1.

55 7 0
                                    

1. New Day

Pagi berbinar terang matahari mulai menampakkan dirinya untuk menyinari seluruh alam semesta ini. Semua orang tampak sibuk melakukan aktivitas masing-masing karena hari ini adalah hari pertama tahun ajaran baru di mulai.

Sama seperti gadis bernama Alea ini, tampaknya dia sangat senang dengan hari ini. Bagaimana tidak, karena hari dia sudah kelas XI. Tapi, bukan itu saja karena dia juga akan bertemu dengan seseorang.

"Pagi papi, mami." Sapanya sambil berjalan menuju meja makan.

"Pagi sayang." Jawab mereka berbarengan.

"Seneng banget kayaknya hari ini, ada apa?." Tanya mami.

"Biasa aja. Mungkin karena gak sabar mau berangkat sekolah jadi keliaatan seneng banget." Jawabku jujur.

"ya udah buruan sarapan nanti telat." Ucap papi.

Semuanya melanjutkan menikmati sarapan dengan tenang di pagi hari yang cerah ini.

"Ya udah aku berangkat sekolah dulu ya. Assalamualaikum." Ucapku sambil mencium punggung tangan kedua orang tuaku.

"Waalaikum salam. Hati-hati di jalan."

***

Setibanya di sekolah Alea langsung menuju gedung utama sekolah. Sekolah Alea termasuk sekolah elite yang ada di Bandung.

Dia tidak tahu dimana kelas barunya yang sekarang jadi, Alea memutuskan untuk pergi ke ruang TU.

Setelah mengetahui dimana kelasnya, Alea menuju ke arah tangga lantai 2 yang akan mempertemukannya dengan kelas barunya. Saat ia melangkahkan kakinya tiba-tiba ada seseorang yang memanggil namanya.

"Alea!!!." Suara itu membuat Alea membalikan badannya. Tampak seseorang yang sangat ia kenal, yang ia sebut sebagai teman atau lebih tepatnya sahabat.

"Nasywa?! Sumpah gue kangen banget sama lo." jawab Alea sambil berlari kecil menuju sahabatnya itu.

Nasywa adalah salah satu sahabat yang dimiliki Alea. Dia itu cantik, pitar, baik, jago karate pula. Sampai-sampai gak ada cowok yang berani dekitin dia. Alasannya cuman satu 'takut kena bogeman Nasywa.' Tapi, aslinya dia itu baik banget.

"Sama gue juga kangen banget sama lo, gimana liburan lo taun ini?" Tanyanya

"Biasa gue ke Jepang." jawabku apa adanya. Memang benar liburan tahun ini pergi ke Jepang.

Dia hanya mengangguk-anggukan kepala mendengar jawaban dari Alea.

"Kelas yuk? Bentar lagi bel." ajak Nasywa.

"Ayo!"

Mereka berjalan menuju kelas baru mereka yang ada di lantai 2. Alea, Nasywa dan dua orang sahabat Alea lainnya, mereka sekarang duduk dikelas XI MIA I. Dari dulu anak MIA I itu terkenal sama prestasinya. Bukan berarti murid kelas lain bodoh tapi, kebanyakan anak MIA I itu cuman murid-murid pilihan doang.

"Gue masih belom nyangka kalo gue masuk kelas ini." Ucap Nasywa sambil memasuki ruang kelas mereka.

"Kalo gue sih udah nyangka kalo gue masuk kelas ini." Jawab Alea sambil menuju meja yang kosong.

"Alea?!. Nasywa?!." Teriakan itu membuat semua orang mengalihkan pandangan mereka kepada kami.

Siapa lagi kalau bukan kedua sahabat Alea selain Nasywa. Yaitu Salsa dan Dini. Mereka itu udah kayak saudara kembar, semuanya hampir sama dan mirip, termasuk sifat mereka.

"Hai. Gimana kabar kalian berdua?" Tanya Alea menghampiri sahabatnya itu.

"Baik. Seperti yang lo lihat." Jawab mereka kompak.

"Gue penasaran deh sama wali kelas baru kita. Kira-kira siapa menurut kalian?" Tanya Nasywa.

"Semoga bukan guru killer yang ada di sekolah ini." Jawab Dini sambil berharap.

"Gurunya tuh cewe, baik, gak suka ngasih tugas banyak, masih muda dan asik" jawab Alea yakin.

"Darimana lo tau kalo gurunya cewe?" Tanya Salsa

"Liat aja nanti."

Tak lama bel masuk berbunyi semua murid memasuki ruang kelasnya.

Tampak seorang guru masuk ke dalam ruang kelas MIA 1 dan ternyata apa yang di katakan Alea benar bahwa wali kelas barunya adalah seorang guru cantik yang masih muda. Ia adalah bu Devi guru matematika.

"Selamat pagi anak-anak. Nama saya Devi khoerunnisa, kalian bisa manggil nama saya dengan sebutan bu Devi. Dan saya disini akan menjadi wali kelas baru kalian." Ucap bu Devi memperkenalkan diri.

"Dan semoga semua murid kelas MIA 1, bisa bekerja sama dan kompak dalam segala hal. Ada yang ingin ditanyakan?" Lanjutnya.

***

Skip kantin

Bel istirahat telah berbunyi, semua murid mulai berhamburan keluar kelas. Sama dengan Alea dan tiga sahabatnya.

Mereka menuju kantin sekolah. Seperti biasa kantin sangat penuh dan ramai. Alea memilih meja yang berada di pojok karena suananya sepi.

"Le, lo mau pesen apa? Sekalian gue pesenin." Tanya Dini pada Alea.

"Gue green tea milk shake sama roti isi kacang satu." Jawab Alea.

"Kalo kalian berdua apa?" Tanya Dini pada Nasywa dan Salsa.

"Baso satu, jus alpukat satu."

"Gue samain kayak Nasywa."

Dini menulis semua pesanan di kertas khusus memesan menu makanan.

"Mang!, kita pesen ini." Teriak Dini memanggil petugas kantin--mang
Ujang.

Tidak lama mamg Ujang menghampiri meja mereka untuk mengetahui menu makanan.

"Ini aja neng? Gak ada yang lain?" Ucapnya

"Udah itu aja mang. GPL ya mang." Jawab Salsa.

Mang Ujang hanya mengacungkan jempolnya seraya meninggalkan meja kantin.
Tak lama pesanan mereka datang.

"Le, lo tau dari mana kalo wali kelas kita bu Devi?" Tanya Nasywa

"Di kasih tau sama ayah gue." Jawab Alea sambil sambil memakan roti isinya.

"Ayah?!" Pekik Dini heran.

"Sejak kapan lo punya 'ayah' bukannya 'papa'? Tanya Salsa keheranan.

"Ayah yang gue maksud itu bokapnya si Twins, gue 'kan manggil bonyoknya 'ayah bunda' gitu." Terang Alea

"Maksud lo bokapnya Alvaro sama Elvino? Yang punya yayasan ini?" Tanya Nasywa yang mulai connect.

*****

TBC...
See you next part...

02 maret 2018


Love Is ChallengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang