Wonwoo membuka matanya perlahan, menyesuaikan cahaya yang masuk ke mata rubahnya. Menatap sekeliling dengan pandangan bingung.
"Dimana aku?"
Sekelilingnya terasa sangat asing. Meskipun perabot yang didominasi oleh warna coklat kayu itu sangat nyaman dipandang oleh mata, tetap saja dia tidak boleh berlama lama disini.
Berinisiatif untuk bediri dan meninggalkan ruangan itu, seorang pria dengan rambut basah menghampirinya.
"Oh, kau sudah bangun? Selamat pagi, cantik." Mingyu menyapanya dengan senyuman manis pagi itu.
"Hey, bagaimana bisa aku berada disini?" tanya Wonwoo bingung.
"Ah, kau melupakan kejadian kemarin rupanya." Mingyu mendudukkan dirinya di sofa. "Aku membawamu kemari karena kemarin pemuda Choi itu menyakitimu."
Wonwoo langsung mengingat kejadian semalam. Diusap perlahan pipi kanannya. Benar, rasa nyeri masih tersisa disana. Semua itu perbuatan Seungcheol.
Mingyu mendekatinya, sekedar memberi pelukan agar Wonwoo lebih tenang.
"Tidak apa, aku disini." ucapnya tepat di telinga Wonwoo. "Kau akan aman bersamaku."
"Kau tak perlu melakukan hal berlebihan seperti ini, Mingyu." Wonwoo mendorong Mingyu. "Aku akan pulang."
Wonwoo berbalik dan mengambil tasnya yang tergeletak di lantai.
"Wonwoo, dengar. Aku sangat menyukaimu." Wonwoo yang tadinya membelakangi Mingyu langsung berbalik dengan wajah kaget.
"Kau bercanda."
"Tidak, aku sungguh sungguh. Aku benar benar menyukaimu dan aku tidak ingin melihat siapapun melukaimu. Siapapun itu.." ucap Mingyu dengan tatapan yang tajam.
"Oke terimakasih telah menyu-"
"Jadilah kekasihku. Aku sangat tidak menerima penolakan darimu.. Sayang."
#XYY SYNDROME#
Sejak kejadian itu, Wonwoo mulai tinggal bersama Mingyu. Mingyu memang seorang kekasih yang protektif. Dia sangat tidak suka jika ada orang lain yang melukai Wonwoonya. Wonwoo sudah tak lagi bekerja di club itu. Mingyu melarangnya dan hanya menyuruh Wonwoo berada dirumah dan melakukan apa yang dia mau selagi Mingyu bekerja.
Mingyu biasanya akan pulang pukul 8 malam. Sebenarnya Wonwoo juga tidak mengerti apa yang sebenarnya Mingyu lakukan, Mingyu belum menceritakannya. Pria itu penuh misteri.
Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, Wonwoo yang telah selesai menyiapkan makan malam sedang menunggu Mingyu di depan televisi sambil mengupas apel.
"Aku pulang, sayang." tak lama, Mingyu datang dan langsung disambut Wonwoo dengan sebuah pelukan.
"Apa kau merindukanku, hm?" tanya Mingyu.
"Ya. Sepertinya.." Wonwoo tersenyum. "Apa yang kau bawa di paperbag itu?" tanya Wonwoo.
"Ini mainan baruku, sayang." Wonwoo hanya mengangguk dan kemudian berbalik.
"Segeralah mandi, kita akan makan malam."
HUP
Mingyu memeluk Wonwoo dari belakang dengan erat. "Apa bekas tamparan si brengsek itu masih sakit, sayang?"
"Hm.. Aku sudah benar benar sehat, Mingyu. Kau tak usah khawatir." Mingyu mengangguk sambil tersenyum.
"Kau tau kan, aku paling tidak suka melihatmu dilukai oleh orang lain?"
"Tentu saja aku ta-"
PRANG
Mingyu menjatuhkan paperbagnya sehingga terdengar bunyi nyaring disana. Pelukannya pada tubuh Wonwoo semakin mengerat.
"M-Mingyu.. Ada apa.." Wonwoo merinding. Selama ini, Mingyu tidak pernah berlaku aneh seperti ini.
"Jangan biarkan orang lain melukaimu.." Wonwoo menahan napasnya karena suara Mingyu yang memasuki indra pendengarannya sangat rendah dan pelan.
Wonwoo merasakan benda dingin yang panjang sedang membelai lehernya.
"Yang boleh melukaimu.."
"..hanyalah aku."
CRASH
"Arghh"
#ENDING#
![](https://img.wattpad.com/cover/137354400-288-k634115.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
XYY SYNDROME | KIM MINGYU X JEON WONWOO
FanfictionKisah seorang Kim Mingyu beserta keanehannya