•bonus chapter•

201 57 6
                                    

"Tumben lo ngajak ketemuan?" Jini bertanya pada Zelo yang duduk dihadapannya.

"Iye, kan kangen, elah." Zelo meminum bubbletea nya, "Sibuk sih lo semenjak kuliah."

Jini hanya mencibir lalu meminum bubbletea nya juga. Handphone Zelo berdering, ia melihatnya sekilas lalu mengetik sesuatu, "Jin, gua pipis dulu yak."

Ucapan Zelo hanya direspon anggukan oleh Jini. Zelo yang sudah mau beranjak dari tempatnya, kembali duduk lalu bicara lagi, "Jin, maafin gua yak."

"Napa dah lo?" Jini mengerutkan dahinya.

"Pokoknya gua mau minta maaf dah, soalnya gara-gara gua juga akhirnya lu jadi kayak gini."

Zelo ngomongnya serius banget, Jini jadi bingung sendiri, "Udah sana lo pipis ah! Kebelet pipis tapi ngomong mulu."

Zelo menatap Jini sebentar, menepuk pundak Jini lalu mengepalkan tangannya seperti memberi semangat.

Gak tau juga maksudnya apa.

Sambil menunggu Zelo, Jini mengedarkan pandangannya ke tumpukan macaroon yang tertata rapih di etalase dekat kasir, lalu beralih ke luar, kebetulan mejanya dekat jendela.

"Jini?"

Jini reflek melihat kearah suara.

Zelo sialan.....

"Saya boleh duduk disini?"

Tanpa ada jawaban dari Jini pun, Euijin tetap duduk ditempat Zelo tadi, didepan Jini.

"Mau ngapain?" tanya Jini ketus.

Euijin mengeluarkan sesuatu dari ranselnya lalu menaruhnya ditengah meja, "Balikin ini,"

Jari-jari Jini mulai meraih buku perbandingan politik miliknya yang gagal Euijin berikan minggu lalu.


















"Sama mau balikin hubungan kita,"

"Saya minta maaf ya, Jin."

7 Things • [Euijin×Euijin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang