part 8

29 6 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seperti biasa Mesha pulang bersama Adam. Kali ini Adam tidak langsung mengantar Mesha Pulang. Dengan restu mama Mesha yang percaya dengan Adam. Adam mengajak Mesha ke suatu tempat. Tempat yang belum pernah Mesha datangi dan mungkin tidak pernah akan Mesha datangi kecuali ia menjadi pacar Adam. Ternyata tempat itu adalah markas komunitas pecinta mobil sport.

"Cha. Ini dia dunia gue selain basket." Kata Adam sesampainya di tempat yang super unik, elegant, gaul, dan asing bagi Mesha. "Gue pengen kenalin lo sama temen-temen gue."

Mesha menarik tangan Adam yang hampir membuka pintu mobilnya. "Dam. Tunggu! Aku belum pernah masuk ke komunitas kayak gini. Aku takut mereka nggak suka sama aku. Aku kan kuper dan nggak gaul kayak mereka."

Adam terseyum. "Cha. Mereka nggak seburuk yang lo bayangin. Kalo lo udah kenal sama mereka. Pasti lo bakal nyaman deh sama mereka."

"Kamu yakin?" Tanya Mesha Ragu.

"Gue udah lama temenan sama mereka. Mereka nggak akan ngapa-ngapain lo."

Kemudian Adam bergegas membukakan pintu mobil untuk Mesha. Tanpa sadar Mesha mengenggam tangan Adam seperti tidak ingin tersesat di hutan yang penuh binatang buas.

"Hey guys." Sapa Adam pada teman-temannya yang sedang asik berbincang.

"Hoy Dam. Mangsa baru nih?" Seorang pria berkepala botak seperti pendekar saolin berseru sambil melirik ke arah Mesha.

Adam hanya tersenyum. Kemudian Adam mengajak Mesha melihat berbagai mobil yang terparkir di ruangan yang benar-benar besar. Ruangan itu seperti aula tepatnya showroom mobil sport dengan berbagai merk dan tahun keluaran. Dari Viper, Ferrari, Audi, BMW, Mustang, dan banyak mobil yang semuanya impor dari luar negeri.

Mesha kagum melihat mobil-mobil yang terlihat sangat terawat oleh sang pemilik. Di pikirannya pemilik mobil itu adalah kaum borjuis yang rela merogoh kocek dalam untuk mobil yang harganya ratusan juta bahkan sampai milyaran itu.

Sedang terkagum-kagum oleh keeksotisan si mobil, tiba-tiba seorang wanita cantik dengan pakaian ketat tapi sangat stylist dan super modis menghampiri Adam dan Mesha. Rambutnya yang merah menyala nan elegant ditambah wajah yang benar-benar memancarkan aura pengetahuan tentang otomotif yang lumayan banyak membuat gadis itu terlihat semakin sempurna apalagi di mata kaum adam yaitu kaum lelaki seperti Adam contohnya.

Terlihat wanita itu dan Adam bercipika-cipiki ria di depan Mesha. Mesha mencoba tetap stay cool melihat adegan itu seperti ia telah biasa melihat sebelumnya.

"Ups sorry. Ini pacar lo Dam?" Kemudian wanita itu tersenyum pada Mesha. Mesha pun membalas senyuman gadis yang bila tersenyum parasnya tambah cantik saja. "Oya Dam. Ada barang baru tuh. Endrew minta lo check sendiri!"

"Oke. Cha. Gue tinggal sebentar ya!" Kata Adam tanpa menjelaskan siapa wanita ini. "Rin gue titip Cacha ya!"

"Beres."

INI BUKAN CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang