan wajahnya.

BEST ENEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang