Wounded|1

136 5 0
                                    

Kisah Caralyn and Aaron setelah bertemu dan sekolah bersama dijakarta
_____

Halte yang kian sepi tidak ada pengunjung dan sudah berapa lama aku menunggu disini ? Tidak ku hitung karna aku hanya sibuk memikirkannya .

Ku menatap jalanan aspal dengan tetesan air Hujan yang tidak kunjung berhenti.

Udara yang semakin membuat tubuhku dingin membeku  dan ku melihat sepatu allstar abu berhenti tepat berada didepanku.

Aku mendongkak kepalaku keatas dan tersenyum karna seseorang yang aku tunggu dari tadi ,wajahnya kini sangat tampan karna rambutnya basah terkena air hujan.

Tetapi tidak dengan dia ,dia menatapku khawatir
"Lo gapapa car?,maaf udah buat lo nunggu"ucapnya yang kini mendekatiku dan melepas jaket basah yang ia kenakan dan mengeluarkan sesuatu ditasnya

Sesuatu Benda hangat terpasang ditubuhku.
Ia kedinginan dan kini aku merasa hangat.
Sesuatu kecil yang ia lakukan setiap harinya membuatku semakin jatuh cinta .

"Gapapa kok udah biasa nunggu lama,btw tadi kak nad minta temenin ya?"ku tampilkan senyumku agar ia tidak khawatir

Nadya arsita gebetanya Aaron kenapa Aaron menyukai wanita tersebut? Ya jelas kak nad mempunyai paras cantik ,putih , tinggi dan baik lagi seperti seorang bidadari cocok untuk bersanding dengan Aaron dan lebih tua satu tahun dari Aaron dan juga aku

Apalah aku hanya remahan kerupuk yang bermodal cinta dan setia untuknya dan itu tidak cukup untuk Aaron

Miris. Memang miris biarlah aku pendam rasa ini dan ku kubur dalam-dalam setiap kali melihat mereka berdua jalan , seperti ada rasa sakit yang sangat kuat didada ku

Dan dia tampak lega
"Iyaa biasalah"

"Ohh"

"Minggu temenin gua ya?"ucapnya tiba-tiba

"Emang mau kemana?"jawabku dengan penasaran ada harapan kecil dihatiku dia mengajakku buat nge date tapi hanya kecil

"Bentar lagi nadya ulang tahun jadi temenin gua cariin kado buat dia karna lo cewe jadi gua ajak lo buat bantuin gua,mau kann?? Pleasee Cara yang cantik entar gua traktir Es cream deh"seketika muka ku berubah dan agak sedikit kecewa mendengarnya

Aku mencoba mengatur perasaanku
Aku mengangguk dan jangan lupa senyum
"Oke entar gua bantuin"

Dia mengacak-mengacak rambutku dengan gemes aku memegang tangannya yang berada diatas rambutku untuk menghentikan tingkahnya

Seketika waktu seperti berhenti

Deg

Kini kita saling pandang ia menatapku dengan serius begitupun aku melakukan hal yang sama.

Wajahnya yang sangat dekat membuat jantungku terus menerus berdetak dengan kencang
Ku harap dia tidak mendengarnya

Aku harus menghentikan nya kalau tidak bisa-bisa aku mati mendadak

Langsung ku lepas tangannya sadar karna ini membuat semakin canggung, berdiri menjauh berusaha mengalihkan pandangan kearah lain
"Udah yuk pulang ,hujan nya udah agak reda nih"

Ia menyusul dan kita berjalan kaki untuk mengambil mobil

Kenapa Aaron tidak memakai mobilnya untuk menyusulku? Jawabannya karna disekolah kita tidak boleh membawa mobil jadi harus memakir jauh dari kawasan perkarangan sekolah.kita setiap hari melakukan ini tidak keberatan sama sekali

Dan kenapa aku mau menunggu Aaron kenapa ga pulang sendiri atau nebeng sama orang jawabanya Aaron selalu melarangku pulang sama orang lain ataupun naik kendaraan umum katanya dia takut aku kenapa-kenapa

"Aaron lo ingat waktu kita pertama kali ketemu?"ucapku untuk menghilangkan keheningan ini

Ia memikir sejenak
"Ingat ,lo kaya orang bego waktu dibandara terus ngeliatin gua kaya gua itu makanan lo"

Aku mencubit lengannya
"Ih rese deh lo , ya gua kan ga tau lo itu yang mana lagian kenapa coba ga pernah nunjukin muka lo yang ganteng itu"tanpa sadar aku  keceplosan

" lo bilang apa tadi?"

"En-ggak enggak ada,ga boleh diulang"ucapku gugup

Aku ingin berlari tapi sudah dihentikan oleh tangannya
"Jangan kabur lo , tadi bilang apa?"

"iih nyeselin tau udah ahh kepo lo"

"Yaudah gua anggap lo tadi bilang gua ganteng"dengan pedenya

"Terserah lo aja lahh capek gua"

"Lo capek? Sini gua gendong"

"Dih ngapain digendong sama lo ogahh!!!"

Ia mencoba menggodaku
"Yakin ga mau digendong sama orang ganteng?"

Aku mencoba mengelak
"Enggaklah ngapain, sana duluan gua mau naik taksi aja"

"Eh sayang jangan marah dong,bahaya naik taksi kalau bapak-bapaknya jelek gimana mending sama orang ganteng aja"

"Sumpah ya lo pede banget,biarin sama bapak-bapak jelek tapi peka dari pada lo ganteng tapi ga peka!!"tanpa sadar aku mengucapkan kalimat ituu

"Sumpah ya bodo banget guaa"batinku

"Gua emang ga pekak , bagus dongg lo aneh ih orang budeg malah dicari"

Sumpah ya pengen lempar ni orang ke parit

Aku menatapnya dengan sembal
"Serahhhh"

Kita selalu bertengkar dan pembahasan kita selalu tidak berfaedahh diharap maklum ya dan diakhir pertengkaran selalu kita berdua minta maaf atas kesalahan masing-masing

"Caralyn yang manis seperti kembang gula yang ada dipasar malam ,maafin Aaron yang ganteng ini ya"ia mencoba merayu ku

Aku tetap cemberut
"Kok dipasar malam sih yang mahalan dikit dong tempatnya"

"Yaudah deh gua ulang ya, Caralyn yang manis seperti kembang gula yang ada dimall-mall ,maafin Aaron yang ganteng ini ya"ucapnya sekali lagi

"Permintaan maaf diterima"aku akhirnya luluh karna tidak tega selalu seperti itu

Ia mencubit pipiku dengan gemes
"Sayangggg Cara dehh love youu"

Sayang sebagai teman tidak lebih dari itu , perbedaan aku sama Aaron yaitu kalau aku memakai perasaanku setiap kali bersamanya kalau ia memakai logikanya setiap kali bersamaku ,dia tidak tau perlakuannya itu membuatku semakin baper

________

Cukup segini aja dulu ya
Vote and comment jangan lupa

WoundedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang