Day+01

186 12 10
                                    

Selamat pagi.
Gw mereganggkan tubuh,  mencoba mengusir kantuk yang iseng datang.
Ayolah gw harus kesekolah.

Sambil mencoba bangkit dari tempat tidur,  gw melirik handpone. Jam 07.30
Mampus telat nih

"Junn udah siap-siap belomm?? " itu suara mama,  yang gw balas dengan erangan tertahan. Yakali siap-siap,  mandi aja belom

Tiba-tiba saja,  pintu kamar terbuka lebar
"LU BELUM BANGUN JUGA? "

Tiba-tiba saja,  pintu kamar terbuka lebar"LU BELUM BANGUN JUGA? "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terkejut aku tuh..

Sosok itu menggeleng kan kepalanya,  sambil menarik dengan brutal selimut yang gw lilitkan kembali tadi.

"KEBO DARAT" umpatnya sambil membuka lemari baju gw kasar,  melempar seragam sekolah yang sudah digantung ke kasur, beralih pada tas ransel yang ada di meja belajar.

Gw masi terpana.

"Kalau lu masi disana dalam waktu 3 detik,  gw bakal kurung lu idup idup disini" ujarnya ganas dan tak menoleh

Menelan ludah,  gw bangkit berdiri.
Ini beneran ciara mantan 14 hari gw bukan si?

♡♡♡

"Gara gara lu kan kita telat" ujar ciara sambil menggusak rambutnya sendiri setelah membuka helm. Jelas dari tempat gw memarkirkan motor,  pintu gerbang sekolah sudah tertutup dengan apique.  Dan jika nekat meneruskan jalan ke depan gerbang itu,  hanya akan membuat gw dan ciara jadi umban umbanan di petugas piket dan osis.

Malesun

"Maafin aku ra" gumam gw membalas ujarannya.

Ciara hanya menghembuskan nafas "ga usah pake aku kamu deh"

Gw menghembuskan nafas "iya khilaf"

"Yaudah kita masuk gerbang belakang aja.  Masi jam 7.40 palingan guru belum ngedar,  kalau pun udah pandae pandae lu aja"

"Hah? " ciara menaikkan alis

"Iya lu tenang aja ra" gw turun dari motor,  memarkirkan nya di sebuah kedai terdekat tempat nongkrong anak kelas.

Di sekolah,  ada beberapa pintu darurat yang dibuat hidden dari gerbang.  Persis didekat kedai nongkrong  yang berada di gedung sekolah gw, ada satu pintu darurat kecil yang sedikit gelap dan akan membawa kami tembus langsung ke belakang musholla gedung sekolah.

Gw menarik tangan ciara, "mulai dari sini jangan ngomong apa-apa lagi ea"

Ciara hanya diam,  namun perlahan dia mengangguk "tapi ga usah pegang tangan juga"  dan dia melepas tangan gw begitu saja.

 14 DAYS || KIM SEOK-JIN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang