Part 3

10.5K 444 6
                                    

WARNING!!!!!
TYPO dimana-mana harap sabar ya 😉😉

P.S. yang kangen cerita ini dan pemasaran kenapa aku gak update-update, baca author note ya yang di bold kaya gini juga 😉😉

Happy reading

¥€$

"Bunda, Bunda sudah masak ya?" Nicholas bertanya setelah dia membuka mata.

"Hey, Nich. Good morning" Diana mencium Nicholas anak pertamanya. Seraphim dan Dira masih tidur di samping Diana.

"Bunda, sudah masak kah?" 

"Kok, kamu gak kiss bunda sih Nich?" rajuk Diana melihat tingkah anaknya yang kayanya mencium bau masakan.

Nicholas segera mencium bunda tercintanya dengan kasih sayang. "Bun, bunda udah masak?" walau demikian Nicholas tidak bisa melupakan rasa penasarannya.

"Say thanks to God" Nicholas segera melipat tangan dan mengucap syukur kepada yang Maha Kuasa karena masih di berikan nafas kehidupan untuk saat ini.

"Bun" belum sempat Nicholas bertanya Diana memotong ucapan anak sulungnya.

"Sst, aduk-adik kamu masih tidur. Daripada kamu kepo mending cek gih ke dapur"

"No,I cab wait for them"  tak lama setelah Nicholas mengucapkan penolakannya, adik-adiknya terbangun.

"Good morning sunshine" sambut Diana. Seraphim dan Dira masih setengah sadar dengan mengucek-ngucek mata masing-masing yang membuat Diana tersenyum melihat tingkah laku anak-anaknya yang lucu. "Say thanks" Seraphim dan Dira bersama-sama mengucap syukur seperti yang dilakukan oleh Nicholas, sebelumnya.

"Ayok, bun ke dapur" ajak Nicholas setelah melihat aduk-adik nya selesai mengucap syukur.

Diana tersenyum dan bangkit dari tempat tidurnya. Dengan semangat Nicholas memimpin jalan ke dapur.

"Good morning sunshine" sapa Dio saat melihat istri dan anak-anaknya menju dapur.

"Ayah..." teriak Dira dan Seraphim senang. Mereka berlalri menuju meja makan tempa sang ayah sedang menyiampan sarapan.

"Hai, jagoan-jagoan ayah" Dio tersenyum manis kepada Seraphim dan Dira. Senyum Dio menular pada Diana, tapi tidak pada Nicholas.

"Nic" panggil Diana.

"I'm full,bunda" mengernyit mendengar ucapan Nicholas. "I mean, I need to toilet" Nicholas segera berjalan ke arah Dion dab adik-adiknya karena toilet terdekat harus melewati posisi Dio berdiri.

"Jagoan, no hug?" kini Dio membuka kedua tangan ya lebar-lebar untuk Nicholas.

"In crisis now" jawab Nicholas. Diana merasa aneh melihat perubahan sikap Nicholas sedangkan Dio memaklumi tingkah laku putra dukung nya.

"Ayah, I'm hungry" Dira sudah siap di meja makan dengan posisi duduk yang biasa dia tempati.

"Me too" ucap Seraphim berjalan ke posisi duduknya.

"Wait, for your brother" Dio juga berjalan tapi tidak ke tempat duduk yang biasa dia duduki melainkan ke arah Diana yang sudah duduk memerhatikan interaksi suami dan anak-anaknya. Dio memberikan morning kiss seperti biasa yang dia lakukan terhadap istrinya. Diana cukup kaget mendapatkan ciuman secara tiba-tiba dari suaminya. Apalagi ini di depan anak-anak mereka. Diana dan Dio selalu menjaga hal-hal romantis apa saja yang pantas di pertontonkan di depan anak-anak. Biasanya yang mereka lakukan masih batas wajar dan normal untuk orang timur seperti Indonesia. Sedangkan ini, tidak pernah terjadi sebelumnya. Walaupun senang Diana juga khawatir dan kaget.

PELAKORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang