"Jadi... Sebenarnya aku masih disibukkan oleh try out dan bertumpuk-tumpuk ujian yang datang. Belum lagi tugas dan hal lainnya.
Lalu kenapa aku publish cerita ini? Karena aku butuh pelampiasan.
Aku sudah lelah dengan semua ini, aku nggak kuaaaat/lebay. Ehem, jadi... Aku mau refresh otakku yang lelah dengan membayangkan OTP kesayanganku (SasuNaru) ini.
Er... Maaf kalau cerita ini sangat gak jelas. Karena seperti yang kubilang, ff ini cuma pelampiasan otakku yang lelah.
Baiklah, silahkan menikmati 😊
~°^°~~°^°~~°^°~
Semua ini berawal dari sebuah permainan absurd bernama ToD a.k.a Truth or Dare. Permainan bagi anak remaja kurang kerjaan zaman ima. Permainan dengan tujuan utama membunuh waktu senggang-karena mereka kuker, tentu saja- dan tujuan kedua adalah sebagai ajang pembalasan dendam dan mempermalukan teman.
Sesungguhnya Uzumaki Naruto tidak mau melakukan permainan lucknut itu. Soalnya, seberapapun konyol dan bodohnya Naruto, dia tetap tidak mau dipermalukan. Sayangnya Kiba dan Gaara tidak mau tahu, apapun alasan Naruto untuk menghindari permainan itu mereka tolak. Naruto tetap harus melakukannya.
Dan begitulah. Sekarang mereka bertiga membuat lingkaran kecil di pojok kelas yang sudah kosong-karena semua murid sudah pulang- dengan sebuah tipe-X di tengah-tengah mereka. Permainan dimulai setelah Kiba memutar tipe-X yang malah berhenti menunjuknya.
"Aku pilih T saja." katanya percaya diri. Dia yakin bisa menjawab semua pertanyaan dari dua sahabatnya itu.
"Kapan kau akan menyatakan cintamu pada wakil ketua desis (Dewan Siswa) itu?" tanya Gaara kalem. Wajah Kiba seketika memerah.
"E-eeee... Aku tidak tahu kapan. Tapi... Se-secepatnyalah." dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya, "Ta-tapi dia sangat populer. Kudengar dia baru saja ditembak Temari, gadis populer itu. Aku ragu masih punya kesempatan."
"Sudahlah, Kiba. Pasti masih ada kesempatan, kok! Aku mendukungmu-ttebayo!." Naruto memberi semangat dan tidak lupa memasang senyum khasnya.
"Ok, lanjut." Gaara tanpa mau basa-basi lagi memutar tipe-X itu.
Tipe-X berputar cepat kemudian melambat dan berhenti menunjuk Naruto.
Raut wajah Kiba yang tadi sempat lesu berubah cerah. "ToD!" katanya, seolah wajah lesu tadi sama sekali tidak ada.
"Er... D aja." Naruto ragu, tapi dia masih punya kepercayaan kalau sahabatnya tidak akan mempermalukannya melebihi batas. Kalau pun mereka akan mempermalukannya melebihi batas, dia akan dengan senang hati menghajar mereka.
Seringai Kiba makin lebar, "Aku mau kau membuat orang yang pertama kali lewat depan kelas ini setelah aku selesai mengucapkan dare jatuh cinta!"
Dan dari sanalah semua berawal.
~°^°~~°^°~~°^°~
Naruto tidak akan menyangka, sebuah permainan Truth or Dare bisa menjebloskannya ke dalam neraka dunia. Dan neraka dunia itu dimulai dari lewatnya seorang ketua desis yang terkenal paling kejam sejagat raya dengan tampang datar dan tatapan setajam silet bernama Uchiha Sasuke.
Yang benar saja! Naruto mendapat tantangan dari Kiba untuk membuat si Ketudesis itu jatuh cinta.
Itu artinya Naruto harus merusak hubungan Sasuke dan pacarnya-Haruno Sakura. Naruto sudah berusaha nego dengan Kiba dan Gaara untuk mengganti target, tapi baik Kiba maupun Gaara tidak mau tahu soal itu.