Bingung

38 4 0
                                    

"Rasanya tidak begitu... aneh. Biasa saja," Seung Hyun berhenti sejenak, mencoba untuk mencari kata-kata yang tepat. "Tetapi rasanya salah di waktu yang sama. Aku tidak mengerti kenapa."

Michael mengetuk-ngetuk meja, cukup pelan sampai tidak terdengar suara dengan jelas. Hal ini merupakan kebiasaan Dokter Ashworth saat tengah memikirkan sesuatu dengan keras. Jadi, ketika ayah angkatnya tengah berusaha untuk memikirkan perihal kondisi pasiennya, ia selalu mengetuk-ngetuk benda yang ada di dekatnya. Seperti ritual kecil-kecilan, pikir Seung Hyun. "Hal itu wajar dirasakan seseorang ketika mereka kehilangan seseorang. Apalagi, seseorang yang dekat dengan mereka."

Michael bukanlah psikiater Seung Hyun. Mereka memiliki hubungan ayah dan anak meski tidak sedarah. Mereka bisa bersikap profesional, tetapi hal itu tidak etis. Meski begitu, mereka baru saja sampai di London. Hanya untuk beberapa hari, dan ia juga tidak bisa melakukan sesi dengan psikiater miliknya yang tengah berada di Korea Selatan. Bagi Michael dan dirinya, mereka tengah melakukan 'percakapan antara dua orang'. "Apakah Jonathan merasakan hal yang sama ketika Natalia pergi?"

"Tidak sama persis. Natalia... pergi, dan mereka berpisah secara baik-baik sebelum ia mengambil nafas terakhirnya. Joe tidak bisa bertemu dengannya lagi kecuali mengunjungi makamnya. Meski hanya menemui jasad yang terkubur." Michael menghela nafasnya. "Ia mencoba untuk terlihat seakan-akan ia baik-baik saja, tentunya. Tetapi saat ia sendiri di kamarnya, ia seringkali menangis."

Natalia Bloom. Wanita yang feminim dan berkarakter kuat. Jika Shin Hye -Park Shin Hye, wanita yang tidak segan-segan menghajar pasien dan pengunjung yang bertingkah semena-mena- memiliki kesan wanita berandalan, Natalia merupakan wanita dengan kesan putri raja. Tingkah laku yang sangat anggun dan indah untuk dilihat. Senyuman tulus yang selalu ia berikan bahkan kepada orang-orang yang tidak ia kenal. Jika ada yang berbuat jahat kepadanya, ia tidak pernah marah. Jonathan hampir menghajar beberapa pria yang sempat mengganggu Natalia, berhenti karena wanita itu mengatakan bahwa ia akan marah kepada Jonathan jika adiknya melakukan hal itu.

Meski diam-diam Seung Ho yang menghajar pria-pria tersebut karena merasa dongkol. Hal itu hanya diketahui oleh dirinya dan Michael.

Rasa sakit kehilangan seseorang yang dicintai -apakah ia mencintainya? benarkah?- merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan dengan obat-obatan. Lebih sederhana dari penyakit dalam, namun kompleks karena tidak bisa pulih dalam waktu yang cepat. Rasa nyeri di dada akan terus bertahan, bahkan bisa sampai membuat tubuh menjadi sakit. Seung Hyun menangis tatkala orang itu pergi. Rasanya menyakitkan. Seperti seseorang yang tengah memegang jantungnya dan memerasnya dengan sangat kuat. Ia tidak bisa bernapas. Perasaan yang terkadang membuatnya ingin menghantamkan kepala ke dinding untuk mengalihkan rasa sakitnya. Seakan-akan seperti robot yang tengah mengalami malfungsi, dan tidak bisa berjalan dengan baik.

Tetapi Seung Hyun dari awal memang sudah mengalami malfungsi. Ia tidak bisa seperti orang lain.

Biasa saja, namun terasa salah di waktu yang sama.

Benar, kan?

"Aku merasa kosong."

"Kosong yang baik, atau yang buruk?"

Seung Hyun menatap Michael untuk beberapa saat, sebelum kembali mengalihkan pandangannya. Tidak ada kosong yang baik. Hal ini hanya berlaku untuk dirinya. "Aku tidak tahu. Hanya... Kosong."

Suasana di kediaman Ashworth sangat tenang dan nyaman. Kecuali saat Jonathan masih kecil, tentunya. Pria itu dulunya merupakan bocah yang hiperaktif. Kebalikan Seung Hyun dan Seung Ho. Perapian yang menghangatkan serta segelas anggur. Richebourg. Favorit sang kepala keluarga. Mereka tengah menunggu Maria, Shin Hye dan Seung Ho untuk menyiapkan makan malam. Ia menduga bahwa Seung Ho yang akan mengurus semuanya, dan Shin Hye hanya menonton sembari menggoda sang kakak.

Daniel FrostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang