3.TERJEBAK

41.9K 2K 48
                                    

Sabtu sore adalah jadwal rutin Rhea bersama teman-teman wanitanya untuk sekedar melepas penat setelah enam hari kerja, seperti biasa Rhea dan teman-temannya memilih caffe lunar tempatnya yang memang cozy untuk taraf seperti mereka yang sering suka bergosip ria, berteriak saat menceritakan entah gebetan mereka, atau aktor kekar kebanggaan mereka.

Sesekali Rhea mengikuti arah pembicaraan mereka hingga detik berikutnya menyertakan otaknya yang tak selalu larut akan pembicaraan kedua sahabatnya.

Rhea melamun lagi tanpa ia sadari temannya yang duduk disebelah kanannya selalu memperhatikannya, Rhea tanpa sadar masih terus tenggelam dalam pikirannya. Entah berkelana kemana yang ia fikirkan adalah kehamilan, Sakha, kehidupannya kedepan, orangtuanya.

"Rhe, kenapa sih lo dari kemarin gue liat lo ngelamun nggak jelas kaya gini. Ada masalah apa?" Tanya Rissa yang membuarkan lamunan milik Rhea

"Gu..gue nggak kenapa kok,sa cuman capek aja report gue ga makin selesai tapi tambah numpuk aja"

"Alibi lo sulit buat gue cerna, gue tahu, akhir akhir ini lo sering melamun kaya orang linglung, udah kaya mayat berjalan aja" Seloroh Rissa lagi

"Rhea kalo lo ada masalah apa-apa cerita ke kita jangan lo pendem sendiri, lo punya kita yang selalu bisa bantu lo"

"Gue cuman belum bisa cerita ini ke elo semua, gue belom bisa Nay, Ssa" Jelas Rhea dengan keyakinan

"Oke deh, kita berdua maklumin lo, tapi kalo lo butuh kita dan emang udah siap cerita hubungi gue sama Naya oke" Pinta Rissa yang kali ini memandang khawatir dengan teman semasa SMAnya ini

"Kita nginep di rumah lo deh malam ini sampe besok minggu gimana Rhe?"

"Gue setuju sama lo Nay, kita Quality time bertiga deh kita cerita-cerita gimana, Rhe"

"Oke, gue seneng lo mau nginep di rumah gue seengaknya gue nggak jadi kambing congek saat liat cicak yang lagi aik-asik pacaran" Kelakar Rhea

"Hahahahaha gila lo Rhe, kayanya Rhea bakal jadi penghuni RSJ dadakan nih, baru juga di tinggal indehoy mantan lu Rhe segitunya lo gila"

"Udah deh gausah lo pada bahas dia lagi, udah ahh gue mau ke toilet dulu" Pamit Rhea yang di balas dengan deheman dari dua temannya

○○○

Terlihat dari sisi pojok diluar area caffe Lunar terdapat empat cowok yang sedang asik berkelakar dengan berbagai topik yang mereka bicarakan, termasuk jarangnya ia dan teman-temannya menginjakkan kakinya di Club malam Authenthic yang biasanya menjadi tempat mereka berburu, apa lagi kalo tidak berburu mangsa untuk menuntaskan hasrat mereka, namun terkecuali dengan pria yang mengunakan T-shirt abu-abu tuanya dengan celana jins dan sepatu ketsnya yang sedang asik meniupkan sekumpulan asap dari alat vapornya itu.

Sakha masih asik dengan dunianya seakan melupakan ketiga temannya yang sedang asik membicarakan teman kencannya dan sungguh itu adalah hal yang paling Sakha hindari.

Ia hanya ingin segera bertemu dengan Rhea lagi, ia ingin beradu argument lagi dengan wanitanya. Entah dampak apalagi yang di bawa Rhea hingga pikirannya hanya selalu tertuju pada Rhea.

Dari arah depan tangan jahil temannya beraksi melepar kentang goreng ke arah Sakha "heh! apaan sih lo?" Gelak marah Sakha pada Arjuna

"Lo kenapa sih Sakh dari tadi muka cuman kusut aja udah kaya baju nggak pernah disetrika aja. Kurang belaian apa gimana lo" Gurau Abyan

"Gue biasa aja lo aja kali yang liat gue begitu, eh urusan lo udah kelar yan. Udah ngejonggrok aja lo disini"

"Eh masalah gua udah hampir selesai ya, lo kira gue kaya lo yang abis asik tidur enak abis itu di tinggal sama cewek yang lo tidurin tapi nyatanya malah bikin lo jatuh hati, gue turut berduka akan nasib lo, Man"

WEDDING WITH MR. LAWYER (COMPLETED) REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang