Selamat membaca
***
Melihat ekspresiku yang menyedihkan, tiba-tiba seseorang berujar.
"Gakpapa kali, hasil foto kamu kan selalu bagus Na." Mela berujar sambil menahan tawa.
Aku hanya diam dan mengambil foto mereka. Setelah selesai kuberikan handphone tersebut kepada sang pemilik.
"Udah kan Mel? " Tanyaku dengan senyum paksaan.
"Kalau begitu saya permisi, Assalamualaikum."
Setelah mengucap itu aku memutuskan untuk segera pulang. Langit terlihat menghitam dan aku memutuskan untuk bergegas pulang takut keburu hujan turun.
Terdengar teriakan Mela dan berusaha mengejar ku. Bukannya aku tidak peduli ataupun marah sama dia, cuman aku memang sudah lelah dan ingin cepat merebahkan tubuhku di atas kasur kesayanganku. Ahh betapa rindunya.
***
Dzaki Ataya Mahendra atau lebih dikenal dengan sebutan Ataya atau Ata itu merupakan seorang Chief Executive Officer muda yang dimana perusahannya itu bergerak di bidang property. Ranial Company. Salah satu perusahaan property terbesar di Asia Tenggara ini merupakan perusahaan milik keluarga yang sudah berjalan sekitar sepuluh tahun. Merupakan anak bungsu dari dua bersaudara, kakaknya Bernama Bela Mahendra yang sekarang tinggal di London bersama keluarga kecilnya. Ayahnya Bernama Mahendra dan ibunya yang Bernama Maya yang sekarang sudah meninggal. Ya, Ataya adalah seorang Yatim yang ditinggalkan oleh ibunya 3 bulan yang lalu Ketika ia diangkat menjadi CEO Perusahaan, tragis memang, namun ini sudah menjadi takdirnya yang Allah rencanakan dengan seindah-indahnya. Ataya lahir di Bandung pada tanggal 25 maret tahun 1994, yang berarti usianya saat ini adalah dua puluh tujuh tahun. Beberapa kali sempat menjalin hubungan namun belum sampai tahap serius. Oleh karena itu sekarang ia memilih untuk single dan tidak pacarana lagi (?)
.
Ataya dan Hendra sudah sampai kembali di kantor. Tidak perlu waktu yang lama untuk mereka sampai di kantor, karena jarak antara kampus tempat Ataya mengisi seminar tadi dan kantor tak terlalu jauh.
"Ta, lo liat gak cewek yang tadi? " tanya Hendra ketika sampai di ruangan Ataya.
"Cewek yang mana? Banyak kali ndra cewek disana, " ucapnya acuh.
"Bukan, maksud gue cewek yang tadi minta foto sama kita, " ucap Hendra yang mulai serius. Atayapun melirikkan pandangannya kearah Hendra sambil mengerutkan keningnya.
"Itu lho, cewek yang pake gamis sama kerudung panjang" lanjutnya.
"Yang mana sih? " tanya Ataya.
"Ih lo masa lupa sama cewek cantik, yang pakaiannya kayak istrinya si Ardhi, " ujarnya dengan wajah kesal. Ataya mulai berpikir tentang perempuan yang Hendra maksudkan itu.
"Ooh, iya gue inget. Kenapa? " tanya Ataya acuh.
"Aelah lo mah,, oh iya besok Ardhi bikin acara katanya sih syukuran empat bulanan istrinya hamil".
"Iya ntar gue bareng lo ya, " ujar Ataya.
"Ih ogah gue, kenapa gak pergi sendiri aja? Lo kan udah biasa sendiri, " ujar Hendra sambil berlalu pergi dari ruangan Hendra.
"Dasar Lo ya."
***
"Kak, Azka kemana? " tanya ummah ketika aku baru keluar dari kamar. Yah, setelah seminar di kampus tadi aku memutuskan langsung pulang saja.
"Tadi sih pergi sama ayah, tapi gak tau kemana".
Aku berjalan menuju ruang tengah dimana ada Ummah dan si kecil Naya yang sedang menonton televisi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mahabbah
Espiritual[Khitbahmu The Series] Cerita spiritual kedua saya setelah khitbahmu. Bagi yang sudah mengikuti saya lama pasti tahu.. Sekedar pemberitahuan!! Cerita saya murni hasil dari imajinasi saya. Bila ada beberapa kesamaan mungkin cuman kebetulan saja.. DI...