fifth; you make me laugh, you make me cry

259 63 20
                                    

laugh and cry
at the same time
seems pathetic

🎢


dua istri cukup (3)

Diana
|jin lo sakittt?

Zelo⚽
|jini oh jini kau mutiara hatiku
|lu cabut kok ga ajak2 sih
|ga terima gua


Jini membaca pesan di bbmnya dengan nyawa yang belum terkumpul. Dilihatnya jam sudah menunjukan pukul 11:02, yang artinya ia tidak ikut kegiatan belajar mengajar.

Sudah tiga hari ia gak enak badan, mungkin pagi ini ia sengaja tak dibangunkan mamanya. Baguslah, rasanya juga belum mood untuk kembali bertemu dengan orang-orang.


kok tau kl sakit?|
meriang|

Zelo⚽
|merindukan kasih sayang?

Diana
|-___-
|kak woohee nganter surat tadi ke kelas

Zelo⚽
|gila lu jin
|punya tetangga kek bidadari diem2 ae
|tau gitu gua maen tiap hari

buaya buntung|
apa semua anak futsal tuh buaya ya|

Zelo⚽
|meriang apa pms sih ini
|galak bener
|mau dijenguk sekelas gak?

ini rumah bukan ragunan|
ngapain rame2|

Zelo⚽
|fix yakin pms
|bye gua mau menghilang dari dunia aja

Diana
|jel diem atau gue lempar tupperware
|tunggu kita ya jin
|bel pulang langsung meluncuuur


Jini mengedarkan pandangan ke langit-langit kamarnya, mengumpulkan tenaga untuk bangkit dari kasur dan mandi, lalu menunggu kedatangan Diana dan Zelo.

---

"Samlekom!"

Gak ada ujan, gak ada badai, tiba-tiba Zelo udah nyelonong lompat ke kasur Jini, "Ketok dulu kek anjer kebiasaan banget! Kalo gue lagi handukan doang gimana?"

"Ya gak gimana-gimana elah, gua doang."

Dan satu bantal pun berhasil mendarat dimuka Zelo.

"Duh, Jin. You look like a crap. Lo masih mikirin itu?"

Dan satu pertanyaan dari Diana pun berhasil bikin Jini mengingat lagi unek-uneknya tentang Euijin dari a sampai z, termasuk kejadian di cafe tempo hari, "Gila gak sih Di, dia tuh gak ada usahanya sama sekali lho buat ngehubungin gue? Apa kek, telpon atau apa. Kayak yaudah, gue menghilang dia juga ikut ngilang."

"Ck ck, parah banget emang kapten kharismatik gua, bikin seorang Jini galau sampe bolos dua hari." ujar Zelo sambil geleng-geleng.

"Kapten kharismatik my ass." sahut Jini sinis membuat Zelo terkekeh sebentar.

"Hmm, sebenernya gua ada cerita sih. Tapi takut lo gak cukup sehat buat dengerin....."

"Gue cuma meriang, bukan gak waras."

Merasa dipaksa untuk bercerita, akhirnya Zelo cerita ke teman-temannya kalau Euijin ngajak ngobrol dia pas latihan futsal kemarin, "LAH LO BILANG KALO GUE LIAT DIA DI CAFE???"

"Ya abis, dia nanya gua kenapa ya jel jini gak bales chat gua, bingung-bingung sendiri dah. Sebagai junior yang baik dan teman yang peka, gua ceritain aja."

Jini memandang temannya tak percaya, "Emang salah besar gue cerita ke elo, Jel." Jini hanya menggeleng, berusaha menahan keinginan buat jambak rambutnya.

Zelo yang terlihat ragu-ragu akhirnya bertanya, "Lu mau tau gak, cewek itu siapa?"

"Siapa?!" yang ditanya Jini, tapi malah Diana yang jawab.

Zelo masih melihat ke arah Jini, menunggu jawabannya. Jini yang sadar akan hal itu melihat ke arah Zelo balik, menunggu ucapan Zelo berikutnya,

"Pacarnya."

"HAH???" Sumpah deh, ini Diana yang heboh dari tadi, Jininya cuma diam dan nyimak, "Jadi kak Euijin udah punya pacar?!"

Diana sibuk narik-narik kerah kemeja Zelo dan Zelonya sibuk meminta pertolongan sampai tidak menyadari kalau temannya dari tadi belum memberi respon apa-apa.

"Pftt.." dengus Jini yang dilanjutkan dengan tawa, lebih tepatnya menertawakan dirinya sendiri.

Dengan pikiran kemana-mama, matanya memanas dan dadanya terasa sesak. Tak perlu waktu lama untuk membuat pipi Jini basah, dan membenamkan kepalanya dengan pundak yang bergetar.

Diana dan Zelo yang tadinya bergidik ngeri pas Jini tiba-tiba ketawa karena mereka kira Jini gila, langsung panik.

"Eh aduh jangan nangis Jin," Zelo bingung harus ngapain, sedangkan Diana sudah mengelus punggung Jini, kalau dia ikut ngelus yang ada bakal kena amuk, "Duh, salah ngomong dah gua."

"Tuhkan! Udah feeling gue tuh sama kak Euijin," ucap Diana, "Udah, udah, cowok kayak gitu gak usah ditangisin."

Sudah hampir satu jam Diana dan Zelo dengerin Jini nangis, Diananya sih tetap ngelus pundak Jini sambil sesekali ngedumel kalau dia tuh emang gak suka sama Euijin. Nah, Zelonya dari tadi diam, bingung mau ngapain dan ngerasa bersalah juga udah ngasih tau Jini.

"Lagian kata dia, lo deket ama Wonwoo, Jin." Zelo akhirnya bersuara saat tangisan Jini mulai reda.

"APAANSIH KOK JADI WONWOO? Dia tuh yang deket sama banyak cewek!" sewot Jini.

"Eh, ngomongin Wonwoo, hampir aja lupa," Diana mengeluarkan plastik kresek warna hitam dari ranselnya dan dilempar ke Jini, "titipan dari doski, gws katanya."

Jini membuka kresek itu, dan menemukan sepuluh lidi-lidian yang biasa dia beli dikantin dan sebuah post it,


buruan masuk
pasti lo kangen ini kan?
gws ya

ps. ini yg bumbunya paling byk,
gue udh ngubek2 satu etalase


dan tanpa sadar, satu tetes air mata membasahi post it itu.


and you didn't even care when i'm sick
oh, i'm sorry, i forgot that i were nobody
🎢






UDAH PUNYA PACAAAAR YA TETEP NGALUSIN DEDEK SAMA TETEH BANDUNG
piye toh kak, kak..

btw
dua part lagi end
hehehe
tunggu ya!

dun forget to???
tap the stars and comments as much as u want!

7 Things • [Euijin×Euijin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang