Chapter 10

255 14 1
                                    

Enjoy !!

----

Aku menatapnya datar, berusaha mengingat diary mana yang kutaruh ditasku waktu itu.

"Udah sih terima aja" bujuk harry sambil meminum Grape Floatnya. Aku menghela nafas lelah karna tidak berhasil mengingat tentang diary mana yang kutaruh

"Gue ga percaya lo nyimpen diary gue" Ucap pada akhirnya,terdengar santai padahal ada sedikit rasa was-was dalam hatiku. Harry menyeringai. Kuakui Harry memang sangatlah tampan. Tapi kedua kakakkulah yang tetap paling tampan bagiku.

"Oke, lo menang. Diary lo pake segala digembok sih. Coba kalo ga pasti udah gue--" ucapannya yang terhenti begitu saja membuatku sangat penasaran.

"lo apain ??"

"udah gue baca trus gue copy semua isinya gue kasih keseluruh warga sekolah" Akunya tanpa dosa. Aku mendelik kearahnya yang sedang mengambil sesuatu dari tas yang tadi dibawanya.

Lalu ia memberikanku sebuah buku berwarna royal blue dengan sprinkle putih disetiap sisinya, sedangkan ditengah buku tersebut terdapat gambar siluet sebuah peri dengan sayap yang direntangkan. Terlihat gembok yang ada di sisi buku tersebut, gembok yang memiliki kombinasi angka yang dapat membuka buku tersebut.

"untung aja buku yang ini yang ada di lo" gumamku pelan sambil menerima 'baby blue'ku. Ya nama buku itu baby blue. silly ? I know.

"Iya untung buat lo rugi buat gue" balas harry yang ternyata mendengar apa yang kubilang tadi.

Aku kerkekeh mendengarnya lalu mengangkat bahuku acuh tak acuh. Setelah memasukan baby blue ke tas slempang yang kupakai aku kembali meminum Jus Alpukatku dengan nikmat.

"Tapi ucapan gue yang tadi serius loh El" Ucap harry. Aku yang sedang menikmati minumankupun langsung mendongak kearahnya,menatapnya bingung.

"Ucapan lo yang mana??" Tanyaku sambil terus meminum jus alpukatku,

"Tentang... gue nembak lo"

Ucapannya barusan langsung membuatku tersedak,sialan.

"El, lo gapapa??" tanya Harry yang masih mendengar aku batuk-batuk karna ucapannya barusan.

"lo pasti bercanda" kataku kemudian setelah sembuh dari shock mendadak yang kualami tadi.

"Liat muka gue, apa gue bercanda?"

Aku melihat mukanya. Tapi fokus utamaku adalah mata hijaunya. Mata hijau yang sangat berbeda dengan punya kedua kakak kembarku. Mata hijau Harry lebih terang. Kebohongan ? Gak ada, Kejujuran ? Check, Ketulusan ? Check.

Jadi, dia serius ? Jujur aku ga suka sama dia tapi aku merasa... nyaman. Ragu ? tentu saja aku ragu sama perasaanku.

"Kita bisa mencobanya kan ?" tanya Harry penuh harap kepadaku.

"Aku... tak tau" jawabku lirih lalu memandang keluar. Sebenarnya,aku takut ka Finn sama ka Jack marah. Aku tau mereka ada apa-apanya sama Harry begitupun sebaliknya.Tapi mereka masih tetap saja bungkam.

Tapi, kalau aku menerima Harry sebagai pacarku apakah ia mau memberitahu apa yang sebenarnya terjadi antara ia dan the Harries ? Aku tak mungkin tau kalau tidak mencobanya. God,semoga si kembar tidak memarahiku.

Aku mengerjapkan mata beberapa kali,lalu menengok ketempat Harry duduk tadi.

"Har-- eh ? Kemana tuh anak ?" aku mengerutkan keningku tanda aku sedang bingung.

"test test 1-2-3 test" terdengar suara dari arah panggung yang terdapat dicafe ini. Aku melihat kearah panggung dan ia disana. Harry ada diatas panggung sambil memegang mike.

The Lost MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang