JEFRIYONO SUDJIWO TEDJO

1.2K 91 0
                                    

'Sejak awal gue emang tahu lo gak suka sama kelas ini. Lo yang ngerusak stand itu! Kalo gak ada lo, mungkin gue bisa jaga stand dan standnya bakalan baik baik aja! Lo kan, yang buang bungkus lays biar gue dimarahi Bu Sari?! Lo juga yang bikin gue masuk ruang BK. Lo bikin gue sengsara, intinya LO ADALAH SUMBER MASALAH BAGI GUE!'

Tuduhan Heni bikin gue sakit hati. Tapi entah kenapa gue gak bisa membenci dia. Kenapa ya? Gue gak tau. Perasaan kadang memang aneh, dia singgah ketempat manapun yang ia suka. Sekalipun itu melawan logika.

Gue pergi dengan kecewa, mengendarai motor dengan hati gundah. Gue ingin melakukan sesuatu, dan mata gue tertuju pada boneka beruang putih berukuran besar yang dipajang di etalase sebuah toko. Gue gak tau apakah Heni menyukainya, karena setahu gue Heni cuma menyukai tahu isi di kantin Bu Siti. Tapi motor gue berhenti dan gue memutuskan untuk membeli boneka itu dengan harapan, Heni akan memaafkan gue, meski gue tau bukan gue pelakunya. Kebenaran pasti akan terungkap suatu hari nanti.

Setelah gue membeli boneka dan merekam suara gue diboneka itu, gue tersenyum seraya mengendarai motor gue untuk pulang. Gue membayangkan reaksi Heni nanti, bahagia? Kzl? Atau masang muka telmi?

Karena kurang fokus, gue gak sadar ada truk yang ngebut. Gue yang kurang jaga keseimbangan terserempet dan terjatuh begitu saja. Rasanya sangat sakit, dan darah mengucur dimana mana. Boneka itu kini berwarna merah darah, kepala gue pusing dan semuanya berdenyut kuat. Pandangan gue gelap seketika.

***

Gue berada disuatu tempat yang gelap, yang gue gak tahu dimana. Enggak ada cahaya, sekalipun gue membuka mata. Enggak ada suara, sekalipun gue berteriak sekuat tenaga. Tubuh gue terjatuh, seperti tenggelam disuatu tempat tak dikenal. Rasanya jatuh bebas, tidak terasa sakit sedikitpun. Tapi gue ingin kembali, gue gak ingin berada disini terlalu lama. Bagaimana jika Ibu nyari gue? Gimana kalo Heni.. yah. Gue tau Heni gak akan nyari gue. Dia marah dan sampai kapanpun dia gak akan bisa maafin gue. Gue adalah sumber masalah baginya, bukan?

Gue ingin pulang, tapi gue gak tau caranya. Gue berteriak, berontak, mencari pertolongan tapi semuanya sia sia. Gue tenggelam semakin dalam, rasanya sesak. Dan akhirnya gue memilih menyerah, pasrah akan kemana alam akan membawa gue pergi. Kini gue berada dibatas ambang kematian, memilih antara kembali atau pergi dan gue memilih opsi kedua.

" Jef.. Lo bilang gue adalah moodboster lo. Lo bilang lo gak akan tampil kalo gak ada gue. Tapi kenapa saat gue ada disamping lo, lo malah pergi ninggalin gue selama lamanya?"

" Lo jahat sama gue. Lo bohong! Kenapa saat gue marah sama lo, lo malah beliin gue boneka? Kenapa lo gak marah sama gue? Jelasin ke gue, Jef! Kenapa lo pergi saat gue baru sadar kalo gue.. suka.. Sama lo?"

Mata yang awalnya terpejam pasrah melawan takdir, kembali terbuka. Gue tercekat. Suara itu datang, dan gue mengenali suaranya. Heni. Dia kembali, dia ada disamping gue. Dia maafin gue. Dia paham akan perasaan gue dan merasakan hal yang sama. Gue ingin sekali bersamanya, tapi rasanya sulit sekali. Takdir membawa gue jauh disana, dan gue gak berdaya akan semua itu.

"Hen.. Gue gak akan ninggalin lo.," lirih gue lemah.

Tiba tiba saja, secercah cahaya muncul. Menitikkan harapan dihati gue untuk kembali. Gue berusaha mencari asal cahaya itu, berusaha menggapai ujung air meski awalnya berat sekali. Gue ingin kembali, gue ingin! Dan gue akan berusaha sekalipun harus terjatuh berkali kali.

Gue mengikuti arah cahaya itu, dan tangan gue tergapai menuju cahaya itu. Cahaya itu makin menyilaukan, membuka ujung perjalanan yang entah kemana. Mata gue terasa silau dan gue menutup mata saat cahaya itu menyedot gue ketempat yang seharusnya. Ketempat gue harus berada.

Meski gue gak tahu dimana.

***

Huaaa..
Gaes.. Ini adalah sudut pandang Jefri pas koma yah :(

Maaf endingnya rada maksa, makasih buat yang mau bertahan hingga sejauh ini :)

I purple you 💜

Si Ketua Kelas : TAMAT.

Jangan lupa cek karyaku yang lain, insya Allah nggak nyesel💜

Si Ketua Kelas (TAMAT✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang