23. [ Ep. 3 ] Flower In Autumn

740 85 5
                                    

"Selamat pagiiiiii!!!" ucap Sinb semangat begitu memasuki kelas.

Semua orang langsung menatap gadis itu tanpa ekspresi lalu melanjutkan aktivitas.

Sinb mencibir, "Kalian selalu terlihat layu. Hahahaha"

Sinb menuju tempat duduknya. Gadis itu kemudian membongkar tasnya mencari handphone-nya. Sinb menatap layar handphone-nya dengan fotonya bersama Eunseo sebagai wallpaper.

Sinb menarik napas lalu menghembuskannya, "Rasanya sudah hampir dua minggu Eunseo sakit. Hah.. aku merindukannya!" rutuk Sinb.

"Selamat pagi!" Sapa seseorang sambil memegang pundak Sinb.

Sinb refleks menoleh lalu tersenyum mendapati Chanwoo berdiri dibelakangnya. Pemuda itu tampak berbeda dari biasanya, Chanwoo tersenyum.

"Kamu bisa senyum sekarang!" Seru Sinb.

"Apakah aku harus murung setiap hari?" ujar Chanwoo kemudian duduk disamping Sinb.

"Aaa.. jangan. Kau terlihat jelek saat murung!"

Chanwoo terkekeh kecil, "Berarti saat ini aku terlihat tampan bukan?"

Sinb mencibir, "Tidak."

"Hmmm.. aku kecewa!" kata Chanwoo memasang ekspresi sedih.

"HAHAHAHAHA," Sinb tertawa, "aku hanya bercanda."

Chanwoo ikut tertawa.

"Chanwoo bagaimana kalau sepulang sekolah kita main di timezone!"

Chanwoo tampak berpikir. Awalnya mau menolak tapi Chanwoo berpikir sekali lagi sebelum mengambil keputusan.

"bagaimana? mau tidak?"

Chanwoo mengangguk.

.

.

.

Sepulang sekolah Sinb dan Chanwoo mengendap-endap menuju gerbang sekolah. Sudah pasti dua bodyguard Chanwoo akan menunggu pemuda itu sampai pulang sekolah.

"Gimana caranya biar kita bisa lolos?" Tanya Chanwoo.

Sinb mengambil jaket hitam berukuran besar dari dalam tasnya dan mengeluarkan masker hitam. Gadis itu menyodorkan dua benda itu ke Chanwoo.

"Dari mana kau mendapatkan jaket ini?" Tanya Chanwoo.

"Itu jaket kesayangan kakakku. Aku mengambilnya diam-diam. Pakai saja!" kata Sinb.

Chanwoo hanya menatap jaket itu dan Sinb srcara bergantian.

"Kau bagaimana?" Tanya Chanwoo.

"Tenang saja!"

Sinb mengambil payung lalu membukanya.

"Ayo jalan!" seru gadis itu.

Sinb menggandeng lengan Chanwoo sambil memegang payung. Seperti gaya murid SMA yang sedang berpacaran. Chanwoo merasa canggung tapi mau bagaimana lagi, Chanwoo ingin merasakan rasanya menjadi murid SMA biasa tanpa ada kekangan dari Ayahnya.

Dan Chanwoo menyadari satu hal.

Ia nyaman bersama Sinb.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sinb and The 3 BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang