Victory

1.1K 287 227
                                    

Hari ini woojin baru pulang ke rumah sekitar pukul 10 malam, setelah di tempa mental habis habisan oleh daniel menjelang pertandingan besok.

Daniel memang begitu, disaat orang lain H-1 akan digunakan untuk istirahat, tetapi dia malah sengaja membuat panas jiwa dan raga para juniornya. Biar siap katanya.

Setelah mandi, ganti baju, serta makan malam yg super telat, woojin baru bisa merebahkan diri di kasur sekitar jam 11.

Sudah coba chat si manis, tapi ternyata tidak kunjung dibalas, usut punya usut ternyata si manis sudah terlelap tidur.





Ngomong-ngomong tentang si manis, mendadak woojin jadi teringat pertemuannya dengan hyungseob saat pertama kali sampai kemarin malam saat dia mengantarkan hyungseob sampai ke halte dekat rumahnya.

Woojin baru sadar, kenapa dia tidak merasa canggung sama sekali?
Semua mengalir begitu saja, natural. Seakan tangan woojin bergerak sendiri untuk mengusap rambut hyungseob dengan sayang, atau kaki-kakinya yg melangkah sendiri nekat menemui hyungseob di depan kafe tempat pemuda manis itu kerja part time.

Sungguh woojin baru menyadarinya sekarang, ini bukan seperti dirinya yg selama ini pemalu dan juga kaku, hyungseob dengan segala kemanisannya seolah membawa diri woojin yg sesungguhnya keluar, memaksa sisi romantis darinya muncul begitu saja.




Seolah sudah menantikannya selama ini.





Apa benar, hyungseob lah sosok pujaan hati yg woojin nanti nantikan selama ini?





Pemuda yg tengah merebahkan diri menatap langit-langit kamarnya sambil menjadikan kedua tangannya sebagai bantal tiba-tiba menggeliat seperti cacing, tidak tahan dengan sensasi sengatan listrik yg menjalar di tubuhnya setiap memikirkan si manis.

Woojin (yg masih menggeliat bagai cacing) menendang nendang udara yg hampa dengan kedua kaki saking gregetnya. Dia tidak pernah begini, ini baru pertama kali, apalagi pipi sampai telinganya terasa panas seolah terbakar. Ugh, woojin mual

Bahkan saat dia memeluk jihoon dia tidak merasa begini, atau saat bunda mengecup bibir nya woojin juga tidak merasa begini.

Tapi hanya dengan membayangkan wajah manis hyungseob saja, woojin semaput tiba-tiba.

Huft.

Tidak mau mengantuk dan konsentrasinya buyar esok hari, akhirnya woojin memutuskan untuk tidur, menyiapkan energi untuk bertanding, mengeluarkan sisi lain dari seorang Park Woojin yg penuh dengan kharisma.


















...










Silent || JinseobTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang