THE DOOR [Par 2] : Unlocked Door

145 17 4
                                    


-Author POV-

Sulli merasakan sentuhan seseorang, familiar tapi tidak diinginkannya dan ia bisa melihat tatapan itu, tatapan itu masih jelas dalam ingatan Sulli, tatapan yang menyelubungi dirinya dalam ketakutan. Tubuhnya merinding, badanya basah oleh keringat dingin namu tidak ada yang bisa dilakukannya untuk mengusir perasaan itu, ia hanya bisa menangis dalam hati. Tubuhnya membeku, suaranya tidak bisa keluar. Lagi dan lagi orang itu menyusuri setiap lekuk tubuh Sulli, ia menangis dalam hati.

"TIDAK" Pekik Sulli terbangun darimimpi buruknya, ia memeluk tubuhnya sendiri, menarik selimut semakin menutupi tubuhnya dengan air mata yang tidak bisa berhenti.

Kilasan masa lalu yang tenggelam telah kembali muncul ke permukaan. Sulli menangis meringkuk, takut dan benci, marah dan kecewa. Semua itu membuat gadis kecil yang dikenal orang menjadi gadis yang menutupi dirinya, tersenyum dibalik ketakutan, tertawa dibalik tangisannya dan tumbuh menjadi gadis yang hanya dengan dirinya sendiri.

Flashback

10 tahun Sulli dengan gembira bisa berkunjung ke Busan tempat Ia dilahirkan dan ia merindukan teman-temannya disana. Sulli hanya sendiri datang ke Busan untuk tinggal beberapa hari bersama Gomo-nya, Yodongsaeng dari Appa Sulli yang telah lama meninggal, Eomma-nya hanya mengantarnya dan kembali lagi karena harus bekerja. Sejujurnya Sulli tidak terlalu dekat dengan keluarga Gomo-nya, tapi sebagai satu-satunya keluarga yang dipecayai Eomma Sulli, terpaksa Sulli tinggal disana. Hati kecil Sulli yang gembira tidak berselang lama hingga kejadian itu terjadi, awal dari sikap Sulli yang menutupi dirinya.

Malam menjelang dan Sulli hanya sendiri menonton televisi bersama keluarga Gomo-nya. Disana Ada Suami dan kakak sepupunya, tidak menjelang lama Gomo-nya pun masuk tidur dan sepupunya keluar berbincang dengan teman-temannya meninggalkan Sulli bersama Suami Gomo-nya. Sebagai anak yang tidak berpikiran macam-macam Sulli santai saja menonton film kartun yang ditayangkan dilayar televise, sampai suami Gomo-nya mendekatinya dan menarik Sulli sampai duduk dipangkuannya. Sulli merasa canggung namun ia tidak bisa memberontak dan berpikir itu mungkin hanya kasih sayang biasa. Semua yang dipikirkan Sulli ternyata salah saat tangan Suami Gomo-nya terus menyentuh tubuh Sulli hingga dadanya. Sulli takut dan ingin berteriak namun dia tidak bisa, tubuhnya membeku dan mulutnya terkatup rapat. Lama Sulli diam sampai akhirnya ia bisa mendengar suara tawa sepupunya yang membuat Sulli memberanikan diri untuk melepas diri.

"Uhm... Sulli sudah mengantuk" Kata Sulli gugup dan melepaskan diri dari Suami Gomo-nya

"tidurlah disini" Suami Gomo-nya meminta untuk tidur dipangkuannya, Sulli menggeleng mengatakan tidak mau dan langsung dengan cepat ke kamar Sepupunya.

Sulli memasuki kamar itu dan tidur, menarik selimut menutupi dirinya dan menangis dengan diam dibalik selimut itu. Ke-esokkan harinya Sulli mengatakan pada Gomo-nya bahwa ia harus pulang, membuat Gomo Sulli bingung.

"Kenapa?" Tanya Gomo-nya

"itu... Aku lupa bahwa seharusnya aku masuk sekolah" Bohong Sulli dan mencoba menghindari wajah suami Gomo-nya yang menatapnya

"Baiklah, biarkan Yooju mengantarmu" Gomo-nya menawarkan Yooju untuk mengantar Sulli sampai ke Seoul, Yooju adalah Putri tertua Gomo-nya yang sudah dewasa.

"Gamsahamnida Gomo" Kata Sulli berterima kasih

Yooju pun mengantar Sulli ke Seoul dan sejak itu Sulli tidak pernah sekalipun datang ke rumah Gomo-nya sampai suatu waktu Sulli harus datang karena Suami Gomo-nya meninggal dan hati kecil Sulli merasa senang untuk itu.

THE DOORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang