[3]

258 52 3
                                    

🐖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐖

"Sejauh apapun kau menghindar. Kau tidak bisa lari dariku. Karena separuh dirimu adalah aku."

Aku tersenyum sinis dan bertepuk tangan "wow, actingmu bagus actor Lu. Setelah tujuh tahun. Basi!"

Lu Han menatapku dari atas hingga bawah, "Kau banyak berubah."

"Tsk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tsk. Pergilah sebelum ketahuan paparazi" ujarku.

Melihatnya yang terdiam membuatku memutuskan untuk pergi. Aku menekan tombol remot mobilku. Saat aku hendak membuka pintu mobil, ucapan Lu Han membuatku mendidih.

"Kau melahirkan anak kita kan?"

"Tidak. Aku mengabrosinya" ujarku lalu masuk mobil.

"Jangan bohong!" Lu Han tiba-tiba masuk dan duduk disampingku.

"Apa yang kau lakukan?! Keluar!" teriakku.

"Kau melahirkannya?"

"Melahirkan atau tidak apa pedulimu!" gemasku.

"Karena anakku!"

Aku mengacak rambutku frustasi. "Lalu kemana saja kau selama ini!? Kau bahkan tidak peduli saat aku bilang hamil anakmu dan kau tetap pergi!" teriakku.

Dia benar-benar. Aku membuang nafas kasar.

"Beritahu aku dimana dia?"

"Dia siapa? Keluar dari mobilku!" ujarku.

"Jawab dulu pertanyaanku?!" teriak Lu Han.

"Sudahku bilang aku tidak melahirkannya!"

"Bohong!"

"Terserah!" Aku meremas rambutku dengan gemas.

"Tidak bisakah kau jangan lagi mengusik hidupku. Karena kau- Aishhhh...." Aku memukul stir mobil.

"Maafkan aku" gumam Lu Han membuatku mendengus.

"Tujuh tahun? Apa yang sebenarnya kau pikirkan."

AphroditeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang