"Dia"

9 1 0
                                    

Hari dimana aku berharap bisa bertemu dengan teman baru dan bermain bersama mereka,nyatanya itu tak sesuai dengan kenyataanku saat ini keadaanku sangat berantakan, air mata yg tak henti hentinya mengalir membasahi pipiku.
Aku sangat kesal dengan pertengkaranku dengan ayah, aku sangat sedih mengawali hari baruku dengan pertengkaran.

Hyun ja pov

Aku duduk di sebuah halte yg entah dimana aku berada sekarang,aku tak memikirkan hal apapun kecuali rasa sakit hati  yg ku rasakan saat ini.
Tiba tiba kepalaku seperti tertusuk ribuan jarum,rasanya sakit sekali aku baru mengingat bahwa aku belum meminum obatku dan aku tak membawanya karna terburu buru pergi tadi.

Soo jun ho pov

 
Realitas sebagai seorang murid SMA ya seperti aku,rasa malas yg slalu menghantuiku untuk tidak pergi kesekolah hampir setiap hari menggangguku namun,rasa malas itu terkalah kan oleh rasa bosan ku.
Aku berfikir jika bermalas malasan sekolah,hanya membuatku bosan di rumah.
Arghhhhh aku memukul stir mobil yg sedang ku kendarai,aku berfikir bodoh jika aku berniat bolos.
Saat melewati jalan sepi aku melihat di depan halte sana ada seorang  gadis yg entah kenapa rasanya ia akan terjatuh.
Aku memberanikan diri untuk menemuinya dan" hey nona,apa kau baik baik saja"tanyaku padanya dengan nada khawatir karena wajah dia sangat pucat.
"Emm,aku tidak apa apa tuan" jawabnya sambil memegang kepala nya seperti orang kesakitan.Dan... Brukkkk dia pingsan.

Hyun ja pov

Rasa sakit ini benar benar membuat ku tak berdaya.
Hingga ada seorang pria,aku tidak tau dia siapa dan dia seperti khwatir padaku,namun aku seolah bersikap biasa saja karena aku tidak kenal dengannya,saat aku melangkahkan kakiku dan brukk...semua gelap.
  

Soo jun pov

Aku bingung harus berbuat apa,aku tidak kenal dengannya namun yg kulakukan hanya membawa nya ke rumah sakit terdekat.Entah kenapa aku sangat khawatir pada gadis itu,kenapa dokter lama sekali itu yg terlintas di pikiranku saat ini,aku sudah seperti patung yg berdiri di ruangan inu sejak tadi.
Ceklek .. Pintu ruang UGD terbuka aku langsung bergegas menghampiri,"dok bagaimana keadaan gadis itu?" tanyaku pada dokter,"apa anda keluarga pasien?"pertanyaan sang dokter membuatku mematung.
"Ya aku bukan siapa" tapi bagaimana jika terjadi apa apa padanya," aku berbicara dalam hati.
"Hey apa kau melamun?" tanya sang doktet mebuyarkan lamunan ku dan"emm,ti..tidak dok,dia temanku dok"jawabku dengan kebohongan,ya aku tidak mengenalnya bahkan aku tidak tau siapa dia.Tapi bagaimana jika tanpa akuan dari keluarga, dia tidak akan di tangani nanti.
"Yasudah,kau boleh  menjenguknya,dia tidak apa apa,saya permisi dulu" ucap dokter sambil berjalan pergi.

Aku masuk kedalam ruangan gadis itu,dan aku melihat ia sedang tertidur dengan lelap dengan wajah yg sangat polos namun begitu pucat.Aku memberanikan diri untuk duduk di kursi dekat pasien,aku sangat iba padanya,bagaimana bisa seorang gadis cantik,dan polos bisa sendirian di jalanan dengan keadaan buruk,tanpa identitas apapun.
Dan ya gadis itu mulai sadar,ia membuka perlahan matanya dan "aku ada dimana,kenapa kepalaku sakit sekali?" tanyanya padaku,"kau di rumah sakit,apa kau baik baik saja?"jawabaku pada gadis itu sambil membantu dia untuk duduk,dia hanya mengangguk dan terdiam beberapa saat,keadaan ruangan hening.
"Apakau sudah minum obat?"tanyaku memecahkan keheneningan diantara kami dan ya balasan dia hanya menggeleng pelan,aku tau ada sesuatu yg terjadi pada gadis itu.
Aku segera mengambilkan obat yg tetletak di meja dekat tempat tidur."nih,kau minumlah obatnya,agar kau cepat sembuh"suruhku padanya,dan justru gadis itu malah menolak pemberian obat dariku,"obat tidak akan membuatku sembuh,itu hanya memperlambat kematianku"lirihnya dengan nada sendu."terima kasih telah menolongku harusnya kau biarkan saja aku disana" lirihnya lagi sampai cairan bening keluar dari kelopak matanya
Dan hey apa ia menangis? Ya dia menangis,aku biasanya tega tega saja melihat orang lain menangis tapi entah kenapa saat gadis ini menangis hatiku juga terasa sakit dan" kau jangan bicara seperti itu,aku yakin kau pasti sembuh"bujukku sambil mengusap air matanya dan ia hanya terdiam cukup lama.

Hyun ja pov

Laki laki tampan yg berada di hadapanku begitu baik,ia seperti malaikat.
Baru kali ini ada orang yg begitu peduli padaku,seorang laki laki,ia beda jauh dengan ayahku.
"Ayahhh.." lamunanku membuyar saat aku teringat pada ayah.
"Kau baik baik saja? Apa kau ingin mengubungi keluargamu?"tanya laki laki itu dengan nada cemas nya.
Saat mendengar pertanyaan tadi aku teringat dengan kejadian tadi pagi,"apa ayah memikirkan ku?",dalam hati ku.
" Ti..Tidak,tidak ada yg perlu di khawatirkan,jika kau ingin pulang,pulanglah!"suruhku dan beranjak untuk tidur.
"Aku bisa membayar tagihan rumah sakit ini,kau jangan khawatir,pulang lah!" suruhku lagi,dan berniat untuk menutup mataku.
"Aku tidak akan membiarkan kau sendirian disini!" tegas nya padaku sampai membuat aku kaget dan ya aku menangis,aku sangat prihatin pada diriku tidak ada yg peduli denganku bahkan tidak ada tanda tanda ayah mencari ku.




Love story in seoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang