Panggilan Telepon dan Ritual di Malam Hari

40 2 0
                                    

Di hari pertama Seung Hyun bekerja di rumah sakit, ia tidak menerima 'masa training' atau 'magang' seperti prosedur yang biasa. Malah, dari setiap rumah sakit tempat ia bekerja, ia tidak pernah mendapatkan pelatihan secara resmi ataupun sebatas formalitas.

"Oh, pria itu ya? Daniel Frost? Dokter yang terkenal di London itu?"

"Dia itu berbeda dengan kita. Dia itu sempurna."

Park Kyung Ri juga langsung ditetapkan menjadi asisten Seung Hyun tanpa persetujuan dari wanita itu.

"Siapa wanita itu? Dia tidak sebanding dengan atasannya!"

"... Padahal, dia lebih senior dan yang paling berjasa disini."

Ia cukup berterimakasih saat Seung Ho tidak lupa menculik ponselnya juga. Bukannya ia tidak ingat nomor ponsel Kyung Ri, hal ini lebih ke arah mereka yang tidak bisa menghubunginya saat mereka membutuhkannya. Apalagi, pasti para partisipan seminar serta Jong Eun akan menghubunganya karena ia tidak ada. Hari ini... atau kemarin? Ini tanggal berapa?

Maria dan Michael pergi tidur terlebih dahulu. Seung Ho sudah tertidur dengan pulas di posisi yang sama (meski Seung Hyun tahu ia bisa bangun tiba-tiba seakan ia belum tidur dari tadi). Shin Hye sedang berkutat dengan tablet miliknya. Mungkin sedang melihat-lihat katalog di situs belanja online. Atau, berkas pasien yang sedang ia tangani saat ini. Jonathan mungkin masih menyusun barang-barangnya. Tadi ia sudah mengintip, dan itu banyak sekali.

Tapi sekarang mereka sudah bisa menyimpan data menjadi file di laptop atau komputer, jadi mungkin berkas-berkas lama atau barang fisik lainnya. Ia jadi penasaran tentang proyek yang ia kerjakan.

"Selamat malam, Dr. Frost?"

Seung Hyun melirik ke arah jam. Sudah jam sebelas lewat. Nada suara Kyung Ri terdengar normal, namun ia bisa mendengar bahwa wanita itu sedikit kelelahan. Bekerja terlalu keras lagi?

"Terkadang ia selalu memaksakan dirinya."

"Selamat malam, Kyung Ri. Maaf mengganggu pekerjaanmu. Saya ingin memberitahu bahwa sepertinya saya tidak akan masuk kerja." Berapa lama kata Shin Hye tadi? "Paling lama seminggu."

Kyung Ri membutuhkan waktu beberapa detik untuk membalas. "Tidak masalah, dok. Saya hanya sedang membaca buku. Baiklah, saya mengerti."

Wanita itu pasti sudah bisa menduga kondisi Seung Hyun saat ini. Seung Hyun akan selalu memberitahu Kyung Ri dan mempersiapkan segalanya ketika ia ada urusan, apalagi urusan mendadak. Yang satu ini, termasuk urusan tanda kutip keluarga tanda kutip. "Saya akan mengirim data para pasien nanti. Hubungi saya jika ada hal-hal yang penting dan tidak kamu pahami."

"Baik, dok."

"Baiklah. Silahkan lanjutkan aktifitasmu. Selamat malam."

"Selamat malam, dokter."

Seung Hyun mematikan panggilannya. Ia yakin, Kyungri akan menunggu kiriman e-mail saat ini juga, jadi ia langsung menoleh ke arah Shin Hye. "Tolong kirimkan data pasien bulan ini ke Kyung Ri."

"Dari akun penyimpanan kita?"

"Ya."

Terimakasih kepada Seung Ho, penyedia segalanya. Akun penyimpanan yang bahkan Tuhan sekalipun tidak dapat meretasnya, kata Seung Ho.

"Tadi Kak Daniel menelepon rekan kerja?"

Akhirnya, Jonathan keluar setelah mengurus berkas-berkas yang jumlahnya sangat banyak itu. Pakaian telah berganti menjadi piyama, dan buku bacaan ada di tangan kanannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Daniel FrostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang