*SYAKILLA POV*
Kriiiinngggg!!!! Krriiiinnnggggg!!!
“Hoaamm.. berisik banget sih” kataku sambil meraba-raba meja disamping tempat tidurku. Mencari asal suara yang mampu menggangu tidur panjangku. Dan tangankupun menemukan sesuatu yang bergetar-getar, aku yakin itu penyebab suara bising sedari tadi.
“Heeehh? sudah jam setengah tujuh! ” sontak aku membelalakkan mata setelah melihat jam dimeja kamarku sudah menunjukkan pukul 06.30.
“Astaga! Aku bangun kesiangan. Padahal hari ini Fisika mata pelajaran pertama. Ah…...” Gerutuku sambil menarik handuk dan segera melompat kekamar mandi. Setelah selesai mandi, segera aku ganti baju dan menuju ruang makan. Kulihat sekilas dapur rumahku. Sepi, dan tak ada satupun makanan diatas meja makan.
“Cih.” Aku hanya berdecih kecil kemudian segera meninggalkan rumah dengan sepeda kesayanganku. “Aku berangkat!” Kataku pelan tanpa menoleh kebelakang.
*****
*AUTHOR POV*
Tet..tet..tet..
Bel telah berbunyi. Menandakan pelajaran pertama akan segera dimulai. Semua siswa berbondong-bondong memasuki kelasnya. Terlihat seorang gadis berperawakan sedang dengan rambut hitam kecoklatan sedang berlari menaiki tangga dengan tergesa-gesa. Ia membawa setumpuk buku didekapannya.
“Oh Tuhan.. Aku terlambat masuk kelas..” katanya sambil berlari tanpa memerhatikan sekelilingnya. Tanpa ia sadari sekarang ia sudah sampai didepan pintu kelas dan mendapati gurunya sudah berada didalam kelas.
“Mati aku.” Katanya sambil menepuk jidatnya. Dengan segera ia menata pernapasannya yang terengah.
Tok! Tok!
Ia mengetuk pintu dan membuka pintu perlahan. Sebelum melangakahi garis pintu, ia mengedarkan pandangan keseluruh penjuru kelas, memastikan bahwa hanya dirinyalah yang telat hari ini. Ia memandang teman sekelasnya yang ternyata sudah siap untuk memulai pelajaran. Dalam hati ia berharap ada keajaiban yang akan menyelamatkannya dari hukuman Guru dihadapannya.“Ehem. Syakilla” Suara batukan itu menyadarkan gadis yang dipanggil Syakilla dari lamunannya. Ia sama sekali tak berani untuk mendongakkan kepala memandang guru yang sudah berdiri didepan papan tulis itu.
“Maafkan Syakilla bu. Tadi Syakilla diminta bu Endang untuk mengambil buku diperpus terlebih dahulu. Tapi, karena ada beberapa hal yang terjadi di perpus, jadi Syakilla telat masuk kelas. Maaf ya bu.” Katanya berusaha mencari alasan yang meyakinkan. Ia menunduk sambil memejamkan mata menunggu jawaban atas permintaan maaf yang disampaikannya itu.
“Sudah duduk sana. Kebanyakan alasan kamu ini.” Sahut Gurunya. Syakilla hanya membelalakkan mata mendengar jawaban gurunya tersebut. Ia tidak menyangka akan mendapat jawaban semacam itu. Karena gurunya ini terkenal sangat disiplin dan tepat waktu. Beliau tidak bisa mentolerir kesalahan yang dilakukan oleh siswanya. Sekecil apapun itu, apalagi yang berhubungan dengan waktu. Namun anehnya hari ini beliau malah memaafkan Syakilla begitu saja. Dan ternyata, bukan hanya Syakilla yang kaget mendengar jawaban dari gurunya itu. Tapi seluruh siswa yang ada dikelas itu pun ikut membelalakkan mata. Mereka berbisik membicarakan jawaban yang diberikan oleh gurunya tersebut.
“Apa yang kalian ributkan?” kata sang Guru.
“Jika masih ada yang ingin ribut silahkan keluar! Ini jam pelajaran. Nanti ada waktunya sendiri untuk berdiskusi!” Lanjutnya tanpa mengalihkan pandangan dari papan tulis. Seketika kelas menjadi hening dan pelajaranpun dilanjutkan.
Waktu terus berlalu, sampai akhirnya terdengar bunyi bel yang menandakan jam pelajaran hari ini telah berakhir.
“Karena bel sudah berbunyi, kita akhiri pertemuan kita hari ini. Terimakasih atas perhatiannya. Selamat siang” kata sang Guru.
“Selamat siang.” Jawab seluruh siswa serentak.
Mereka kemudian berkemas dan meninggalkan kelas. Namun ada beberapa siswa yang masih berada dalam kelas untuk mengikuti pelajaran tambahan, kegiatan ekstra,mengerjakan tugas atau bahkan hanya untuk bermain saja.
Diantara beberapa siswa yang masih berada didalam kelas tersebut terlihat Syakilla sedang tertuntuduk lesu dikursi paling belakang. Ia terus saja menghantamkan dahinya ke tumpukan buku yang ada di hadapannya.
“Ah. Tugas tugas tugas. Kapan kau akan selesai?” katanya perlahan.
“Kamu ngapain sih Sya?” tanya seorang perempuan yang duduk didepannya. Tahu bahwa pertanyan itu di tujukan untuknya, Syakilla pun mendongak untuk memastikan bahwa suara yang tadi ia dengar nyata.
“Ah Nadya rupanya. Tidak, aku hanya berharap tugasku segera selesai. Kenapa minggu ini harus ada banyak tugas sih.” Jawabnya pada gadis yang dipanggil Nadya itu.
“Kayak gak pernah ngerjain tugas aja Sya.” Jawab Nadya sambil bergeleng-geleng.
“Capek tau nggak Nad. Tiap hari pasti ada tugas baru, mana deadline nya mepet banget. Adek nggak kuat.” Katanya sambil memukul-mukul buku dihadapannya.
“Alay ah. Udah yuk pulang. Mau disini aja kamu.” Kata Nadya sambil menarik tangan Syakilla keluar kelas. Yang ditarikpun tidak memberontak, ia hanya mengikuti kemana arah kaki didepannya melangkah. Hingga tiba-tiba ia menabrak sesuatu yang keras.
Bugh!!!!
*****
Hayooo!!
Kelanjutannya gimana :v wkwkSelamat datang untuk kakak² senior. Kenalin aku aya ^•^)
Newbee dalam penulisan. Harap makhlum ya kalo banyak salahnya, masih awal bgt. Mohon bimbingannya senior 🙏🙏Btw, thanks ya yg udah bantu voment. 😁
jadi makin sayang 😍😍😍😍😍
🙊 eh apaan dah -.-
See you in the next part.
Tertanda
Ayangai2
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend Zone
Подростковая литература"Bukan maksudku meninggalkanmu. Tapi ini caraku mencintaimu." Syakila Prameswara ~ "Tak bisakah kau memberiku waktu sedikit lagi? Sebenarnya aku tidak mengerti keputusanmu. Tapi jika memang itu pilihanmu, aku bisa apa? Menolakpun tak akan ada yang b...