Moondorm terlihat ramai.
Ada banyak orang berpakaian elegan nan menawan saling berbincang satu sama lain. Memegangi segelas minuman berwarna merah di tangan mereka. Sesekali meneguknya perlahan diiringi tawa kebahagiaan.
Semua orang terlihat menikmati pesta yang diadakan oleh si empunya—Takuma Ichijo, yang hari ini tengah berulang tahun.
Semua murid day class pun turut andil dalam pesta tersebut, karena memang Takuma mengundangnya juga—termasuk Zero, Yuuki dan Hinata. Kini dua golongan ras berbeda itu saling berbaur layaknya menjadi satu.
Ketika alunan musik mulai mengalir indah, mereka segera menarik pasangan masing-masing untuk berdansa. Bergerak secara harmoni mengikuti alunan nada yang tercipta menambah kesan romantis dan semaraknya pesta.
"Maukah kau berdansa denganku?" Ajak Takuma sopan—mengulurkan tangannya sembari tersenyum hangat pada seorang gadis bermata lavender, yaitu Hinata.
"Tentu." Hinata menerima uluran tangannya—berjalan mengikuti Takuma bergabung dengan pasangan lain yang sedang berdansa pula.
"Kita belum berkenalan. Namaku Takuma Ichijo. Senang sekali melihatmu ada di pestaku. Terimakasih sudah datang, Hinata." Ujar Takuma ramah tanpa melepaskan senyumannya.
Mereka mulai menggerakan tubuh begitu indah seirama dengan musik yang menggema disana. Hinata menyimpan kedua tangannya pada bahu Takuma, sedangkan tangan Takuma melingkar di pinggang rampingnya.
"Kau sudah tahu namaku?" Tukas Hinata mengangkat sebelah alisnya heran.
"Tentu saja. Biar aku beritahu kau sebuah rahasia." Ujar Takuma seraya mendekatkan dirinya tepat di telinga Hinata. Membisikkan sesuatu yang membuat si gadis berambut indigo itu mengernyitkan dahinya.
"Benarkah?" Tanya Hinata setelah mendengar apa yang baru saja Takuma bisikkan padanya.
"Tentu saja." Takuma membenarkan. "Oh iya, apa hadiah yang kau bawa untukku?" Tanyanya penuh pengharapan.
"Aku tidak membawa apa-apa." Jawab Hinata jujur.
"Uh kau tega sekali, Hinata." Ucap Takuma dengan ekspresi kecewa yang dibuat-buat.
"Gomenasai. Mungkin besok akan kuberikan. Kau ingin hadiah apa dariku?" Tanya Hinata begitu polos membuat Takuma tersenyum penuh arti. Sebuah ide nakal muncul di kepalanya.
"Yakin kau akan memberikannya jika aku katakan?"
"Jika aku bisa memberikannya maka akan kuberikan."
"Aku ingin..." Takuma menghentikan ucapannya. Ia kembali mendekatkan dirinya seraya berbisik dengan suara lirih nan menggoda: "Sebuah kecupan darimu."
Hinata tersentak mendengar hal tersebut dengan rona merah menghiasi pipinya. Ia menarik dirinya dari Takuma. Ah, bukan. Lebih tepatnya ia ditarik oleh seseorang agar menjauh dari pemuda berambut pirang itu.
"Aidou, apa yang kau lakukan?" Tanya Takuma merasa terganggu karena tindakan temannya.
"Sekarang giliranku yang berdansa dengan Hinata. Kau tidak keberatan kan?" Tanya Hanabusa sembari tersenyum.
"Tentu saja." Jawab Hinata ringan.
"Yeayy ..." Ujar Hanabusa senang seraya menarik Hinata agar lebih mendekat padanya.
"Huh dasar!" Dengus Takuma kesal—melangkah pergi, bergabung bersama tamu-tamunya yang lain.
Mereka pun mulai berdansa. Diiringi beberapa obrolan yang didominasi oleh Hanabusa, sedangkan Hinata hanya menjawab seperlunya saja. Tanpa disadari, beberapa pasang mata memperhatikan kearah mereka dengan tatapan yang berbeda-beda.
KAMU SEDANG MEMBACA
VAMPIRE KNIGHT (My Version With Hinata Hyuuga)
VampireIni adalah cerita Vampire Knight versiku, dimana ada Hinata Hyuuga sebagai tokoh utama tambahan di dalamnya.