Wonwoo bersiap untuk melayani tamu VVIP yang datang hari ini. Baginya ini merupakan suatu kehormatan untuk bisa melayani tamu khusus. Semalaman dia telah berlatih dan membaca buku bukunya agar nanti minuman yang ia racik memiliki rasa dan takaran yang pas. Setidaknya ia tak ingin membuat bosnya menyesal telah memilihnya.
"Wah kau terlihat cantik, wonu." Joshua tiba tiba masuk ke ruang khusus karyawan dan melihat Wonwoo yang sedang bersiap siap.
"Aku ini tampan hyung bukan cantik." Wonwoo langsung berpura pura marah.
"Aish kau ini imut sekali sih!" Joshua mencubit pipi Wonwoo. "Semoga berhasil ya!"
"Terima kasih, Shua hyung." Joshua langsung keluar dari ruangan itu meninggalkan Wonwoo.
Wonwoo kemudian berinisiatif untuk menghubungi Mingyu sekedar memamerkan pencapaiannya mungkin.
"Mingyu.. Aku akan melayani tamu VVIP. Aku keren kan? Haha"
"Hah? Kau serius? "
"Tentu saja. Kudengar dia merupakan pebisnis yang terkenal."
"Siapa namanya?"
"Kudengar namanya, Choi Se-"
CKLEK
"Wonwoo, tamu kita sudah menunggu. "
"Mingyu, maaf aku pergi dulu. Nanti kuhubungi."
Sambungan mereka terputus dan Mingyu tidak bisa tenang disana. Emosinya naik lagi mendengar nama Choi. Tidak salah lagi, itu pasti bos dari pria yang dia bunuh tempo hari.
#XYY SYNDROME#
Wonwoo memasuki ruangan VVIP itu dengan gugup. Ini merupakan kali pertama dia terpilih untuk melayani tamu khusus. Ditutupnya pintu ruangan itu perlahan kemudian ia segera berdiri di belakang meja.
"Selamat malam, tuan. Apa yang ingin anda minum?" tanya Wonwoo dengan sangat sopan.
Pria di depannya masih sibuk dengan berkas berkas yang sama sekali tak Wonwoo mengerti. Tawarannya barusan bagai hembusan angin yang tak berarti. Wonwoo memutuskan untuk tetap diam.
"Bawakan aku Wild Turkey." ucapnya singkat.
"Segera datang tuan." Wonwoo segera menyiapkan pesanan pria itu dan meletakkannya di meja.
"Duduklah."
"Ya?"
"Duduklah disampingku. Sekarang. " ucapnya penuh penekanan.
"Kau bisa panggil aku Seungcheol." Wonwoo hanya mengangguk kecil dan meliriknya meminum segelas Wild Turkey.
"Aku Jeon Wonwoo."
"Bagus sekali. Kau menyebutkan namamu tanpa harus kutanya. Aku suka." Seungcheol memberikan senyum menggodanya. "Tidak sia sia aku memintamu khusus melayaniku disini. Kuharap pelayananmu memuaskan."
"Tentu saja, tuan. Aku bisa memberi pelayanan yang baik. Aku bisa membuat berbagai macam racikan minuman."
"Maksudku bukan seperti itu.." suara Seungcheol merendah, mendekatkan tubuhnya dengan Wonwoo. "Aku mau pelayanan yang lain."
Wajah Wonwoo memerah dan langsung berdiri menjauhi Seungcheol. "Maaf, aku tidak melayani hal semacam itu."
"Hey kau bercanda? Bossmu sendiri yang menjualmu padaku."
Mata Wonwoo melebar kaget. "Apa? Mungkin ini kesalahan tuan. Aku akan keluar dan menemukan pria yang bisa bermain denganmu." Wonwoo berjalan menuju pintu.
KLEK..
"Hey!" Wonwoo menarik narik gagang pintu ruangan VVIP itu. "Sial, terkunci."
"Kau tidak bisa kemana mana, Wonwoo. Kau cukup diam saja selama 4 jam kedepan. Itupun kalau kau bisa diam nanti.." Seungcheol mengunci pergerakan Wonwoo dan menghimpitnya di tembok.
"Argh shit.. Lepaskan aku!" Wonwoo berusaha mendorong dada Seungcheol. Namun yang dilakukannya hanyalah sia sia. Seungcheol itu kuat dan berotot. Tentu saja dorongan biasa semacam itu tak bisa menghentikannya.
"Diamlah sayang.." Seungcheol berbisik pada telinga Wonwoo. "Aku akan bermain dengan baik." Wonwoo sudah sangat merinding.
BUGH
Wonwoo meninju perut Seungcheol dengan sekuat tenaga hingga Seungcheol agak terdorong kebelakang. Seungcheol terlihat marah dan itu membuat Wonwoo ketakutan.
"Hey pria sok suci." Seungcheol meraih rambut Wonwoo yang hanya dibalas oleh rintihan kesakitan.
Air mata sudah keluar dari mata rubahnya. "Sialan. Aku membayarmu bukan untuk diabaikan, bodoh."
PLAKK
Seungcheol menampar Wonwoo hingga tersungkur dilantai dan meninggalkan jejak kemerahan di kulit pucatnya. "Argh, aku tidak akan melakukan hal seperti ini denganmu, Seungcheol."
"Tapi aku sudah membayarmu. Kalau kau tidak mau melakukannya, aku akan me-"
BRAKK
"Kau akan melakukan apa, brengsek?"
Kim Mingyu, mendobrak pintu dengan membawa sebuah balok kayu di tangannya. Menatap marah seorang Choi Seungcheol yang masih berdiri disana.
"Kau tidak bisa hidup setelah menyentuh milikku, Choi." Mingyu tersenyum miring dan langsung menghantamkan balok kayu itu kearah Seungcheol.
"Argh.." Darah mengucur deras dari pelipis Seungcheol. Dirinya yang tak sempat melakukan perlawanan hanya bisa memegang kepalanya yang ngilu.
"Kau sangat tidak baik, Won." Mingyu langsung mengangkat tubuh Wonwoo yang masih shock. Tak peduli dengan teriakan boss Wonwoo yang mencaci makinya, dia terus berjalan hingga keluar dari club.
Untuk saat ini, Mingyu ingin Wonwoo berada di tempat yang aman yaitu dirumahnya.
#XYY SYNDROME#
![](https://img.wattpad.com/cover/137354400-288-k634115.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
XYY SYNDROME | KIM MINGYU X JEON WONWOO
ФанфикKisah seorang Kim Mingyu beserta keanehannya