"Kau mau main truth or dare?" Jun mengguncang badan Seokmin yang berbaring di sofa dorm sambil membaca komiknya. Jisoo yang mendengarnya langsung mendekat dengan semangat. Ia sangat bosan sekarang. Begitu juga Soonyoung dan Wonwoo yang penasaranpun juga ikut bergabung. Selain mereka berlima, yang lainnya memiliki kesibukan lain dan mungkin dorm malam ini hanya diisi mereka berlima, Seokmin bangkit dari posisinya dan mendengus meremehkan.
"Namja sejati harusnya memilih dare. Bagaimana kalau dare or dare saja?" Yang lainnya mengangguk setuju dan merekapun duduk melingkar.
"Tak ada bantahan ya, siapapun yang dapat harus melaksanakan darenya apapun itu." Jun menatap teman-temannya bergantian.
"Baiklah." Botol diputar dan tepat mengenai Soonyoung. Semua refleks melihat satu sama lain. Akhirnya mereka sepakat jika uke yang kena maka yang memberi perintah atau dare itu Seokmin atau Jun. Begitupula sebaliknya.
"Kau mau diberi dare oleh siapa, Young?" Soonyoung menggigit bibirnya takut-takut salah pilih. Dia akhirnyya menunjuk Jun karna ia tau Seokmin pasti akan meminta yang aneh-aneh dan dia tak ingin itu terjadi.
"Buka bawahanmu dan menungginglah ke arah seme." Jun menyeringai dengan Seokmin yang mengacungkan jempolnya. Soonyoung terbelalak dan wajahnya memerah malu. Tapi ia tak urung juga melaksanakannya. Dia membuka celana pendeknya dengan perlahan membuat Jun ataupun Seokmin geregetan. Mereka melihat selangkangan putih Soonyoung dengan jelas. Penisnya menyembu keluar dengan malu-malu. Sementara itu Wonwoo dan Jisoo meneguk ludah takut. Jun dan Seokmin tak akan melepas mereka begitu saja.
"Oh lihat! Penis Soonyoung terlihat imut sekali!" Jun terkekeh dan maju untuk memegang penis Soonyoung yang lemas. Soonyoung terpekik dan menggigit bibirnya menahan erangan karena sekarang Jun mengelusnya pelan.
"Ohhh nyahh. Awas jari sialanmu menggelitikku bangsat." Soonyoung menepis jari-jari Jun dan segera menungging ke arah Seokmin dan Jun. Lubangnya berwarna putih bersih menggda iman kedua seme di belakangnya. Wonwoo yang sudah terangsang akhirnya meneguk ludah membayangkan jari-jari Jun atau Seokmin menerobos lubang Soonyoung. Benar saja, jari telunjuk seeokmin menyentil lubang Soonyoung membuat Soonyoung memajukan badannya. Jun tertawa lucu dan menusukkan jari tengahnya ke dalam lubang Soonyoung. Kedua lelaki yang tampan itu menusukkan jari-jarinya mengorek inti dalam Soonyoung yang sangat hangat dirasa.
"Cukuuuup hhhh hhh." Soonyoung berbalik dengan mata berkilat kesal karena dikerjai Seokmin maupun Jun. Saat hendak memakai celananya kembali, Seokmin menghentik pergerakan Soonyoung dengan menggenggam erat penis mungil itu menimbukan erangan dari mulut Soonyoung.
"Tidak, kau harus melupakan celanamu itu." Seokmin meremas penis Soonyoung seduktif. Soonyoung mengangguk dan melepaskan tangan Seokmin dari penisnya. Botol terputar lagi. Kali ini berhenti dan menunjuk Wonwoo yang terkaget. Seokmin dan Jun menyeringai. Ini benar-benar hari keberuntungan mereka.
"Cepat berikan darenya." Wonwoo menatap tajam Jun dan Seokmin bergantian. Wonwoo merasakan bahaya bisa saja menyerangnya saat ini juga.
"Menari seksi lah dengan telanjang." Seokmin meneteskan air liur ketika Wonwoo melepaskan celana ketatnya dan kaos tanpa lengan yang ia gunakan. Wonwoo berdiri dan meliukkan badannya dan hips thrust dance yang membuat Jun pening tak tertahankan. Soonyoung dan Jisoo menatapnya kagum dengan keberanian yang Wonwoo punya. Akhirnya Jun mendekat dengan kedua tangannya melingkar di tubuh lelaki emo itu. Mereka bergoyang bersama dengan Wonwoo yang menggoda Jun dengan bisikan mendesahnya. Wonwoo melingkarkan satu kakinya ke atas tubuh Jun dan menyenggolkan penisnya ke perut Jun.
"Ahh yahh~" Jun meremas pantat Wonwoo dan menghisap leher Wonwoo kasar. Seokmin meneguk ludahnya kasar. Ia menarik Jun untuk menjauh dari Wonwoo sebelum sesuatu terjadi. Wonwoo terduduk lemas dengan terengah-engah. Jisoo menepuk pundak Wonwoo menenangkan. Selanjutnya, botol diputar dan terhenti di depan Seokmin.