THE DOOR [Part 1] : Locked Door

272 18 11
                                    


-Sulli POV-

Aku duduk disalah satu bangku taman kampus, melihat ke depan tapi tidak dengan pikiranku yang kemana-mana. Emosi yang selalu tidak stabil membuatku sendirian dan memang aku hanya sendirian pikirku walau aku mempunyai teman. Aku menutup diri dari orang-orang, aku membuat bayangan diriku dan menyembunyikan diriku yang asli di balik pintu yang terkunci rapat. Aku mengunci pintu itu dan tidak membiarkan pintu itu terbuka, tidak! Bahkan untuk sahabat terdekatku.

Tanpa ku sadari airmata jatuh membasahi pipi ini dan itu memang sering terjadi. Setiap kali aku bergelut dengan pikiranku pasti aku akan jatuh didalam ingatanku, terkurung dan sangat susah untuk bebas dari hal itu. Aku akan menangis, tertawa, marah, benci dan berteriak bila itu terjadi. Sering kali aku menanyakan pada diriku apa aku gila? Kenapa hal ini selalu terjadi padaku? Dan Sungguh ketakutan terbesar ku adalah pada diriku sendiri. Aku ingin berteriak tapi mulut ini tetap diam dan tubuh ini juga. Lama aku bergelut dalam pikiranku, hingga tatapan setiap orang menyadarkanku dimana aku sekarang, dengan perlahan aku menghapus airmata ku, mengambil buku yang kuletakkan disampingku dan meninggalkan bangku taman itu. Aku berjalan memasuki gedung kampus menuju tempat yang selalu menemani hari-hariku.

Sederetan buku yang berjajar rapi menguasai ruangan itu, dan seperti biasa tempat pojok yang tidak terlalu banyak ditempati menjadi langgananku, aku duduk , mengambil buku dalam tasku. Lama aku menatap buku itu sampai tangan ini bergerak menulis sesuatu.

Seperti biasa hal yang selalu menjadi pertanyaan ku adalah HIDUP!

Untuk apakah aku hidup?

Mengapa aku hidup?

Kenapa dengan hidup ku?

Apakah ini benar-benar hidupku?

Tuhan, jika memang ada alasan dibalik aku hidup, apakah itu?

kenapa Tuhan cobaan dalam Hidupku begitu berat?

Kenapa harus aku yang mengalaminya? Kenapa?

Dan lagi tanpa sadar buku itu basah dengan tetesan air mataku, tangan ku terhenti membuatku melepas bolpoin yang membantuku menulis. Jari jemari ini dengan perlahan menyentuh air mata yang jatuh, dan merasakannya "Apa yang harus aku lakukan" kataku.

Angin yang menembus Perpustakaan seperti menjawab pertanyaanku, Rambut panjangku diterpanya membuatnya seperti menari-nari, aku berdiri dan menghampiri jendela perpustakaan yang menjadi celah untuk sang angin masuk. Aku mencoba menutup jendela itu, namun kegiatanku terhenti saat melihatnya dan ingatan akan pertemuanku dengannya kembali terlintas.


Flash Back

Hari ini sebuah Novel yang kutunggu akhirnya terbit dan juga ada beberapa buku yang ingin ku beli, dan tentu tujuan yang akan dilakukan hari ini adalah menuju toko buku. Dengan pakaian yang simple dan tidak mencolok aku melangkahkan kaki ku keluar dari flat kecilku. Aku berjalan menuju halte Bus. Lama aku menunggu Bus karena sengaja mencari Bus yang sepi, tidak terlalu banyak penumpang. Dalam Bus yang akhirnya ku dapat, aku duduk paling belakang dan dipojok, ku raih ponsel ku dan seperti biasa aku menulis sesuatu.

Masa depan yang dibayangi masa lalu,

Bayangan semu yang selalu menghantui,

Membuat diriku menatap masa depan yang penuh ilusi masa lalu

Akankah aku bisa terbebas dari ilusi itu?

THE DOORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang