Buat aku jatuh sejatuh-jatuhnya padamu, agar aku tidak bisa bangkit dan melihat orang lain yang lebih darimu.-Lyn
------💕------
"Jadi, harus Clara sakit dulu baru mamah dan papah perduli?" ucap Clara dengan lemah.
"No, honey!. Maafin mamah, mamah benar-benar sibuk waktu itu dan mamah fikir, ulang tahunmu masih 1minggu lagi, jadi waktu mamah masih banyak untuk mengurus butik mamah" ucap Calista disertai tangis.
"Ya, memang selalu seperti itu setiap tahunnya kan? Butik-bisnis-klien and everything yang semua lebih penting dari Clara, iya kan?" ucap Clara mulai meninggi.
"Tidak sayang tidak. Papah, dan mamah bekerja keras hanya untuk kamu, untuk membiayai semua kebutuhan yang kamu perlukan. Apa itu tidak cukup untukmu?" ucap Wiloso,ayahnya.
"Uang? Untuk apa uang? Bahkan dari instagram, Clara uda bisa dapet uang sendiri Pah! Clara cuma mau kalian ada buat Clara, seneng-seneng bareng. I don't need ur money, i need u, i need ur hug, Mah, Pah." tangis Clara mulai pecah.
Tiba-tiba, datanglah seseorang dengan mengenakan kemeja warna biru dan membawa satu buket bunga mawar putih kesukaan Clara. Dan yup! Tentu saja dia Gaby!
"Selamat pagi Tante, Om, saya temannya Clara,Gaby. Boleh ngobrol-ngobrol ngga sama Claranya?" ucap Gaby dengan santun.
"Eh iya nak Gaby, silahkan." ucap Calista.
"Mamah dan Papah cari makan diluar dulu ya sayang, kamu baik-baik disini sama nak Gaby ya." lanjutnya."Iya mah." jawab Clara.
Satu menit, dua menit, lima menit berlalu, tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut keduanya. Mereka hanya saling bertukar pandang dan hanya memikirkan satu sama lain di benak masing-masing. Bagaimana tidak? Mereka baru saja akrab beberapa hari yang lalu, tapi Gaby sudah sangat berani menjenguknya. Aduh! Memang tidak waras anak itu rupanya.
"Ehemm.." Clara membuka suara agar suasana tidak canggung.
"Eh, iya sorry Ra. Gue jadi canggung dan lupa mau ngomongin apa. Ngeliat lo lagi tidur gini bikin gue deg-degan! Sumpah deh, lo cantik banget kalo ga pake make-up gini." ucap Gaby.
"Paan si lo! Gausa gombal deh! Ngapain lo kesini-kesini. Trus tau darimana kalo gue sakit? Setau gue, gue bukan anak alay yang suka update 'aduh, aku sakit nich' sambil putu-putu in selang inpus gue. Hahaaa.." canda Clara.
"Damn! Gimana nih, harus jawab apa gue! Ga mungkin dong gue tau ini dari temennya dia. Bego banget , bisa ketauan gue." batin Gaby.
"Eh, anu.. Gue kan update, lagian temen-temen lu juga heboh noh disosmed. Ohiya, ini ada bunga buat lo, semoga suka ya!" ucap Gaby sedikit mengalihkan perhatian.
"Aaa thank you! Darimana lo tau si gue sukaaaaa banget sama mawar putih gini. Aaa suka banget parah parah. Makasi banyak ya." ucap Clara sembari memeluk Gaby.
"Deg! Aduh.. Jangan grogi please.. Tahan Gab, Tahan!" batin Gaby.
"Emmm.. Iya gue asal aja si, dan itu uda plus hadiah ultah ya hehe." ucap Gaby dengan membalas pelukan Clara.
"Eh, sorry malah peluk-peluk. Sekali lagi makasi ya!" ucap Clara.
"Eh, ini makanan lo? Lo belum makan? Sini gue suapin!" ucap Gaby.
KAMU SEDANG MEMBACA
A For Be
Подростковая литература"Aku tidak tahu,bahwa mencintaimu harus sangat benar-benar serahasia ini.Mungkin terlalu sadis jika aku harus merebut seseorang dari sahabatku sendiri,ah.. tidak aku bukan perebut ,dia yang telah meninggalkan cintanya untukku.Sebuah kebodohan nyata...