🌹6

13.5K 1.5K 215
                                    

Setelah membantu Jungkook untuk berjalan ke tepi rooftop yang teduh, Yoongi membiarkan adiknya itu berbaring disana dan mengalasi kepala Jungkook dengan paha miliknya.

Ia menuruti permintaan Jungkook yang memintanya untuk menemaninya tidur disana.

Walaupun Yoongi masih merasa sedikit khawatir, tetapi ia membiarkannya karena Jungkook sudah mulai terlihat tenang disana. Ia pun memilih untuk tidak menghubungi para member. Ia berfikir akan memberitahu mereka ketika Jungkook sudah terbangun nanti.

Ia memandangi raut wajah Jungkook yang kini sedang tertidur pulas.

Sederet pertanyaan pun terlintas dibenaknya. Mengenai mengapa ia memergoki Jungkook tengah berteriak dan menangis? Dan mengapa Jungkook terlihat sangat pucat?

Apakah Jungkook memiliki suatu rahasia yang disembunyikannya seorang diri? Tapi mengapa? Mengapa ia menyembunyikannya?

Setelah dua jam menunggui Jungkook, akhirnya si bungsu itu terbangun dan terduduk perlahan.

"Kau sudah lebih baik?" tanya Yoongi.

Jungkook tersenyum cerah dan mengangguk. "Aku baik-baik saja, hyung."

Dan Yoongi sungguh terkejut. Beberapa jam yang lalu ia melihat Jungkook seolah lelaki itu tengah hancur berantakan. Namun kini ia dapat melihat senyuman lucu itu terukir kembali dibibir adiknya.

"Mengapa tadi wajahmu pucat sekali? Apa kau sakit?" tanya Yoongi.

"Tidak, hyung. Aku hanya kelelahan saja."

"Benarkah? Seharusnya kau bilang pada kami agar kami membatalkan rencana liburan." ucap Yoongi.

"Aihh.. Tak perlu begitu, hyung. Aku hanya kelelahan saja, sungguh."

Yoongi menghela nafasnya, kemudian mengangguk.

"Lantas mengapa tadi kau menangis? Apa ada seseorang yang menyakitimu? Memukulmu?" Yoongi melontarkan pertanyaan itu bertubi-tubi dan membuat Jungkook terkekeh.

Hyung-nya yang satu ini memang akan sangat marah ketika mengetahui ada seseorang yang berusaha menyakiti Jungkook. Sama seperti ketika ia bersekolah dahulu saat teman sekelasnya tidak sengaja mendorong tubuhnya dan membuat kepalanya terbentur dinding, Yoongi langsung memberikan satu tinjunya pada teman Jungkook tersebut.

Padahal Jungkook sendiri merasa baik-baik saja pada saat itu.

"Tidak, hyung. Aku hanya-- Eung.. Hanya saja semua aplikasi game diponselku tak sengaja terhapus." bohong Jungkook.

Yoongi mengangkat satu alisnya. "Benarkah?"

"Ya. Aku menangis karena itu. Padahal aku telah mencapai level tertinggi untuk semua game ku." ucap Jungkook dengan raut wajah lesunya yang ia buat-buat demi meyakinkan Yoongi.

Yoongi terkekeh. Ia mengacak surai Jungkook. "Kau bisa men-download dan memainkannya nanti. Sekarang, ayo kita ke dorm."

"Eum, lebih baik hubungi Tae-hyung terlebih dahulu. Beritahu dia kalau kita akan segera pulang." ucap Jungkook. Ia takut kalau Lisa belum pulang dari sana dan Yoongi akan memergokinya.

Yah~ cukup Jungkook saja yang mengetahui tentang kedekatan Taehyung dan Lisa. Cukup ia saja yang mengetahui penderitaannya sendiri.

Yoongi mengangguk tanpa berfikir apapun. Ia segera meraih ponselnya yang berada didalam saku celana jeansnya, mencari kontak Taehyung dan menghubunginya.





°°





Jungkook dan Yoongi berjalan beriringan memasuki dorm.

Hening. Merupakan satu kata yang dapat menggambarkan suasana disana.

someday | lizkook✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang