#1- PINDAH JURUSAN?

2.1K 80 3
                                    

                ~KkRrriiNnGg    🔔💤

(Bener gk sih suara nya gitu?! Kok kayak bel sepeda ya?)

Oke lanjut!

Hari ini adalah hari pertama memulai kelas baru dengan jurusan baru serta teman baru, yang sudah di tetapkan oleh hasil tes pemilihan jurusan kemarin..

X IPS 3

Adalah kelas baru yang Zifa dapatkan setelah mengetahui pengumuman hasil tes jurusan.. Hari dimana semua siswa berbahagia dengan kelas dan jurusan baru nya, tetapi tidak dengan Zifa yang tetap sedih dengan hasil pengumuman kemarin..

Zifa Flashback On

"kita berdoa ya, semoga kita bertiga bisa masuk jurusan ipa terus sekelas bareng" ucap nya salah satu sahabat gugus aku bernama Fadiya kepada ku dan Azhar karena selama kelas gugus, mereka berdua adalah sahabat baru aku

"Aamiin.."
jawab kompak aku dan Azhar sambil merangkul satu sama lain

Seorang guru pun masuk dengan sedikit terburu-buru sambil membawa selembar kertas yang seperti nya itu adalah hasil tes nya

"maaf saya terlambat, tadi ada urusan sebentar di kantor guru.. Baiklah saya akan mengumumkan hasil tes yang sudah kalian kerjakan tadi, apapun hasil nya kalian harus menerima dan mengikuti.. Oke, saya akan bacakan sesuai urutan absen"

Jantung ku udah tidak bisa terpungkiri, rasa degup nya kini semakin kencang bukan karena pembukaan tirai superdeal melainkan mendengar detik-detik hasil tes tersebut.. Mana absen nya masih jauh lagi 'Z'

"Azharia Putri, X Mipa 3"

(Azhar selamat, dia udah tenang karena ternyata hasil nya sesuai harapan) kata ku dalam hati yang semakin takut mendengarkan nama ku sendiri menunggu di sebut, sambil memelintir rok abu dan menahan mules? Iya jadi kalau panik pasti begitu

"Fadiya Anandia, X Mipa 3"

fadiya pun langsung menarik nafas lega, terlihat sekali karena dia duduk dibelakang ku. Kini tinggal aku yang belum tau, nasib absen bawah.

(mereka sekelas, ya ampunn semoga aku jugaaaaa hwaaaa mau ee😭 gakuat degdegan banget)

"Zifa Acellia Zhahir, X IPS 3"

*deg!
Aku langsung lemes, aku coba bertanya pada Rega yang merupakan teman sebangku aku, apa benar yang bapak guru katakan kalau-----

"tadi saya dapet kelas mana katanya?"

"X IPS 3, kok kamu bisa ips ya? Saya yang ngisi tes nya ganiat malah ipa"

Aku gak mendengarkan setelah kalimat 'kok lo bisa ips ya?' karena hati ku kini sedang hancur bak gelas beling yang pecah

Rasanya ingin sekali aku menangis sejadi jadinya tanpa orang lain tau

"mulai besok, kalian bisa mencari kelas baru kalian dengan melihat nama yang terdaftar berikut kelas nya juga. Terimakasih! Kalian boleh pulang"

Setelah pak guru itu ngomong
panjang x lebar x tinggi, beliau keluar kelas dan aku langsung lari keluar kelas, tak peduli apapun yang menghalangi  dan langsung di susul oleh kedua sahabat ku.

Kamar mandi, tempat yang menjadi saksi aku yang nangis sesegukan. Tidak menyangka hasil nya akan semenyakitkan ini dan rasanya lebih sakit daripada ditinggal pas lagi
sayang-sayang nya *eh canda

"Zifa, buka pintu nya... Jangan nangis dong pliss"

"Zii.... Ayodong keluar! Kamu jangan nyerah"

Aku tidak menghiraukan ucapannya, mereka tidak merasakan hal yang sama. Mereka tidak tau rasanya menjadi aku saat posisi seperti ini.

"Zii, kita berdua sayang sama kamu.. Buka ya pintu nya, aku takut kamu kenapa kenapa.. Zifaaaaa jangan bikin kita panik!!"

Akhir nya aku membukakan pintu nya, mereka langsung memeluk ku erat. Aku gak sanggup. Aku semakin larut dalam kesedihan.

"Aku gak mau masuk IPS! Zhar, Fad... Aku mau IPA!"
ucap ku yang masih sesegukan disandaran bahu Fadiya.

"iya-iya kita ngerti kok, yaudah sekarang kamu tenang dulu. Besok coba kita tanya boleh pindah jurusan atau enggak"
Fadiya berusaha buat aku tenang dengan berkata itu.

"iya bener Zii, kamu tenang dulu. Kita masih bisa ketemu kok walaupun beda kelas nanti. Kita masih temenan kok walau kamu beda jurusan nya"
Sambung Azhar yang mungkin niat nya sama menenangkan aku, tapi malah menurut aku justru sebalik nya

Aku tau mereka berusaha buat aku lebih tenang dan menerima hasil nya, tapi nihil. Aku tetap gak bisa terima. Aku yakin sudah betul-betul mengisi Test tersebut dengan benar dan teliti. Sampai akhir nya aku memutuskan untung pulang dan menenangkan fikiran di kamar.

Flashback Off

💣💣💣

06.50 WIB

Zifa hanya menaruh tas nya aja di dalam ruang kelas baru nya, dirinya sama sekali tidak peduli dengan siapa dia akan duduk nanti.. ia sekarang berdiri di balkon kelas nya sambil menatap kosong ke arah kantin sekolah

"Zii? Kamu.... Ips 3?"
Tanya seorang cewek yang tiba-tiba menghampiri Zifa dengan menepuk bahu nya yang membuat Zifa kaget langsung tersadar

"eh?....iya Nis, kamu kelas mana?"
Ternyata Nissa, teman SMP Zifa yang sama juga mendaftar di SMA ini

"kelas kita sebelahan kali, aku Ips 2"
Jawab Nissa santai sambil melihat ke arah Zifa

"Hah! Demi apasi kamu ips juga?" terkejut apa yang dikatan Nissa barusan karena selama ini Zifa mengira teman SMP nya ini masuk jurusan ipa.

"Zifa, sebener nya aku gamau masuk Ips.. Boleh gak sih kalau pindah?"
Tiba-tiba lontaran kalimat Nissa membuat Zifa menatap wajah Nissa setengah tidak percaya bahwa mereka sepemikiran.

"kalau bisa, kamu mau pindah? Jujur aku juga gak mau masuk Ips"

"Mau lah, mau banget cuy.. Kapan lagi ada kesempatan pindah jurusan!"

"Yaudah kita coba nanya yu!"
Semangat Zifa yang langsung mengembara dan menarik tangan Nissa

"Nanti aja pulang sekolah, oiya ntar pulang bareng ya. Ketemuan di tangga. Kan kelas kita berjarak karena tangga tengah-tengah nya"

"Ohh oke deh sip"

obrolan mereka hanya sampe situ, bell sekolah telah berbunyi

Semenjak hari itu, Fadiya dan Azhar sudah tidak menemui Zifa sahabat nya sendiri. Mungkin mereka lupa, atau memang sengaja sudah tidak menganggap nya lagi sebagai sahabat nya? Zifa tidak mau ambil pusing dengan circle persahabatan nya..
Hingga akhir nya Nissa, teman SMP nya dulu yang sekarang akrab

JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE
dan KOMEN jugaakk...
Kasian si Zifa sama Nissa, apa bisa  mereka pindah jurusan?? Tungguin selanjut nyaa❤

-Scrooll trosss-

Senior Scout [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang