kitty

14K 271 4
                                    

"Kulum!" Seokmin membuka resleting celananya yang disambut dengan pelototan mata dari si kucing. Kucing itu memang tak bisa berbicara, tapi ia mengerti apa yang tuannya minta. Jika tidak, ia tak akan mendapatkan sebungkus tuna untuk mengisi perut kosongnya. Kucing itu mengeong dan mendekati Seokmin yang mendudukkan dirinya di sofa kamar bernuansa black tersebut. Kucing putih tersebut menjilati entah benda apa yang menjulang di selangkangan tuannya itu.

"Meong~"

"Angghhhh Jisoo~" Seokmin menikmati sapuan lidah kasar kucingnya dengan helaan napas berat yang khas di rasakannya. Seokmin mencubit nipplenya merangsang dirinya sendiri. Lidah hangat kucing cantiknya menjilati penisnya yang mengacung tegak. Sebut saja Seokmin gila, tapi setiap melihat kucing berbulu putih seputih salju itu, ia terbayang sosok pria seksi nan polos yang cantik. Seokmin melenguh ketika gerigi kucing kecilnya menggigiti penis besar coklatnya dengan erangan halus seolah kucing itu juga menikmatinya. Seokmin menghentakkan badannya dan mengeluarkan sperma yang masuk ke dalam mulut kecil kucingnya yang ia namai Jisoo. Seokmin menutup mata menghela napas sebelum ia mengambil reward untuk kucingnya. Ia menetralkan deru napasnya yang tak karuan ketika selangkangannya terasa terhimpit sesuatu yang berat. Ketika Seokmin membuka matanya, sosok kucing itu berubah menjadi seorang lelaki manis dengan kulit putih bersih dan kalung yang dipakaikan Seokmin ke kucingnya.

"KAMU SIAPA?"

"Meong?" Kucing itu—tidak maksudku lelaki manis itu menatap Seokmin bingung. Seokmin meneguk ludahnya, lelaki manis itu telanjang dan terlihat sekali seperti gambaran yang selama ini ia dambakan. Seokmin menatap tubuh polos—yang ia yakini itu Jisoo—dengan kagum. Tak ada cacat dan begitu menggairahkan. Apalagi posisinya yang tepat di pucuk penis Seokmin. Seokmin mendorong kepala Jisoo untuk mengulum penisnya semetara ia merasakan efeknya. Seperti terbakar gairah yang belum pernah ia rasakan. Jisoo yang tak sadar dia sudah berubahpun mengulum lagi penis perkasa Seokmin yang terasa penuh di mulutnya. Ia menatap Seokmin yang berpeluh deras hingga menggelinjang tak karuan.

"Ohh ohh, ya begitu anak manis. Sedot! Giigitttt! OHH, Ya begitu! Siaal. Laki-laki ini aneh sekali kenapa ia begitu cakap?" Seokmin menghimpit Jisoo agar cowok itu memberikan blow job kembali di penisnya yang lebih tegak dari sebelumnya. Seokmin membuka kaus dan celananya cepat. Jisoo terpana dengan tubuh tuannya. Entah kenapa, selama ini ia tak merasakan apa-apa saat melihat Seokmin telanjang, namun mengapa sekrang ia seperti haus akan belaian?

"Jisoo!! AH AH AH AHHH. Seperti itu~ Iya~ Kulum~ hhh hhh anak manis~" Seokmin mendorong penisnya lebih masuk lagi membuat Jisoo terkekeh secara tak sadar. Seokmin terlihat sangat menikmati. Seokmin menarik Jisoo dan mendudukkannya di atas perut sixpack yang ia punya.

"Lihat, kau bukan kucing lagi."

"Meong?"

"ASTAGA, KENAPA MENGGAIRAHKAN SIH?!" Seokmin mencium bibir plum semerah diberi liptint itu. Jisoo melenguh dengan suara imutnya.

"Meonghh."

"Uhhh, meongh meonghhhhh, miawhhh aghh." Seokmin menusuk lubang Jisoo menggunakan kukunya. Jisoo menggeliat suka menanamkan bibirnya di dalam bibir candu Seokmin. Seokmin menggigit bibir Jisoo ganas menimbulkan darah keluar dari pangkal bibir Jisoo yang tak tahu menahu. Dirinya bergoyang di atas pangkuan Seokmin yang siap memasuki Jisoo.

"Jisoo, i'm gonna do this rough and hard." Seokmin membisiki Jisoo dan menjilat telinga Jisoo memberikan rangsangan terhadap cowok cantik itu. Jisoo melolong ketika sebuah benda asing menerobos lubngnya tanpa aba-aba.

"MEONGGHHH ENGGHHH NOOO~" Jisoo menghentakkan badannya ke depan menubruk dada bidang Seokmin yang terkekeh jahat.

"Penisku sudah masuk, sayang, aku akan bergerak pelan karena aku tahu ini pasti akan sakit." Seokmin bergerak pelan dengan tangannya yang mencubit nipple Jisoo kencang membuat Jisoo lupa akan sakitnya.

"Maahh~ster.."

"Ya, panggil aku begitu, manis." Seokmmmin menggerakkan Jisoo yang di atasnya naik turun membantunya mencari kehangatan abadi.

"Bergerak~ kencanghhh~ tolongghh~" kata pertama Jisoo keluar dengan Seokmin yang menyeringai tampan membalik tubuh ceking itu. Seokmin menarik Jisoo untuk berdiri dan menusuk Jisoo dengan kencang dan menubruk prostat Jisoo. Seokmin meremas penis Jisoo yang putih bersih dengan khidmat. Jisoo melolong terus menerus hingga Seokmin merasa waktunya semakin dekat. Seokmin memompa dirinya lebih kencang lagi hingga lubang Jisoo berkedut tanda ia juga akan mengeluarkan laharnya. Pada hujaman ketiga, air mengucur deras dari lubang keduanya.

"Ohhhhh."

Trust  [seoksoo smuts]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang