Fourth Dare

2.1K 194 29
                                    

"Masih adakah yang minat dengan cerita ini? Kalau ada syukurlah, kalau nggak ada ya sudah 😅

Sebenarnya aku pengin update cepet, cuma aku harus mengadapi banyak ujian sekolah dan ujian hidup/eea 😂😂

Well, daripada aku banyak omong... Mendng langsung aja nikmati ceritanya.

Enjoy 😊

~°^°~~°^°~~°^°~

Itachi galau.

Sejak pagi tadi dia tidak melihat tanda-tanda keberadaan rubah manisnya —Kurama. Padahal biasanya Kurama yang paling rajin datang ke kampus karena dia akan membaca buku di perpustakaan sampai jam kuliahnya dimulai.

Dan sekarang rasanya Itachi malas ada di kampus.

"Itachi." yang merasa terpanggil menoleh dan memasang wajah sok tampan —walau sebenarnya memang tampan, tapi yang ini terkesan songong— dengan alis diangkat sebelah.

Itachi melihat seorang laki-laki seumurnya dengan rambut panjang yang diikat longgar —Hyuuga Neji— mendekatinya. Teman satu kampus, satu fakultas, satu prodi, dan satu tingkatnya itu jarang ada di kampus sebenarnya, karena sibuk menjalankan roda perusahaan. Itachi sebenarnya sama nasibnya, hanya saja dia memilih lembur sampai begadang di kantor mengerjakan bertumpuk-tumpuk laporan agar esok harinya bisa bertemu dengan pujaan hatinya.

"Apa?"

"Sepertinya suasana hatimu sedang buruk. Ada apa?"

Itachi menimbang, cerita atau tidak. Tapi karena Neji adalah temannya sejak lama, akhirnya dia bercerita. Bagaimana seorang pemuda sederhana tapi pintar dalam akademis, walau sulit mengingat nama itu bisa membuat atensi Itachi hanya terpaku padanya seorang. Bagaimana seorang Uzumaki Kurama bisa membuat Itachi tak berhenti memikirkanya. Serta bagaimana pemuda bersurai merah-oranye itu membuatnya jatuh cinta.

"Oh, benar juga. Aku sudah beberapa minggu tidak melihatmu jalan dengan seseorang. Ternyata karena itu, ya?" Neji manggut-manggut paham. Dia pikir, mungkin tidak ada salahnya membantu teman seperjuangannya ini.

"Sayangnya dia bukan orang yang peka." Itachi menghela nafas berat. "Apalagi dia tidak bisa dihubungi seharian ini."

"Lebay." cemooh Neji, "Ini baru jam sepuluh pagi."

"Tapi tetap saja itungannya seharian." Itachi mengeluarkan ponsel pintarnya. "Seandainya aku punya kontak adiknya mungkin aku bisa tanya ke mana Kyuu-chan."

"Adik? Dia punya adik?"

"Iya. Kalau nggak salah namanya Naruto."

"Oh, Naru. Aku punya kontaknya."

"Yang benar?"

"Hm. Naruto, kan? Uzumaki Naruto, yang sekolah di MHS?"

"Iya, itu! Bagaimana kau bisa kenal dia?"

"Dia teman Gaara."

Itachi mengangguk paham. Itachi tidak begitu akrab dengan Gaara, tapi hubungan mereka tidak buruk juga. Yang tidak disukai Itachi dari Gaara adalah mulut pedasnya, dan yang tidak disukai Gaara dari Itachi adalah dia kakak dari Uchiha Sasuke, dan Itachi suka gonta-ganti pacar. Gaara tidak membenci Sasuke, tapi Gaara membenci pacarnya.

Neji lalu menghubungi Naruto yang diduganya masih di jam istirahat dan menanyakan ke mana Kurama.

"Kyuu-nii? Ah, Kyuu-nii ke Kyushuu. Hari ini peringatan kematian orang tuanya, jadi Kyuu-nii mengunjungi makam mereka." begitu kata Naruto.

"Kau dengar sendiri, kan? Sudahlah... Tidak usah galau lagi." kata Neji.

Itachi terkekeh pelan dan canggung. "Iya, iya."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 19, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

That Damn DareWhere stories live. Discover now