Chapter 2

355 23 9
                                    

The lost Memories

Chapter 2

***

Ini hari kedua ku masuk sekolah, Tentu saja aku masih bersemangat. Cuma, aku tidak bisa memastikan bagaimana 4/5 bulan kedepan masih sama atau tidak ? Lagipula semua orang kan tau. Sekolah itu membosan.kan.

"Morning Daddy.. Dad liat sepatuku tidak ? Tadi aku taro di depan sofa itu" aku menunjuk sofa yang menghadap ke Televisi.

"Morning honey.. Tadi sih dad liat ja--" ucapan daddy terputus karena

"dad, aku berangkat dulu ya" ka jack. Dia langsung menghalangi wajah dad yang tadi sedang berbicara padaku.

Dan oh.. Apa itu ? Dia mengedipkan mata pada daddy ?

"Uhmm.. Daddy tidak tau" lanjut daddy menyeringai. Aku tau ini semua ulah ka jack.

"KAKAA... BALIKIN SEPATU  GUE !!! AAHH NANTI GUE TELAT!" aku mengejarnya keluar ternyata dia sudah melesat jauh meninggalkan rumah. Dan sebelumnya aku masih bisa dengar dia bilang

"ITU BALASAN YANG SEMALAM YAA... BYE ELLE" sial !

"KAA FINN.." aku masuk kedalam rumah dan mencari ka Finn. Siapa tau dia punya sepatu kecil yang bisa kugunakan.

"Elle ! Kau ini perempuan kok teriak-teriak sih. Finn sudah berangkat pagi-pagi, urusan osis katanya" Double sial.

daddy malah asik mengenakan dasinya, sudah siap berangkat ke kantor.

"Dad ! Aku gimana ? Sepatu aku ? Terus aku kesekolah naik apa ? Ini udah jam 7 kurang 10 dad.." uh. Kenapa aku punya kakak seperti si kembar Harries sih. Gabisa diandalkan.

"Ayo dad anter. Itu coba liat di rak sepatu bekas yang di dapur" sepatu bekas ? Yang benar saja. Awas kau kakak durhaka.

--

Aku sampai di sekolah 20 menit lewat dari jam 7. Dan kau pasti tau apa yang akan terjadi setelah ini. Aku terus mengucapkan doa-doa, siapa tau guru BK sakit dan tidak jaga hari ini, atau mungkin dia lupa kalau sedang bertugas.

"Aaww.. Apaan nih ?" tangan ku diseret sama cowok berambut kriting yang juga mengenakan seragam serupa dengan ku.

"Lepasin !! Gak sopan !" teriakku tepat dikupingnya, tinggi kami hampir sejajar. Jadi mudah saja aku melakukannya.

"Diem ! Lo gak mau di suruh hormat bendera sampe jam istirahat kan ? Ikut gue" wajahnya tegas, sedikit tampan. Oh tidak ! Sangat tampan dan... Terkesan bad boy. Aku menuruti perkataannya yang memang benar 100%.

"Naik" perintahnya ketika kami sudah berada di.... Entah samping atau belakang sekolah.

"Lo gila ?" Itu fentilasi yang tingginya 30cm di atas kepalaku. Dan bisa kutebak itu kamar mandi dari baunya.

"Udah buruan. Keburu ada guru, nih lo naik ke punggung gue dulu. Abis itu di dalem ada tangga lipat. Lo keluarin lewat situ. Ngerti ?" aku hanya bisa melenguh pasrah. Daripada aku dihukum kan ?

"Jangan ngintip" bentak ku ketus.

"Kerajinan. Copot lah sepatu lo. Enak aja, bisa kotor baju gue" menyebalkan. Kulempar sepatuku terlebih dahulu dan memulai aksi nekat di hari kedua sekolahku. Bagus.

"Lo jago manjat juga ternyata" katanya saat kami baru saja duduk di taman belakang sekolah. Tadi guru biologi ku sudah masuk kelas, dan cowok gila ini bilang kalo dia bosen sama pelajaran Seni budaya. Bolos. Itu kata yang tepat untuk kami saat ini.

"Terpaksa kali. Daripada gue dijemur"

"Haha, iyasih. By the way Gue Harry" ucap cowok yang memiliki tato salib di tangan kirinya. Darimana aku tau ? Dia duduk disampingku. Jadi aku melihatnya.

Aku sama sekali tak menanggapi ucapannya. Memang tak berniat untuk kenalan. "Harry styles. XII IPA 1" oh jadi dia kakak kelas ku. Kelas berapa tadi dia bilang ?

"Uhm, ya.. Gue Estelle, panggil aja Elle"

"Lo anak baru itu ya ? Gila. Gue ngerasa bersalah ni ngajak lo bolos" jadi, gosip anak baru itu emang bener-bener nyebar. Ku fikir ka Finn bohong.

"Iya..Sesekali lah. Lagian pasti ditanya-tanya lagi sama guru yang belom kenal gue, pindahan darimana lah, inilah itulah"

"Ya wajar kali. Tapi gapapadeh, lumayan ditemenin bolos sama cewek cantik" oh good. Baru beberapa menit kenalan dan dia sudah berani merayuku. Benar-benar menampakan bahwa dia adalah seorang bad boy, mungkin plus player.

"Terserah lo deh. eh ngomong-ngomong berarti lo sekelas sama Finn dong ? Finn kan juga di IPA 1"

"Lo kenal Finn ? Emang lo siapanya ?"

"HARRY STYLES ! APA YANG KAU LAKUKAN DISINI ?" belum sempat kumenjawab pertanyaannya. Suara menggelegar terdengar memekikan telingaku. Disana. Berdiri pria paruh baya dengan kumis yang tebal dan baju kesempitan menatap ku dan Harry dengan garang.

***

weird ? sorry, i'm a beginner

-R

The Lost MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang