[5]

575 58 11
                                    

🐏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐏

Jun Myeon menyodorkan tisu, sedangkan aku terus menangis.

“Hisk. Hisk. Aku benar-benar bahagia Jun.”

Jun Myeon mengangguk sambil menepuk punggungku.

“Walaupun aku harus berperan sebagai mendiang istri Baek Hyun, sruttt-” Aku mengeluarkan ingusku lalu membuang tisu ke tempat sampah. “Tapi aku benar-benar bahagia.”

Jun Myeon terkekeh lalu menghapus air mata di pipiku, “Aku senang melihatmu menangis seperti ini. Terakhir kali melihatmu menangis saat menitipkan Leo ke panti asuhan.”

“Aku Ibu yang jahat. Aku melupakan anakku selama ini” Aku memeluk Jun Myeon.

“Menangislah sepuasmu” Jun Myeon mengelus punggungku dan mencium puncak kepalaku.

“Terimakasih Jun, Kau selalu ada untukku” Aku merasakan Jun Myeon mengeratkan pelukkan kami.

“Aku akan selalu ada untukmu.”

“Aku menyayangimu Jun” ujarku.

“Aku juga.”

Jun Myeon adalah sahabatku sejak kecil. Dulu rumah kami hanya bersebelahan sebelum akhirnya keluarganya pindah ke Jepang dan kami putus komunikasi. Kami dipertemukan kembali di Amerika saat aku menempuh pendidikkan disana. Jun Myeon selalu ada saat aku kesulitan.

7 tahun yang lalu, Lu Han meninggalkanku saat aku mengandung Leo atau Ji Sung, Lu Han kembali ke negaranya, China dan tidak ada kabarnya sama sekali. Perusahaan keluargaku bangkrut, Ayahku meninggal karena serangan jantung dan meninggalkan setumpuk hutang, belum Ibuku yang bunuh diri karena ditinggal Ayah dan tidak kuat hidup kekurangan. Jun Myeon yang mengurus semuanya, pemakaman kedua orang tuaku. Sedangkan aku hanya menangis dari jauh. Aku tidak bisa pulang dengan perut buncit, Wanita hamil dilarang untuk naik pesawat. Aku merasa bersalah. Aku anak yang durhaka. Aku anak tunggal namun aku tidak bisa menjadi anak yang baik untuk kedua orang tuaku.

Aku bekerja banting tulang untuk menghidupi diri sendiri dan bayi dalam kandunganku. Aku bahkan berhenti kuliah. Ingin rasanya aku bunuh diri saja. Hidup sendiri di negara orang tidak mudah apalagi dengan keadaan seperti diriku. Aku bahkan menyalahkan bayi dalam kandunganku, jika tidak ada dia, hidupku tidak akan terlalu menyedihkan. Tapi Jun Myeon melarangku untuk mengugurkannya.

Aku kembali ke Korea bersama Leo, Putraku yang baru berusia 1 tahun. Aku harus mengurus persoalan yang ditinggalkan Ayahku. Hutang. Aku sudah berusaha sekuat tenaga tapi hutang Ayahku terlalu banyak hingga aku memutuskan menitipkan Leo ke panti asuhan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AphroditeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang