prolog

10 0 0
                                    


    
  
       Hari ini akbar tengah duduk disebuah kafe. Ia tengah menunggu temannya yang meminta akbar untuk menjadi fotographernya. Meskipun ia lulusan arsitek dari meulborne ia juga masih menerima permintaan permintaan untuk menjadi fotographer.
  15 menit kemudian Prasetya datang bersama seorang perempuan cantik.
Indah? Gumam akbar dalam hati. Begitu pun indah sebaliknya. Keduanya saling  bertatapan.
Setelah 6  tahun yang lalu baru kali ini akbar bertemu kembali dengan indah. Keheningan terjadi di tempat itu.
“ akbar kenalin indah, indah kenalin ini akbar” ucap prasetyo memecahkan keheningan di tempat itu.
Akbar menghela nafasnya, ia mencoba bangkit dari posisinya. Ia menatap perempuan yang ada di hadapannya. Kini indah makin cantik, senyumnya berhasil mengingatkan akbar dengan awal pertemuan mereka. Akbar mencoba menjulurkan tangannya.
Indah tersenyum, ia  menatap pria di hadapannya. Kini akbar semakin tinggi, kulitnya putih, bahkan badannya semakin berisi.indah membalas juluran tangan dari akbar.
Akbar menyambut baik juluran tangan indah. Tangan indah terasa hangat dan lembut.kemudian ia membulak balikan tangan indah mencoba memperhatikan tangan indah.
Deggg ........

Hati akbar mulai teriris ketika ia melihat, terdapat cincin yang melingkar di jari manis indah. Begitu pun indah hampir saja ia meneteskan air matanya ketika melihat cincin yang sudah melingkar dijari akbar.
Mereka kembali berpandangan, pegangan tangan belum lepas.
Lima menit berlalu keganjalan itu dirasakan oleh pras. Kemudian pras berdeham membuyarkan lamunan keduanya.

Dengan secara spontan akbar dan indah melepaskan tangan mereka.

“ maaf” ucap akbar.

Indah membalasnya dengan sebuah anggukan. Ia masih tak menyangka bisa bertemu kembali dengan akbar. Banyak sekali pertanyaan pertanyaan yang ia berikan kepada akbar. Namun keberadaan pras tidak memungkin indah melontarkan pertanyaannya kepada akbar.

Kemudian pras mempersilahkan mereka duduk dan langsung mengawali pembicaraan.

“ akbar, ini indah tunangan saya, beberapa tahun lalu ia wisuda kedokteran dan sekarang ia sudah bekerja di rumah sakit. Ia kan sayang?” ucap pras dan langsung menatap indah.

Akbar mengangguk, ia menelan ludah nya yang terasa kering. kemudian ia  menghela nafasnya dalam dalam, ucapan pras berhasil menampar keras hatinya.

“ dan indah kenalin ini akbar dia teman sma aku.  3 tahun lalu dia kembali dari meulborne setelah melanjutkan sekolah tingkat akhirnya” ucap pras kepada indah.
Akbar mengangguk mengiyakan perkataan pras.

Begitu pun indah sebaliknya. Ia terkejut mendengar perkataan pras. Apa mungkin kepergian akbar beberapa tahun lalu itu. Untuk melanjutkan sekolahnya.
Suasana di kafe terasa hening dan kaku. Pada sore itu akbar tidak berkata banyak. Begitu pun indah sebaliknya.

Drrrrt drrrrrt drrrrrt

Suara getaran handphone akbar membuyarkan lamunannya kemudian ia mengangkat telponnya.

“ iya hallo dit,kenapa?” jawab akbar.

“ iya setengah jam lagi saya jemput. Tunggu saya disana” ucap akbar.

“ love yo to” ucap akbar mengakhiri pembicaraannya.

Kemudian akbar menutup telponnya.
Suasana kembali hening. Kemudian pras berpamitan karena sore ini ia punya acara meeting dengan salah satu klien nya.
Indah dan akbar hanya saling berttapan.

kamu kemana aja bar?” tanya indah mengawali pembicaraan.

  




TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang